Pengukuran Sikap Attitude Computer Attitude

bernilai dalam pandangannya. Sebaliknya jika orang memiliki sikap negatif terhadap objek yang dianggapnya tidak bernilai dan bahkan merugikan. Menurut Djaali 2013:116 sikap belajar yang positif akan menimbulkan intensitas kegiatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan sikap belajar yang negatif. Peranan sikap bukan saja ikut menentukan apa yang dilihat seseorang, melainkan juga bagaimana ia melihatnya. Sama halnya dengan pendapat yang dik emukakan oleh Rifa’i dan Catharina 2009:162 bahwa “sikap merupakan kombinasi konsep, informasi dan emosi yang dihasilkan didalam predisposisi untuk merespon orang, kelompok, gagasan, peristiwa atau objek tertentu secara menyenangkan maupun tidak menyenan gkan”. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sikap tergambarkan melalui reaksi yang ditimbulkan terhadap situasi atau objek tertentu yang dituangkan dalam perasaan positifmenyenangkan maupun perasaan negatiftidak menyenangkan.

2.3.3 Pengukuran Sikap Attitude

Semakin kompleks situasinya dan semakin banyak faktor yang menjadi ikut menjadi pertimbangan dalam bertindak maka akan sulit memprediksikan perilaku dan semakin sulit pula menafsirkannya sebagai indikator. Penyimpulan mengenai sikap individu harus didasarkan pada suatu fenomena yang diamati dan dapat diukur. Fenomena tersebut berupa respons terhadap objek sikap dalam berbagai bentuk. Rosenberg dan Hovland dalam Azwar 2003:19-20 melakukan analisis terhadap berbagai respons yang dapat disajikan dasar dalam penyimpulan sikap dari perilaku. Berikut akan dijelaskan dalam Tabel 2.1.: Tabel 2.1. Respons yang Digunakan untuk Penyimpulan Sikap Tipe Respons Kategori Respons Kognitif Afektif Konatif Verbal Pernyataan keyakinan mengenai objek sikap Pernyataan perasaan terhadap objek sikap Pernyataan intensi perilaku Non- Verbal Reaksi perseptual terhadap objek sikap Reaksi fisiologis terhadap objek sikap Perilaku tampak sehubungan dengan objek sikap Respons kognitif verbal merupakan pernyataan mengenai apa yang dipercaya atau diyakini mengenai objek sikap. Respons kognitif yang nonverbal lebih sulit untuk diungkapkan disamping informasi tentang sikap yang diberikannya pun lebih bersifat tidak langsung. Respons afektif verbal dapat dilihat pada pernyataan verbal perasaan seseorang mengenai sesuatu. Respons afektif yang nonverbal diungkapkan dengan reaksi fisik seperti ekspresi yang dapat menjadi indikasi perasaan seseorang apabila dihadapkan pada objek sikap. Respons konatif pada dasarnya merupakan kecenderungan untuk berbuat. Dalam bentuk verbal, intensi ini terungkap melalui pernyataan keinginan melakukan atau kecenderungan untuk melakukan. Respons konatif nonverbal dapat berupa ajakan pada orang lain untuk melakukan sesuatu terhadap objek tersebut.

2.3.4 Computer Attitude

Sikap selalu berkenaan dengan suatu objek, dan sikap terhadap objek diwujudkan dalam perasaan positif atau negatif. Objek sikap dalam hal ini adalah sikap terhadap komputer computer attitude. Computer attitude menurut Blignaut et.al 2009:652 “A complex mental state that affects a human’s choice of action or behavior toward computers and computer-related tasks ”. Artinya sebuah kondisi mental yang kompleks yang mempengaruhi pilihan manusia dari tindakan atau perilaku terhadap komputer dan tugas yang berkaitan dengan komputer. Menurut Nickell dan Pinto dalam Harisson dan Rainer 1992 computer attitude menunjukkan perasaan kesenangan atau ketidaksenangan seseorang terhadap objek komputer dan indikator dari pembentuk computer attitude yaitu computer pessimism, computer optimism dan computer intimidation. Sikap computer pessimism diartikan sebagai keyakinan bahwa komputer akan mendominasi dan mengendalikan manusia. Sikap optimism diartikan sebagai keyakinan bahwa komputer membantu dan berguna bagi manusia. Dan sikap intimidation diartikan keyakinan bahwa komputer akan mengintimidasi seseorang. Menurut Kuntardi 2004 computer attitude terdiri atas computer optimism dan computer pessimism. Karakter optimism menunjukkan sikap percaya dan yakin bahwa kehadiran komputer mampu meringankan setiap pekerjaan dan memberikan berbagai manfaat. Sedangkan karakter pessimism menunjukkan sikap yang negatif terhadap keberadaan komputer.Al-Khadash dan Sulieman 2009 menggunakan Computer Attitude Scale yang menunjukkan sikap terhadap komputer berupa respons positif dan negatif. Sikap positif atau negatif inilah yang akan memberikan dampak terhadap siswa di kelas dalam proses belajar. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa computer attitude menunjukkan sikap seseorang menghadapi komputer yang diwujudkan dalam perasaan positif atau negatif. Komputer Akuntansi MYOB sebagai mata pelajaran dengan media komputer maka akan memberikan sikap yang berbeda dari siswa satu ke siswa yang lainnya. Maka indikator yang akan digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur computer attitude adalah computer optimism, computer pessimism dan computer intimidation Nickell dan Pinto dalam Harisson dan Rainer, 1992. Instumen penelitian yang dibuat dalam penelitian ini dihubungkan dan dimodifikasi dengan sikap terhadap komputer akuntansi MYOB.

2.4 Fasilitas Laboratorium Akuntansi

Dokumen yang terkait

PENGARUH EFEKTIFITAS BELAJAR DAN KONDUSIFITAS LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI DI SMK PGRI BATANG TAHUN AJARAN 2012 2013

1 17 132

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG FASILITAS LABORATORIUM KOMPUTER DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MYOB SISWA KELAS XII JURUSAN AKUNTANSI SMK SE KOTA MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2012 2013

3 30 159

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATAPELAJARAN KOMPUTER AKUNTANSI KELAS XI AKUNTANSI DI SMK PGRI 01

1 14 178

Pengaruh Penguasaan Kosa Kata Bahasa Inggris dalam Akuntansi, Dasar Komputer, dan Akuntansi Dasar Terhadap Prestasi Belajar Komputer Akuntansi MYOB Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Negeri 2 Tegal Tahun Ajaran 2010 2011

5 44 167

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KELAS XI Pengaruh Motivasi Dan Minat Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Purwodadi Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 18

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA Pengaruh Motivasi Belajar Dan Profesionalisme Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas Xi Smk Batik 1 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 16

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI Pengaruh Motivasi Belajar Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Batik I Surakarta Tahun Ajaran 2012/2

0 1 18

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Pengaruh Motivasi Belajar Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Batik I Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 15

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 174

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH WONOSOBO TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 143