9
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
1. Stroke
1.1. Defenisi Stroke
Stroke adalah sindrom klinik yang diawali dengan timbulnya mendadak progressif cepat berupa defisit neurologis fokal ataupun global yang berlangsung 24 jam lebih yang
disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak neotraumatik Batticaca, 2008. Stroke merupakan penyakit serebrovaskuler pembuluh darah otak karena kematian jaringan
otak infark serebral penyebabnya adalah berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuluh darah Pudiastuti,
2011.
1.2. Klasifikasi Stroke
Stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik Pudiastuti, 2011.
1.2.1. Stroke Iskemik Stroke iskemik merupakan aliran darah ke otak terhenti karena
ateroskelorosis atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah melalui proses aterosklerosis Pudiastuti, 2011. Stroke iskemik terjadi bila karena
suatu sebab suplai darah ke otak terhambat atau terhenti. Walaupun berat otak hanya sekitar 1.400 gram, namun menuntut suplai darah yang relatif sangat besar
yaitu sekitar 20 dari seluruh curah jantung Junaidi, 2011. Menurut Pudiastuti 2011, menyatakan stroke iskemik mempunyai klasifikasi seperti:
9
Universitas Sumatera Utara
10
1. Transient Ischemic Neurologic TIA
Bentuk gejala neurologik yang timbul akibat gangguan peredaran darah di otak akan menghilang dalam waktu 24 jam.
2. Reversible Ischemic Neurologic Deficit RIND
Gejala neurologis yang timbul akan menghilang dalam waktu lebih lama dari 24 jam, tetapi tidak lebih dari seminggu.
3. Progressing stroke atau stroke in evolution
Kelainan atau deficit neurologi berlangsung secara bertahap dari yang ringan sampai menjadi berat.
4. Completed stroke
Kelainan neurologis sudah lengkap menetap dan tidak berkembang lagi. 1.2.2. Stroke Hemoragik
Stroke hemoragik merupakan penyakit gangguan fungsional otak akut fokal maupun global akibat terhambatnya aliran darah ke otak yang disebabkan oleh
perdarahan suatu arteri serebralis. Darah yang keluar dari pembuluh darah dapat masuk ke dalam jaringan otak, sehingga terjadi hematom Junaidi, 2011.
Kejadian stroke hemoragik sekitar 25-30 dari total kejadian stroke. Walaupun kejadian stroke hemoragik tidak besar, tetapi stroke hemoragik sering
mengakibatkan kematian, umumnya sekitar 50 kasus berujung pada kematian. Menurut Junaidi 2011, stroke hemoragik dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Perdarahan intraserebral PIS; diakibatkan oleh pecahnya pembuluh darah intraserebral sehingga darah keluar dari pembuluh darah dan kemudian masuk
ke dalam jaringan otak.
Universitas Sumatera Utara
11
2. Perdarahan Subarakhnoid PSA; masuknya darah ke ruang subarakhnoid baik dari tempat lain perdarahan subarakhnoid sekunder atau sumber perdarahan
berasal dari rongga subarakhnoid itu sendiri perdarahan subarakhnoid primer.
1.3. Gejala Klinis Stroke