30
4.5. Pengukuran Penilaian Konstipasi
Menurut Craven. R.F dan Hirnle C.J, 2007, dalam menilai konstipasi pasien yang perlu diperhatikan adalah kriteria-kriteria penilaian konstipasi yaitu:
1. Distensi abdomen 2. Keinginan buang air besar
3. Bising usus meningkat 4. Frekuensi buang air besar kurang dari 3x dalam seminggu
5. Perasaan buang air besar ada atau tidak 6. Feces lunak atau keras
Kategori dalam skala konstipasi memiliki 2 kategori dengan menggunakan skala 1-6. Kriteria konstipasi pada skala ini yaitu:
1-3 : konstipasi ringan 4-6 : konstipasi berat
4.6. Dampak Konstipasi
Menurut Smeltzer Bare 2007, konstipasi yang terjadi sesekali mungkin tidak merugikan kesehatan, namun bila konstipasi ini terjadi berulang-ulang dan
dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan beberapa komplikasi antara lain:
1 Hipertensi anterial
Mengejan saat defekasi dapat mengakibatkan pengeluaran nafas dengan kuat dan glotis menutup, sehingga menimbulkan efek pengerutan pada tekanan
darah arteri. Selama mengejan aktif, aliran darah vena di dada untuk sementara dihambat akibat peningkatan tekanan intra thorakal. Tekanan ini menimbulkan
Universitas Sumatera Utara
31
kolaps pada vena besar di dada. Atrium dan ventrikel menerima sedikit darah dan akibatnya sedikit darah yang dikirimkan melalui kontraksi sistolik dan
ventrikel kiri. Curah jantung menurun dan terjadi penurunan sementara dari tekanan arteri. Hampir, segera setelah periode hipotensi, terjadi peningkatan
pada tekanan arteri 2
Impaksi Fekal Impaksi fekal terjadi apabila suatu akumulasi massa feses kering tidak dapat
dikeluarkan. Massa ini dapat menimbulkan tekanan pada mukosa kolon yang mengakibatkan pembentukan ulkus dan dapat menimbulkan rembesan feses
cair yang sering. 3
Fisura anal Fisura anal dapat diakibatkan oleh pasase feses yang keras melalui anus,
sehingga merobek lapisan kanal anal. 4
Hemoroid Hemoroid terjadi sebagai akibat kongesti vaskuler perianal yang disebabkan
oleh peregangan. 5
Megakolon Massa fekal yang menyumbat pasase isi kolon dapat menyebabkan dilatasi
dan atoni kolon megakolon. Megakolon dapat menimbulkan perofasi usus.
4.7. Managemen Konstipasi