Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading Composition

Pemberian tugas merupakan seperangkat soal-soal yang diberikan kepada siswa untuk dikerjakan di luar jam pelajaran, soal-soal tersebut disusun sedemikian rupa dengan mengacu pada tujuan instruksional khusus yang ingin dicapai dalam setiap kegiatan belajar mengajar di kelas. Dijelaskan oleh Mulyasa 2007: 113, bahwa agar metode pemberian tugas terstruktur dapat berlangsung secara efektif, guru perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Tugas harus direncanakan secara jelas dan sistematis, terutama tujuan penugasan dan cara pengerjaannya. 2. Tugas yang dberikan harus dapat dipahami siswa, kapan mengerjakannya, bagaimana cara mengerjakannya, berapa lama tugas tersebut harus dikerjakan, secara individu atau kelompok, dan lain-lain. 3. Apabila tugas tersebut berupa tugas kelompok, perlu diupayakan agar seluruh anggota kelompok dapat terlibat secara aktif dalam proses penyelesaian tugas tersebut, terutama kalau tugas tersebut diselesaikan di luar kelas. 4. Perlu diupayakan guru mengontrol proses penyelesaian tugas yang dikerjakan oleh siswa. Jika tugas diselesaikan di luar kelas, guru bisa mengontrol proses penyelesaian tugas melalui konsultasi dari siswa. Oleh karena itu dalam penugasan yang harus diselesaikan di luar kelas, sebaiknya siswa diminta untuk memberikan laporan kemajuan mengenai tugas yang dikerjakan. 5. Berikanlah penilaian secara proporsional terhadap tugas-tugas yang dikerjakan siswa. Penilaian yang diberikan sebaiknya tidak hanya menitikberatkan pada produk ending, tetapi perlu dipertimbangkan pula bagaimana proses penyelesaian tugas tersebut. Penilaian hendaknya diberikan secara langsung setelah tugas diselesaikan, hal ini disamping akan menimbulkan minat dan semangat belajar siswa, juga menghindarkan bertumpuknya pekerjaan siswa yang harus diperiksa. Berdasarkan pengertian tersebut dapat diketahui bahwa tugas atau resitasi adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar merangsang siswa untuk aktif belajar baik secara individu maupun kelompok. Pemberian tugas tersebut berupa soal-soal yang diberikan kepada siswa untuk dikerjakan di luar jam pelajaran yang disusun sedemikian rupa dengan mengacu pada tujuan instruksional khusus yang ingin dicapai dalam setiap kegiatan belajar mengajar di kelas. Pemberian tugas pada siswa perlu diperhatikan oleh guru. Langkah- langkah yang perlu diperhatikan yaitu tugas harus dijelaskan secara rinci agar siswa dapat memahami dan dapat menyelesaikannya sesuai yang diinginkan oleh guru tersebut. Guru juga harus mengontrol proses penyelesaian tugas tersebut sehingga bisa mengetahui kemampuan siswanya. Dan guru juga perlu memberikan penilaian secara proporsional yang disesuaikan dengan tingkat kesulitan dan produk yang dihasilkan oleh siswa. Beberapa jenis penugasan antara lain sebagai berikut. a Tugas portofolio Portofolio dalam dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran dikenal sebagai kumpulan hasil karya peserta didik Purnomo, 2015: 63. Pendapat tersebut juga sesuai dengan pengertian portofolio menurut Depdiknas 2007 yang menyatakan bahwa portofolio adalah kumpulan hasil karya peserta didik, sebagai hasil pelaksanaan tugas kinerja, yang ditentukan oleh pendidik atau oleh peserta didik bersama pendidik, sebagai bagian dari usaha mencapai tujuan belajar, atau kompetensi yang sudah ditetapkan kurikulum. Selain sebagai penugasan, portofolio juga dapat digunakan sebagai instrumen penilaian, portofolio difokuskan pada dokumen tentang kerja siswa yang produktif, yaitu bukti tentang apa yang dapat dilakukan oleh siswa, bukan apa yang dapat dikerjakan dijawab atau dipecahkan oleh siswa Purnomo, 2015: 64. Penugasan portofolio pada dasarnya adalah bagian dari metode pembelajaran berbasis potofolio atau portofolio based learning.

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Penerpan model pembelajarana kooperatif tipr cooperative integrated reading and composition (circ) untuk meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa (penelitian tindakan kelas di SMAN 86 jakarta)

0 4 199

Pengaruh penerapan model cooperative learning tipe stad terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid (quasi eksperimen di MAN 2 Kota Bogor)

4 38 126

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP 5 KUDUS

0 6 163

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) KELAS V SD NEGERI 104233 BANDAR LABUHAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 1 21

PENDAHULUAN Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Implementasi Metode Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) (PTK Pembelajaran Matematika Kelas X SMA N 1 Sidoharjo).

0 1 7

PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN HASIL Penerapan Strategi Cooperative Integrated Reading And Composition (Circ) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesi

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP.

6 21 57

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)

0 0 9

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 PUNGGUR

0 1 8