b. Pengeluaran tunai, yaitu jumlah uang yang dibayarkan untuk pembelian
barang dan jasa bagi industri. c.
Pendapatan tunai, yaitu selisih antara penerimaan tunai dengan pengeluaran tunai
d. Penerimaan kotor, yaitu produk total usaha dalam jangka waktu tertentu, baik
yang dijual maupun yang tidak dijual. e.
Pengeluaran total usaha, yaitu nilai semua masukan yang habis terpakai atau dikeluarkan dalam produksi termasuk biaya yang diperhitungkan.
f. Pendapatan bersih usaha, yaitu selisih antara penerimaan kotor usaha dan
pengeluaran total usaha. Menurut Sucipto 2003, pendapatan merupakan tujuan utama dari setiap
kegiatan usaha baik usaha dagang, industri dan jasa. Sehingga mereka bersaing untuk meningkatkan pendapatan karena dengan meningkatnya pendapatan maka
laba keuntungan yang diperoleh juga akan meningkat. Pendapatan disebabkan oleh kegiatan industri dalam memanfaatkan faktor-faktor produksi untuk
mempertahankan diri dan pertumbuhan ekonomi. Pendapatan diperoleh dari hasil penjualan barang atau jasa yang berhubungan dengan kegiatan utama industri.
Tujuan dari analisa kinerja yaitu untuk menggambarkan keadaan sekarang dari suatu kegiatan, dan menggambarkan keadaan yang akan datang dari perencanaan
atau tindakan yang akan dilakukan.
2.2.2. Return of Investment ROI
Analisa return of investment dalam analisa keuangan merupakan salah satu teknik analisa yang bersifat menyeluruh. Analisa ROI sudah merupakan teknik
analisa lazim yang digunakan oleh perusahaan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. ROI sendiri adalah salah satu bentuk dari rasio
profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan. Dengan demikian rasio ini menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasi suatu industri dengan jumlah investasi
atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut. Nilai ROI akan ditentukan oleh dua faktor yaitu marjin laba bersih net
profit margin dan tingkat perputaran aktiva total total assest turnover.
Perubahan dari marjin laba bersih dan tingkat perputaran aktiva. Baik masing- masing atau keduanya akan menentukan nilai ROI
Analisis ROI memiliki beberapa kelebihan antara lain : 1.
Sebagai salah satu kelebihannya yang prinsipil yaitu sifatnya yang menyeluruh. Industri yang sudah menjalankan praktek akuntansi yang baik
maka manajemen dengan menggunakan analsisi ROI dapat mengukur efisiensi penggunaan modal yang bekerja, efisiensi produksi dan efisiensi bagian
penjualan. 2.
Bila industri memiliki data rasio maka dengan analisis ROI dapat diperbandingkan efisiensi penggunaan modal pada industrinya dengan industri
yang sejenis, sehingga dapat diketahui apakah industri berada di bawah, sama atau sama diatas rata-rata industri.
Langkah-langkah yang diperlukan untuk menghitung ROI adalah : 1.
Menghitung net provit marjin marjin laba bersih Industri Marjin laba bersih merupakan rasio antara laba bersih yang diperoleh
perusahaan dengan tingkat penjualan yang dicapai dalam periode yang sama. Marjin laba bersih merupakan hasil pembagian antara laba bersih dengan
tingkat penjualan industri. Rasio ini menggambarkan laba bersih yang diperoleh industri untuk setiap rupiah penjualan.
2. Menghitung total asset turnover tingkat perputaran aktiva total Industri
Tingkat perputaran aktiva total merupakan rasio antara jumlah aktiva yang digunakan dalam operasi terhadap penjualan yang dicapai industri dalam
periode yang sama. Tingkat perputaran aktiva total merupakan hasil pembagian antara penjualan dengan total aktiva industri. Rasio ini mengukur
seberapa sering aktiva dipergunakan dalam kegitan industri. 3.
Menghitung ROI Imbalan terhadap investasi digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian
yang akan diperoleh atas penghasilan yang didapat dari total aktiva. Dalam penghitungan ROI diperhitungkan imbalan tenaga kerja pada suatu industri
kecil yaitu imbalan tenaga kerja keluarga dan tenaga kerja bukan keluarga.
2.2.3. Struktur Penerimaan dan Biaya Usaha Industri Kecil