Refleksi Reflecting Rancangan Penelitian

49 penelitian tersebut, yaitu mengenai tindakan yang akan dilakukan di kelas Arikunto dkk 2009:18. Pada tahap pelaksanaan tindakan, peneliti harus ingat dan taat pada apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar. Wajar yang dimaksud yaitu diperbolehkan melakukan modifikasi pembelajaran dengan teknik modelling, selama tidak mengubah prinsip.

3.1.3 Pengamatan Observing

Observing adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Tahap ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan pelaksanaan. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama Arikunto dkk 2009:19 Peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan instrumen observasi yang telah disusun, termasuk juga pengamatan secara cermat terhadap proses dan hasil belajar siswa Arikunto dkk, 2009:19. Pengamatan yang dilakukan mencakup performansi guru, aktivitas, dan hasil belajar siswa.

3.1.4 Refleksi Reflecting

Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya Arikunto dkk 2009:80. Kegiatan refleksi ini dilakukan oleh peneliti setelah selesai melakukan tindakan untuk menemukan hal-hal yang sudah sesuai dengan rancangan dan mengetahui secara cermat mengenai hal-hal yang masih perlu diperbaiki Arikunto dkk 2009:19. 50 Berdasarkan hasil analisis ataupun refleksi pada siklus 1 dan 2 terhadap hasil belajar siswa, aktivitas belajar siswa, dan performansi guru, maka peneliti akan menyimpulkan apakah hipotesis tindakan tercapai atau tidak. Jika hasil belajar, aktivitas siswa dan performansi guru sesuai indikator meningkat, maka teknik modelling yang diterapkan dapat meningkatkan pembelajaran materi jenis-jenis unsur tari daerah. Jika aktivitas, hasil belajar dan performansi guru belum meningkat maka materi pembelajaran akan dilanjutkan pada siklus berikutnya. Berikut ini adalah bagan prosedur PTK menurut Arikunto dkk 2009:16. Gambar 3.1 Bagan Prosedur PTK Pada Penelitian Tindakan Kelas ini akan diawali dengan perencanaan awal yang meliputi pembuatan: 1 jadwal penelitian; 2 pembuatan instrumen. Pembuatan instrumen terdiri dari: a kisi-kisi instrumen; b pembuatan RPP Siklus I; c lembar observasi siswa; d lembar observasi pengamat; e penyediaan media dan bahan pembelajaran; f soal evaluasi; g merancang APKG, dan hal-hal teknis lainnya. 51 Setelah perencanaan pada tahap awal, dilanjutkan dengan pelaksanaan siklus I yang didampingi oleh pengamat. Setiap pembelajaran yang dilakukan pengamat akan memberikan hasil evaluasinya terhadap jalannya KBM maupun perencanaan dalam RPP. Setelah selesai pembelajaran untuk siklus I yang terdiri dari 2 pertemuan. Peneliti melakukan refleksi dari semua kegiatan yang telah dilakukan. Hasil refleksi yang ada dijadikan bahan pertimbangan untuk membuat perencanaan tindakan dalam siklus selanjutnya. Untuk siklus II dibuatlah perencanaan pelaksanaan pembelajaran yang mengacu pada perbaikan siklus I. pada pelaksanaan tahap ini sama dengan pelaksanaan siklus sebelumnya. Di akhir siklus II, peneliti bersama observer mengevaluasi hasil penelitian secara keseluruhan. Apakah hasil belajar yang diperoleh pada siklus II sudah mampu membuktikan adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar. Jika hasil belajar sudah mampu membuktikan hipotesis, maka kegiatan penelitian ini selesai.

3.2 Perencanaan Tahap Penelitian

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN TEKNIK MODELLING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI MEMBUAT KERAJINAN DARI KERTAS SISWA KELAS IV SD NEGERI RANDUGUNTING 5 KOTA TEGAL

6 58 297

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI TARI PENDEK BERTEMA MELALUI METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS III SD NEGERI KALIBATUR KABUPATEN BANYUMAS

3 59 277

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI POKOK KARYA TOPENG NUSANTARA MELALUI MODEL EXPLICIT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KAMBANGAN 02 KABUPATEN TEGAL

2 126 243

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI GERAK TARI KREATIF MELALUI METODE EKSPLORASIPADA SISWA KELAS I SD NEGERI 02 WANAMULYA PEMALANG

4 23 250

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MEMBUAT KARYA KERAJINAN DAN BENDA KONSTRUKSI MELALUI TEKNIK MODELLING KELAS IV DI SD NEGERI GANTUNGAN 01 KECAMATAN JATINEGARA KABUPATEN TEGAL

0 4 196

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ips Melalui Metode Think Pair Share Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri 01 Gantiwarno Kecamatan Matesih Kabupat

0 0 15

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN METODE TEAM QUIS SISWA KELAS IV Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Metode Team Quis Siswa Kelas IV SD Negeri Pondowan 01.

0 2 136

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN METODE TEAM QUIS SISWA KELAS IV Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Metode Team Quis Siswa Kelas IV SD Negeri Pondowan 01.

0 1 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KOPERASI MELALUI STRATEGI QUESTION FLAG PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Koperasi Melalui Strategi Question Flaq Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Nglegok Kecamatan Ngargoyoso Kabup

0 1 10

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI HEWAN DAN JENIS MAKANANNYA MELALUI METODE SCRAMBLE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAKIS KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

0 0 152