Sukabumi sebesar 5,93. Apalagi kalau kita perhatikan adanya pertumbuhan
negatif yang cukup besar dikelompok sektor primer
Data kependudukan yang disajikan dari Registrasi penduduk, Survei Sosial Ekonomi Nasional dan Estimasi Penduduk. Berdasarkan hasil registrasi
penduduk akhir tahun 2005 jumlah penduduk Kota Sukabumi tercatat sebanyak 263.369 jiwa yang terdiri dari 130.939 penduduk laki-laki 49,72 dan 132.430
penduduk perempuan 50,28. Berdasarkan data tersebut maka sex ratio perbandingan penduduk laki-laki dengan perempuan Kota Sukabumi sebesar
98,87. sedangkan penduduk WNA di Kota Sukabumi tercatat sebanyak 300 jiwa, terdiri dari 105 laki-laki dan 195 perempuan.
5.2. Angkatan Kerja dan Pengangguran
Ketenagakerjaan merupakan aspek yang sangat mendasar dalam kehidupan masyarakat, karena mencakup dimensi ekonomi dan sosial. Oleh
karenanya, setiap upaya pembangunan diarahkan pada perluasan kesempatan kerja dan lapangan usaha, dengan harapan penduduk memperoleh manfaat langsung
dari pembangunan. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kantor Sosial dan Tenaga Kerja
Kota Sukabumi, tercatat pencari kerja yang terdaftar mencapai 3.310 orang, yang terdiri dari 1.806 pencari kerja laki-laki dan 1.504 perempuan. Sedangkan pencari
kerja yang berhasil ditempatkan sebanyak 459 orang. Sementara itu, berdasarkan Susenas Tahun 2004 diketahui bahwa
penduduk berumur 10 tahun keatas yang bekerja tercatat sekitar 35,52,
sedangkan yang mencari kerja sekitar 11,56 dengan Tingkat Partispasi Angkatan Kerja TPAK sebesar 49,08 dan Tingkat Pengangguran Terbuka
TPT sebesar 11,56. Persentase penduduk yang berumur 10 tahun keatas yang bekerja menurut
lapangan usaha tercatat bahwa penduduk yang bekerja disektor perdagangan, hotel dan restoran menempati urutan pertama yaitu sekitar 39,64, disusul
kemudian yang bekerja disektor jasa-jasa yaitu sekitar 19,51 dan pengangkutankomunikasi sebesar 12,60 .
Dari jumlah penduduk yang bekerja dilihat dari status pekerjaan utamanya, sebesar 46,51 diantaranya berstatus berusaha sendiri tanpa bantuan orang lain,
41,46 sebagai buruhkaryawan, 4,88 berusaha dengan buruh tetap, 4,01 sebagai pekerja keluarga dan 3,14 berusaha dengan dibantu anggota rumah
tanggaburuh tidak tetap.
5.4. Keadaan Umum Industri Kecil Mochi di Kota Sukabumi
Kota Sukabumi merupakan salah satu wilayah di Provinsi Jawa Barat yang merupakan tempat wisata sekaligus sentra produsen mochi di Sukabumi. Industri
Mochi tersebar di beberapa kecamatan diantaranya kecamatan Cikole dan Citamiang yang merupakan sentra produsen mochi.
Kegiatan usaha industri mochi yaitu mengolah campuran bahan baku tepung ketan, gula, kacang tanah, tepung tapioka dan bahan penolong menjadi
mochi. Mochi adalah makanan ringan yang bentuknya bulat kecil. Pembuatan mochi melalui proses sederhana dan secara keseluruhan dikerjakan oleh tenaga
kerja manusia. Kegiatan ini telah berlangsung cukup lama dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat serta dapat menyerap tenaga kerja. Mochi
merupakan makanan khas industri kecil di Kota Sukabumi. Industri mochi yang ada di Kota Sukabumi secara umum tergolong ke
dalam skala rumah tangga, dan kecil. Industri mochi yang berada di Sukabumi pada umumnya masih sangat sederhana baik dari segi teknologi maupun
manajemennya. Dalam perkembangannya industri mochi tidak diikuti oleh perkembangan teknologi yang cukup berarti. Sedangkan dari segi manajemen
dalam industri mochi masih menggunakan manajemen tradisional, dimana pengusaha tidak melakukan pencatatan dalam proses produksinya.
VI. KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI INDUSTRI KECIL