Hasil Observasi Keterampilan Guru Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran

Penerapan pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Cooperative learning tipe jigsaw berbasis lingkungan diterapkan pada kelas V. Rasionalnya, kelas V merupakan kelas yang sudah dapat memahami konsep-konsep secara mendalam sehingga dapat mengidentifikasi aspek-aspek pembelajaran IPA melalui model Cooperative learning tipe jigsaw berbasis lingkungan. Hal ini terlihat dari kegiatan siswa yang diajar guru dengan model pembelajaran Cooperative learning tipe jigsaw berbasis lingkungan diperoleh data sebagai berikut :

4.2.1 Hasil Observasi Keterampilan Guru

Berdasarkan hasil observasi keterampilan guru dalam pembelajaran IPA menggunakan model Cooperative learning tipe jigsaw berbasis lingkungan menunjukkan bahwa jumlah rata-rata perolehan skor seluruh indicator pada pertemuan I dan pertemuan II siklus I adalah 21 dengan kriteria baik, sedangkan pada siklus II jumlah rata-rata perolehan skor seluruh indicator pada pertemuan I dan peretmuan II adalah 24 dengan kriteria baik. Pada indicator pertama yaitu keterampilan membuka pelajaran rata-rata skor yang diperoleh guru sudah baik, yaitu 3 dengan dengan kriteria baik pada siklus I dan pada siklus 2 dengan skor 3 dengan kriteria baik. Pada indicator kedua yaitu keterampilan bertanya rata-rata skor yang diperoleh guru sudah baik 3 dengan kriteria baik pada siklus I, kemudian pada siklus II mendapat skor 3 dengan kriteria baik. Pada indicator ketiga yaitu keterampilan memberi penguatan pada siklus I 88 guru memperoleh skor 2 dengan kriteria cukup, kemudian pada siklus II berubah menjadi 3 dengan kriteria baik. Pada indicator keempat yaitu keterampilan mengadakan variasi pada siklus I guru mendapat skor 3 dengan kriteria baik, kemudian pada siklus II mendapat skor 3 dengan kriteria baik. Pada indicator kelima yaitu keterampilan menjelaskan guru memperoleh skor 2 dengan kriteria cukup, kemudian pada siklus II dengan skor 3 dengan kriteria baik. Pada indicator keenam yaitu keterampilan membimbing diskusi kelompok, guru memperoleh nilai 2 dengan kriteria cukup kemudian meningkat pada siklus II dengan memperoleh skor 3 dengan kriteria baik. Pada indicator ketujuh yaitu keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan dengan skor 3 pada siklus I dengan kriteria baik, kemudian pada siklus II tetap memperoleh skor 3 dengan kriteria baik. Pada indicator kedelapan yaitu keterampilan menutup pelajaran dengan skor 2 dengan kriteria cukup kemudian pada siklus II berubah menjadi 3 dengan kriteria baik.

4.2.2 Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran

Pada pembelajaran IPA dengan materi Sifat-sifat cahaya, guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar diikuti penyajian informasi tentang materi dan kegiatan yang akan dilakukan. Siswa dibagi dalam kelompok untuk melakukan aktivitas dipandu dengan Lembar Kerja Siswa LKS dan bimbingan guru. Hasil pengamatan aktivitas siswa menunjukkan 89 dari hasil dengan kategori tinggi melalui pengamatan terhadap kelompok siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan observasi pada siklus I dan II rekap aktivitas siswa pada siklus I memperoleh skor rata-rata 21 dengan kriteria baik, kemudian pada siklus II skor yang diperoleh meningkat dengan rata-rata 24 dengan kriteria baik Pada indicator pertama yaitu kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran memperoleh skor 3 pada siklus I dengan kriteria baik, kemudian memperoleh skor 4 pada siklus II dengan kriteria sangat baik. Pada indicator kedua yaitu siswa mendengarkan informasi dari guru memperoleh skor 3 pada siklus I kemudian pada siklus II memperoleh skor 3 dengan kriteria baik. Pada indicator ketiga yaitu siswa aktif berdiskusi dalam kelompok memperoleh skor 3 pada siklus I dengan kriteria baik, kemudian pada siklus II memperoleh skor 3 dengan kriteria baik. Pada indicator keempat yaitu siswa menyajikan hasil kerja kelompok pada siklus I memperoleh nilai yang kurang memuaskan yaitu 2 dengan kriteria cukupp, kemudian pada siklus kedua siswa memperoleh skor 3 dengan kriteria baik. Pada indicator kelima siswa menanggapi hasil diskusi kelompok lain memperoleh skor 2 dengan kriteria cukup kemudian memperoleh skor 3 dengan kriteria baik. Pada indicator keenam siswa aktif bertanya memperoleh skor 3 dengan kriteria baik pada siklus I dengan kriteria baik kemudian memperoleh skor 3 pada 90 siklus II dengan kriteria baik, Pada indicator ketujuh siswa menyimpulkan pembelajaran memperoleh skor 2 dengan kriteria cukup kemudian pada siklus II siswa memperoleh skor 3 dengan kriteria baik. Pada indikatoe terakhir atau indicator kedelapan yaitu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah memperoleh skor 3 pada siklus I dengan kriteria baik, kemudian pada siklus II memperoleh skor 3 dengan kriteria baik.

4.2.3 Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Cooperative

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik stad dan teknik jigsaw: kuasi eksperimen di SMP attaqwa 06 Bekasi

0 4 76

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS V SDN SENDANG BATANG

1 11 217

Peningkatan Interaksi Pembelajaran Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe Jigsaw Berbasis Realistik Pada Mata Pelajaran PKn Kelas IV SDN Wonosari 03 Kecamatan Bawang Kabupaten Batang

0 9 279

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam di MI Annuriyah Depok

0 21 128

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GEOMETRI SISWA MELALUI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW.

0 1 5

PENINGKATAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE Peningkatan Pemahaman dan Hasil Belajar melalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw pada Pembelajaran IPA Materi kelas V SDN 01 Nglegok Kecamat

0 0 14

PENDAHULUAN Peningkatan Pemahaman dan Hasil Belajar melalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw pada Pembelajaran IPA Materi kelas V SDN 01 Nglegok Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011.

0 0 6

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW :Penelitian Tindakan Kelas Tentang Pokok Bahasan Penyesuaian Makhluk Hidup dengan Lingkungannya pada Siswa Kelas V SDN Margasari II.

0 0 35

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas V SDN Wonosari 03 Kabupaten Batang.

0 2 186

PENINGKATAN PARTISIPASI AKTIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DI KELAS V SD NEGERI 1 PEDES.

0 1 157