21
Faktor-faktor yang mengurangi pasokan darah dan penghantar oksigen ke medula renjatan, oklusi vaskular, peningkatan tekanan intrakranial. Dapat
menginduksi emesis. Obat-obat emetik menghasilkan efeknya melalui stimulasi sentral langsung atau dengan iritasi mukosa lambung. Pola muntah mendadak,
sering kali proyektil tanpa didahului mual, sangat kuat menunjukkan penyebab sentral. Konsekuensi muntah metabolik, dengan muntah hebat terjadi
hipovolemia, hipokalemia, dan alkalosis metabolik serta deplesi natrium total Chandranata, 2000.
3.4. Manifestasi Klinis
Menurut Linda Chandranata 2000, manifestasi klinis gastrointestinal yaitu: a. Keluhan pada mulut, bau mulut yang tidak sedap, atau rasa tidak enak atau rasa
pahit pada mulut, rasa tidak enak pada mulut yang menetap biasanya disebabkan karena keluhan psikhis.
b. Anoreksia, keluhan nafsu makan menurun dapat ditemukan pada semua penyakit, termasuk juga penyakit saluran makan.
c. Disfagia, merupakan keluhan yang disebabkan kelainan pada esofagus, yaitu timbulnya kesulitan pada waktu menelan makanan atau cairan. Kesulitan menelan
terjadi baik pada bentuk makanan padat maupun cairan, terutama bila terjadi refluks nasa, berarti adanya kelainan saraf neuromuscular disorder. Kesulitan
meneruskan makanan dari mulut kedalam lambung biasanya disebabkan oleh kelainan dalam tenggorokan biasanya infeksi atau tumor di oropharynx, larynx,
spasme dari oto cricopharynx. Rasa terhentinya makanan didaerah retrosternal setelah menelan makanan, biasanya disebabkan kelainan dalam esofagus sendiri,
Universitas Sumatera Utara
22
yaitu timbulnya regurgitasi, refluks asam, rasa nyeri didada yang intermiten, misalnya pada akhalasia, karsinoma esofagus, spasme yang difus pada esofagus.
d. Nausea, beberapa rangsangan yang dapat menimbulkan rasa mual, rasa mual diantaranya adalah: rasa nyeri dalam perut, rangsangan labirin, daya ingat yang
tak menyenangkan. e. Vomitus, timbulnya muntah-muntah sebagai akibat karena kontraksi yang kuat
dari antrum dan pilorus dan timbulnya anti peristaltik yang kuat pada antrum dengan disertai relaksasi dari otot-otot spinghter kardia, disusul melebarnya
esofagus dan menutupnya glotis. f. Nyeri tekan, kekakuan, demam, massa yang dapat diraba, bising usus berubah,
perdarahan gastrointestinal, defisit nutrisional, ikterus dan tanda disfungsi hepar.
3.5. Komplikasi Sistem Gastrointestinal
Menurut Linda Chandranata 2000 komplikasi dari gastrointestinal adalah: a. Kanker esofagus, meliputi disfagia,tidak bisa makan dan perasaan penuh di
perut adalah tidak jelas dan dapat dihubungkan dengan beberapa kondisi lain. Gejala-gejala ini dapat dengan mudah dihubungkan dengan konsumsi tipe
makanan tertentu pedas, gorengan, dll b. Kanker lambung, rasa tidak nyaman epigastrik, tidak bisa makan dan perasaan
gembung setelah makan.. ini adalah gejala semu yang dengan mud ah dikaitkan dengan kegagalan lambung.
c. Kanker pankreas, penurunan barat badan, ikterik dan nyeri daerah punggung atau epigastrik adalah triad gejala yang umum.
Universitas Sumatera Utara
23
d. Kanker hepar, nyeri abdomen yang sangat sakit , tumpul, dan pada kuadran atas kanan, nyeri bersifat terus menerus, mengganggu tidur dan bertambah
4. Konstipasi