Mata Pelajaran SBK di SD

20 3 Kompetensi sosial memiliki tiga subranah. Pertama, mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan siswa. Kedua, mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesamapendidik dan tenaga kependidikan. Ketiga, mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua atau wali siswa dan masyarakat sekitar. 4 Kompetensi profesional terdiri daridua ranah subkompetensi. Pertama, subkompetensi menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi; memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang koheren dengan materi ajar. Kedua, subkompetensi menguasai struktur dan metode keilmuan, menguasai langkah- langkah penelitian dan kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan atau materi bidang studi. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa performansi guru merupakan suatu penampilan atau kemampuan guru dalam melaksanakan peranannya pada proses pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu yang tepat dan sesuai yang mengacu pada aturan dan acuan. Oleh karena itu, performansi guru harus dinilai melalui Alat Penilaian Kemampuan Guru APKG. Dalam penelitian ini, performansi guru dinilai melalui perencanaan pembelajaran dengan APKG I dan pelaksanaan pembelajaran dengan APKG II.

2.1.6 Mata Pelajaran SBK di SD

Menurut Pamadhi 2011:11.8, perilaku manusia dikendalikan melalui kerja otak kanan dan otak kiri, karena itu salah satu fungsi dari pendidikan adalah menyeimbangkan kinerja otak kanan dan otak kiri agar terjadi perpaduan gerak yang dinamis. Peranan otak kanan manusia adalah mengembangkan kedisiplinan, 21 keteraturan dan berpikir sistematis, sedangkan kinerja otak kiri adalah untuk mengembangkan kemampuan kreasi yang tidak tersetruktur seperti ekspresi, kreasi, imajinasi yang tidak membutuhkan sistematika kerja. Masing-masing kinerja otak kanan ini didukung oleh beberapa mata pelajaran yang dikenal dengan kelompok mata pelajaran yang berbasis pelatihan berpikir matematika, IPA, demikian pula otak kiri dan kelompok mata pelajaran yang berbasis pelatihan rasa IPS, agama, kesenian. Menurut Iswara tt:611, mata pelajaran SBK memiliki sifat multilingual, multidimensional, dan multikultural. Multilingual memiliki makna pengembangan kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif, dengan berbagai cara dan media seperti bahasa rupa, bunyi, gerak, peran, dan berbagai perpaduannya. Multidimensional bermakna pengembangan beragam kompetensi meliputi konsepsi pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi, apresiasi dan kreasi dengan cara memadukan secara harmonis unsur estetika, logika, kinestetika dan etika. Sifat multikultural mempunyai makna bahwa pendidikan seni menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap beragam budaya nusantara dan mancanegara. Hal ini merupakan wujud pembentukan sikap demokratis yang memungkinkan seseorang hidup secara beradab serta toleran dalam masyarakat dan budaya yang majemuk. Mata pelajaran SBK merupakan mata pelajaran Seni, Budaya, dan Keterampilan. SBK menurut Hernawan 2009:8.29 bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dalam rangka membekali siswa untuk berkarya sastra, menumbuhkembangkan cita rasa keindahan dan kemampuan menghargai seni. Sedangkan seni tari menurut Soedarsono 1992:82 adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah. 22 Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan seni budaya dan keterampilan mempunyai peranan sebagai pengembangan jiwa, oleh karena itu secara tidak langsung dapat membantu kedewasaan berpikir, merasakan serta memotivasi karsa. Melalui pendidikan seni, pertumbuhan rasa dan pikiran siswa akan diseimbangkan melalui latihan mencipta, sedangkan melalui produksi karya siswa dilatih mencermati pengetahuan yang tidak teratur menuju keteraturan berpikir berpikir sistematis Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan SBK di sekolah dasar terdiri

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN TEKNIK MODELLING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI MEMBUAT KERAJINAN DARI KERTAS SISWA KELAS IV SD NEGERI RANDUGUNTING 5 KOTA TEGAL

6 58 297

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI TARI PENDEK BERTEMA MELALUI METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS III SD NEGERI KALIBATUR KABUPATEN BANYUMAS

3 59 277

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI POKOK KARYA TOPENG NUSANTARA MELALUI MODEL EXPLICIT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KAMBANGAN 02 KABUPATEN TEGAL

2 126 243

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI GERAK TARI KREATIF MELALUI METODE EKSPLORASIPADA SISWA KELAS I SD NEGERI 02 WANAMULYA PEMALANG

4 23 250

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MEMBUAT KARYA KERAJINAN DAN BENDA KONSTRUKSI MELALUI TEKNIK MODELLING KELAS IV DI SD NEGERI GANTUNGAN 01 KECAMATAN JATINEGARA KABUPATEN TEGAL

0 4 196

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ips Melalui Metode Think Pair Share Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri 01 Gantiwarno Kecamatan Matesih Kabupat

0 0 15

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN METODE TEAM QUIS SISWA KELAS IV Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Metode Team Quis Siswa Kelas IV SD Negeri Pondowan 01.

0 2 136

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN METODE TEAM QUIS SISWA KELAS IV Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Metode Team Quis Siswa Kelas IV SD Negeri Pondowan 01.

0 1 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KOPERASI MELALUI STRATEGI QUESTION FLAG PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Koperasi Melalui Strategi Question Flaq Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Nglegok Kecamatan Ngargoyoso Kabup

0 1 10

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI HEWAN DAN JENIS MAKANANNYA MELALUI METODE SCRAMBLE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAKIS KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

0 0 152