4 Berkompromi, yaitu menentukan pokok permasalahan dengan persetujuan bersama. Berkompromi ini penting karena dapat membangun rasa hormat
kepada orang lain dan mengurangi konflik antar pribadi.
2.1.11 Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Pembelajar kooperatif tipe Jigsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai
materi palajaran untuk mancapai prestasi yang maksimal.Model belajar ini terdapat
tahap-tahap dalam
penyelenggaraanya tahap
pertama siswa
dikelompokkan dalam bentuk kelompok-kelompok ecil. Pembentukan kelompok- kelompok siswa tersebut dapat dilakukan guru berdasarkan pertimbangan tertentu
Isjoni, 2010:77 Selaras dengan pendapat Aronson dalam Isjoni, 2010:79 tekhnik
pembelajaran kooperatif jenis Jigsaw lebih menyangkut kerjasama dan saling ketergantungan antar siswa. Pertama kalinya dikembangkan untuk menghadapi
isu yang disebabkan perbedaan sekolah-sekolah di Amerika yang sering terjadi antara tahun 1964 dan 1974.
Model pembelajaran kooperatif jenis jigsaw juga diperkenalkan Eliot Aronson dan para koleganya metode ini adalah strategi belajar kooperatif dimana
setiap siswa menjadio seorang anggota dalam bidang tertentu kemudian membagi pengetahuanya kepada anggota lain dari kelompoknya agar setiap orang pada
akhirnya dapat mempelajari konsep-konsep. Menurut Aronson, para siswa dibagi dalam beberapa kelompok, masing-masing anggota kelompok diberikan satu
41
tugas untuk dikerjakan atau bagian-bagian dari materi-materi penelitian untuk dikoreksi dan ditinjau ulang.
Langkah-langkah pembelajaran Kooperetif tipe Jigsaw Trianto, 2009: 56-57 : 1 Siswa dibagi atas beberapa kelompok Tiap kelompok anggotanya 5-6
orang 2 Mengelompokkan materi dalam bentuk teks, bentuk teks yang telah dibagi-
bagi menjadi beberapa sub bab. 3 Setiap anggota kelompok membaca sub babying ditugaskan dan
bertanggung jawab untuk mempelajarinya 4 Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang sama
bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk mendiskusikanya 5 Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya bertugas
mengajar teman-temanya. 6 Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa-siswa dikenai tagihan
berupa kusi individu
2.1.12 Pembelajaran Berbasis Lingkungan