11
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teori
Kerangka teori adalah dasar-dasar teori yang digunakan dalam penelitian. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang berusaha meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa mata pelajaran SBK Seni Tari melalui teknik pembelajaran Modelling. Berdasarkan alasan tersebut, maka berikut ini akan dibahas
tentang hakikat belajar, hakikat pembelajaran, aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, performansi guru, mata pelajaran SBK di SD, hakikat seni, seni tari, materi
jenis-jenis unsur tari daerah, karakteristik siswa SD, karakteristik tari siswa SD, teknik pembelajaran, teknik modelling.
2.1.1 Belajar
Belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman dari suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan. Menurut Slameto 2010:2 belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Pengertian belajar menurut Burton dalam Soewarso 2012:2, dalam sebuah buku
“The Guidance of Learning Activities”, merumuskan pengertian belajar sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu
dengan individu dan individu dengan lingkungannya, sehingga mereka mampu
12
berinteraksi dengan lingkungannya. Sedangkan Sudjana 2010:28, belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.
Gagne 1985 dalam Anitah 2009:1.3, menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat
pengalaman. Sedangkan menurut Anitah 2009:1.3 belajar adalah proses mental dan emosional atau proses berpikir dan merasakan. Sama halnya dengan Morgan dalam
Kurnia dkk 2007:6-3, mengemukakan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku karena hasil pengalaman, sehingga memungkinkan seseorang menghadapi situasi
selanjutnya dengan cara yang berbeda-beda. Berdasarkan pengertian belajar di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
pengertian belajar merupakan perubahan sikap dan tingkah laku yang bersifat permanen disebabkan karena pengaruh pengalaman dan lingkungan. Dengan belajar
seseorang akan mampu berinteraksi dengan lingkungannya melalui suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
2.1.2 Pembelajaran
Pembelajaran dipandang sebagai suatu sistem, pembelajaran terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisasi antara lain tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, media pembelajaranalat peraga, pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran
remedial dan pengayaan. Sedangkan pembelajaran dipandang sebagai suatu proses, maka pembelajaran merupakan serangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka
membuat siswa belajar.
13
Menurut Komalasari 2011:3, pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didikpembelajar yang direncanakan atau
didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar subjek didikpembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Sedangkan
menurut Gagne, Briggs, dan Wager dalam Rusmono 2012:6 pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar
pada siswa. Miarso dalam Rusmono 2012: 6 mengemukakan bahwa pembelajaran adalah suatu usaha yang disengaja, bertujuan, dan terkendali agar orang lain belajar
atau terjadi perubahan yang relatif menetap pada diri orang lain. Halminton dan Elizabeth dalam Iru dan Arihi 2012:3 mendefinisikan
pembelajaran sebagai “learning is relatively permanent change in an individuals
knowledge or behavior that results from previouns experience” bahwa pembelajaran merupakan perubahan dalam pengetahuan atau perilaku, perubahan yang ditimbulkan
olehpembelajaran relatif permanen, dan pembelajaran timbul dari pengalaman sebelumnya.
Menurut Briggs dalam Rifa’i dkk 2009:193, pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa, sehingga
peserta didik itu memperoleh kemudahan dalam berinteraksi berikutnya dengan lingkungan. Sedangkan menurut Gagne dalam Rifa’i 2009:193 pembelajaran
merupakan suatu kumpulan proses yang bersifat indiviudal, yang merubah stimuli dari lingkungan seseorang ke dalam sejumlah informasi, yang selanjutnya dapat
menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang. Pembelajaran menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor
20 Tahun 2003 adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada
14
suatu lingkungan belajar. Pembelajaran mempunyai dua manfaat dan karakter. Pertama, dalam proses pembelajaran, proses mental siswa terlibat secara maksimal,
maksudnya siswa tidak hanya mendengar dan mencatat melainkan juga harus berpikir. Kedua, dengan pembelajaran akan terbangun suasana dialogis dan proses bertanya
jawab secara terus menerus, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa sehingga siswa dapat memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri.
Dari beberapa pengertian pembelajaran di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pengertian pembelajaran adalah seperangkat peristiwa berupa
interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar lainnya untuk mencapai hasil belajar yang telah ditentukan pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan suatu
upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh guru untuk menyampaikan ilmu pengetahuan yang bertujuan agar siswa memperoleh kemudahan dalam berinteraksi
dengan sumber dan lingkungan belajarnya.
2.1.3 Aktivitas Belajar