sikap cinta lingkungan Karli dan Yuliaritiningsih, 2002. Piaget, dalam Wilis:154 mengemukakan Pembelajaran dengan pendekatan
lingkungan sangat efektif diterapkan di sekolah dasar. Hal ini relevan dengan tingkat perkembangan intelektual usia sekolah dasar 7-11 tahun berada pada
tahap operasional konkret. Hal senada dikatakan Margaretha S.Y., 2002 bahwa kecenderungan siswa sekolah dasar yang senang bermain dan bergerak
menyebabkan anak-anak lebih menyukai belajar lewat eksplorasi dan penyelidikan di luar ruang kelas.
Konsep-konsep sains dan lingkungan sekitar siswa dapat dengan mudah dikuasai siswa melalui pengamatan pada situasi yang konkret. Dampak positif
dari diterapkannya pendekatan lingkungan yaitu siswa dapat terpacu sikap rasa keingintahuannya tentang sesuatu yang ada di lingkungannya.
2.1.13 Kualitas Pembelajaran
Kualitas dapat diartikan dengan istilah mutu atau keefektifan, secara definitif efektifitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai
tujuan atau sasaranya, efektifitas merupakan suatu konsep yang lebih luas mencakup berbagai faktor di dalam maupun di luar seseorang, efektifitas tidak
hanya dilihat dari sisi produktivitas, tetapi juda dapat dilihat dari sisi persepsi atau sikap orangnya,
Kualitas pembelajaran menurut Uno 2012:153 artinya mempersoalkan bagaimana kegiatan pembelajaran yang dilakukan selama ini berjalan dengan baik
45
serta menghasilkan keluaran yang baik pula. Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan segi hasil. Dari segi
proses pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruh atau setidak-tidaknya sebagian besar 75 peserta didik secara aktif, baik fisik,
mental maupun sosial dalam proses pembelajaran, semangat belajar yang besar dan rasa percaya pada diri. Sedangkan dari segi hasil, proses pembelajaran
dikatakan berhasil dan berkualitas apabila terjadi perubahan yang positif dari peserta didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar 75. Suatu proses
belajar yang efektif dan bermakna akan berlangsung apabila dapat memberikan keberhasilan bagi siswa maupun guru itu sendidri.Ismail, 2008: 31
Sebagai seorang pendidik diharapkan bekerja secara profesional, mengajar secara sistematis dan berdasar prinsip didaktik metodik yang berdaya guna dan
berhasil guna efektif dan efisien, artinya guru dapat merekayasa sistem pembelajaran secara sistematis dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
aktif. Menurut uraian diatas kualitas pembelajaran sangat dipengaruhi oleh
keaktifan siswa, kesiapan dan keterampilan guru dalam memberikan materi serta hasil yang dicapai Jadi kualitas pembelajaran ditentukan oleh kualitas pengujian,
penjelasan, dan pengaturan unsur-unsur belajar dengan memperhatikan metode- metode belajar dan efektifitasnya yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik
siswa. Serta ada perubahan positif dari peserta didik Guru dan siswa dikatakan berkualitas apabila: 1 Dalam proses pembelajaran
guru dituntut mempunyai keterampilan dalam pengelolaan pembelajaran, 46
meliputi: membuka pelajaran, penguasaan materi pembelajaran, pendekatan atau strategi pembelajaran yang sesuai, pemanfaatan sumber belajar yang efektif dan
efisien, pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa, penilaian proses dan hasil. 2 Dalam proses pembelajaran aktivitas siswa juga dituntut
harus maksimal, meliputi: minat dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, keaktifan siswa dalam pembelajaran, kemampuan mengemukakan
pendapat, kerjasama dalam kelompok, laporan hasil. 3 Sedangkan hasil belajar, meliputi: memantau kemajuan belajar selama proses, dan melakukan penilaian
akhir sesuai dengan kompetensi atau tujuan. Sulistyorini, 2008: 10, Dari uraian diatas kualitas pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi
perubahan positif bagi siswa, keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan.
2.2 Kajian Empiris