11
2. Perdarahan Subarakhnoid PSA; masuknya darah ke ruang subarakhnoid baik dari tempat lain perdarahan subarakhnoid sekunder atau sumber perdarahan
berasal dari rongga subarakhnoid itu sendiri perdarahan subarakhnoid primer.
1.3. Gejala Klinis Stroke
Gejala klinis yang timbul akibat gangguan peredaran darah otak bergantung pada berat ringannya gangguan pembuluh darah dan lokalisasinya Ginsberg,
2007. Gejala klinis dari stroke dibedakan atas:
1. Stroke Iskemik
Gejala utama stroke iskemik akibat trombosis serebri adalah timbulnya defisit neurologik secara mendadak, didahului gejala prodromal, terjadi pada
waktu istirahat atau bangun pagi dan kesadaran biasanya tidak menurun. Biasanya terjadi pada usia diatas 50 tahun. Pada punksi lumbal, liquor serebrospinalis
jernih, tekanan normal, dan eritrosit kurang dari 500. Pemeriksaan CT Scan dapat dilihat adanya daerah hipodens yang menunjukkan infarkiskemik dan edema
Aliah dkk, 2007. Gejala stroke iskemik yang dikemukakan oleh Aliah dkk 2007 dikelompokkan berdasarkan bagian yang terserang, sebagai berikut:
a. Gejala yang disebabkan terserangnya sistem karotis: i Gangguan penglihatan pada satu mata tanpa disertai rasa nyeri.
ii Kelumpuhan lengan, tungkai, atau keduanya pada sisi yang sama. iii Defisit motorik dan sensorik pada wajah. Wajah dan lengan atau tungkai
saja secara unilateral.
Universitas Sumatera Utara
12
iv Kesulitan untuk berbahasa, sulit mengerti atau berbicara. Pemakaian kata- kata yang salah atau diubah.
b. Gejala yang disebabkan oleh terserangnya sistem vertebrobasilaris: i Vertigo dengan atau tanpa nausea dan atau muntah, terutama bila disertai
dengan diplopia, disfagi atau disartri. ii Mendadak tidak stabil.
iii Gangguan visual, motorik, sensorik, unilateral atau bilateral. iv Hemianopsia homonim
v Serangan drop atau drop attack. 2. Stroke Hemoragik
Gejala klinis penderita stroke hemoragik dapat dikelompokkan berdasarkan jenis stroke hemoragik, seperti yang dikemukakan oleh Junaidi 2011 sebagai
berikut: a.
Gejala klinis PIS: i Sakit kepala, muntah, pusing vertigo, gangguan kesadaran
ii Gangguan fungsi tubuh defisit neurologis, tergantung pada lokasi perdarah, bila perdarahan ke kapsula interna perdarahan kapsuler, maka
ditemukan hemipaarese kontralateral, hemiplegic dan koma bila perdarahan luas sedangkan perdarahan luasmasif otak kecil serebelum perdarahan
serebeler maka akan ditemukan ataksia serebelum gangguan koordinasi, nyeri kepala di oksipital, vertigo, nistagmus dan disartri.
b. Gejala klinis PSA:
i Sakit kepala mendadak dan hebat dimulai dari leher
Universitas Sumatera Utara
13
ii Nausea dan vomiting mual dan muntah iii Fotofobia mudah silau
iv Paresis saraf okulomotorius, pupil anisokor, perdarahan retina pada funduskopi
v Gangguan otonom suhu tubuh dan tekanan darah naik vi Kaku leher meningismus, bila pasien masih sadar
vii Gangguan kesadaran berupa rasa kantuk somnolen sampai kesadaran hilang koma
c. Gejala klinis PSA yang disertai dengan hematom intraserebral: i Lumpuh satu sisi hemiparesis
ii Gangguan bicara afasia iii Kelumpuhan otot mata paresis okulomotorius
iv Lapang pandang menyempit hemianopsia v Kejang epileptik
1.4. Komplikasi Stroke