Definisi Operasional Variabel METODOLOGI PENELITIAN

ingin meneliti tingat pengetahuan yang memiliki skala dikotomus dan total dari item yang berupa skor yang mana adalah berskala interval. Untuk menghitung koefisien korelasi point biserial berikut merupakan formula yang digunakan: √ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i Keterangan : = koefisien korelasi point biserial = rerata skor dari subjek yang menjawab benar bagi item yang dicari validitasnya. = rerata skor total = standar deviasi dari skor total = proporsi responden yang menjawab benar = proporsi responden yang menjawab salah Arikunto, 2005: 79 Hasil perhitungan uji validitas instrumen hasil belajar dari 50 butir soal terdapat 10 butir soal yang tidak valid antara lain nomor 4, 18, 19, 20, 21, 28, 31, 35, 44 dan 48. Soal yang tidak valid kemudian dibuang. Butir soal yang valid antara lain 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 32, 33, 34, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 45, 46, 47, 49 dan 50.

2. Uji reliabilitas

Suatu tes dapat dikatakan reliabel yang tinggi jika tes tersebut dapat memberi hasil yang tetap dalam jangka waktu tertentu. Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Penelitian ini menggunakan rumus KR-21 dari Kuder dan Richardson untuk menguji tingkat reliabilitas tes hasil belajar, yaitu: . . . . . . . . . . . . . . . . .ii Keterangan: = reliabilitas tes secara keseluruhan; = banyak item; = mean atau rerata skor total; = varians total. Arikunto, 2005: 103 Besarnya reliabilitas dikategorikan seperti pada tabel berikut. Tabel 7. Tingkatan besarnya reliabilitas No Rentang korelasi Tingkatan 1 Antara 0,800 sampai 1,000 Sangat tinggi 2 Antara 0,600 sampai 0,799 Tinggi 3 Antara 0,400 sampai 0,599 Cukup 4 Antara 0,200 sampai 0,399 Rendah 5 Antara 0,000 sampai 1,999 Sangat rendah Arikunto, 2005: 103 Hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen hasil belajar dengan menggunakan rumus KR-21 diperoleh hasil sebesar 0,906. Berdasarkan tabel tingkatan besarnya reliabilitas, dapat diketahui bahwa tingkat reliabilitas instrumen hasil belajar termasuk dalam tingkatan sangat tinggi.

3. Tingkat kesukaran

Untuk menguji tingkat kesukaran soal tes yang digunakan dalam penelitian ini digunakan rumus: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab dengan benar JS = jumlah seluruh peserta tes Arikunto, 2005: 208 Menurut Arikunto 2005: 210, klasifikasi taraf kesukaran adalah sebagai berikut. - Soal dengan P 0,00-0,30 adalah soal sulit - Soal dengan P 0,31-0,70 adalah soal sedang - Soal dengan P 0,71-1,00 adalah soal mudah Hasil pengujian tingkat kesukaran instrumen hasil belajar dari 40 butir soal terdapat 3 butir soal yang masuk ke dalam klasifikasi soal mudah yaitu nomor 13, 36 dan 37. Terdapat 34 butir soal yang masuk ke dalam klasifikasi soal sedang yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 15. 15, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 38, 39 dan 40. Terdapat 3 butir soal yang masuk ke dalam klasifikasi soal sulit yaitu nomor 14, 17 dan 27.

4. Daya beda indeks diskriminasi

Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Untuk mencari daya pembeda soal digunakan rumus sebagai berikut. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iv Keterangan: D = daya beda soal; J = jumlah peserta tes; J A = banyaknya peserta kelompok atas; J B = banyaknya peserta kelompok bawah; B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu benar; B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu benar; P A = proporsi kelompok atas yang menjawab benar; P B = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar. Arikunto, 2005: 213-214

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Penerpan model pembelajarana kooperatif tipr cooperative integrated reading and composition (circ) untuk meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa (penelitian tindakan kelas di SMAN 86 jakarta)

0 4 199

Pengaruh penerapan model cooperative learning tipe stad terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid (quasi eksperimen di MAN 2 Kota Bogor)

4 38 126

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP 5 KUDUS

0 6 163

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) KELAS V SD NEGERI 104233 BANDAR LABUHAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 1 21

PENDAHULUAN Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Implementasi Metode Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) (PTK Pembelajaran Matematika Kelas X SMA N 1 Sidoharjo).

0 1 7

PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN HASIL Penerapan Strategi Cooperative Integrated Reading And Composition (Circ) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesi

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP.

6 21 57

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)

0 0 9

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 PUNGGUR

0 1 8