a. Tekun menghadapi tugas dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai
b. Ulet menghadapi kesulitan belajar tidak lekas putus asa. Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin tidak
cepat puas dengan prestasi yang telah diraih c. Menunjukkan minat terhadap mata pelajaran
d. Lebih senang bekerja mandiri e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin hal-hal yang bersifat mekanis,
berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif f. Dapat mempertahankan pendapatnya kalau sudah yakin akan sesuatu
g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu h. Senang mencari dan memecahkan soal-soal
Kedelapan ciri-ciri motivasi belajar inilah yang akan dijadikan indikator dalam penelitian ini untuk mengukur variabel motivasi belajar. Ciri-ciri motivasi
belajar yang dikemukakan tersebut mewakili hal-hal yang berkaitan dengan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran komputer akuntansi MYOB.
2.3 Computer Attitude
2.3.1 Pengertian Komputer
Komputer memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, terutama di negara yang sudah maju. Edward Humby dalam Suryatmo dan Rusmadi
2000:4 menjelaskan tentang komputer sebagai berikut: “An electronic machine
that processes data under the control of a stored program ”, yang artinya bahwa
komputer merupakan alat elektronik yang dapat mengolah data dengan
perantaraan program dan memberikan hasil pengolahan. Dengan kata lain komputer adalah alat pengolahan data bukan calculator mesin hitung.
2.3.2 Pengertian tentang Sikap Attitude
Menurut Sarwono 2010:201 sikap attitude merupakan istilah yang mencerminkan rasa senang, tidak senang atau perasaan netral dari seseorang
terhadap sesuatu baik benda, kejadian, situasi, orang-orang atau kelompok. Sikap dinyatakan dalam tiga domain yaitu affect, behaviour, dan cognition. Manusia
memiliki bermacam-macam sikap terhadap bermacam-macam objek sikap. Dengan demikian, pada prinsipnya sikap itu dapat dianggap suatu kecenderungan
manusia untuk bertindak dengan cara tertentu. Perwujudan perilaku tersebut akan ditandai dengan munculnya kecenderungan-kecenderungan baru yang telah
berubah terhadap suatu objek, tata nilai, peristiwa dan sebagainya. Sikap dapat didefinisikan dengan berbagai cara dan setiap definisi itu
berbeda satu sama lain. Trow dalam Djaali 2013:114 mendefinisikan sikap sebagai suatu kesiapan mental atau emosional dalam beberapa jenis tindakan pada
situasi yang tepat. Sikap menurut Allport dalam Djaali 2013:114 mendefinisikan sikap itu tidak muncul seketika atau dibawa lahir, tetapi disusun dan dibentuk
melalui pengalaman serta memberikan pengaruh langsung kepada respons seseorang. Menurut Slameto 2010:188 Sikap merupakan sesuatu yang dipelajari
dan sikap menentukan bagaimana individu bereaksi terhadap situasi serta menetukan apa yang dicari individu dalam kehidupan. Sikap selalu berkenaan
dengan suatu objek, dan sikap terhadap objek ini disertai dengan perasaan positif atau negatif. Orang mempunyai sikap positif terhadap objek yang dianggap
bernilai dalam pandangannya. Sebaliknya jika orang memiliki sikap negatif terhadap objek yang dianggapnya tidak bernilai dan bahkan merugikan.
Menurut Djaali 2013:116 sikap belajar yang positif akan menimbulkan intensitas kegiatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan sikap belajar yang
negatif. Peranan sikap bukan saja ikut menentukan apa yang dilihat seseorang, melainkan juga bagaimana ia melihatnya. Sama halnya dengan pendapat yang
dik emukakan oleh Rifa’i dan Catharina 2009:162 bahwa “sikap merupakan
kombinasi konsep, informasi dan emosi yang dihasilkan didalam predisposisi untuk merespon orang, kelompok, gagasan, peristiwa atau objek tertentu secara
menyenangkan maupun tidak menyenan gkan”. Berdasarkan definisi tersebut
dapat disimpulkan bahwa sikap tergambarkan melalui reaksi yang ditimbulkan terhadap situasi atau objek tertentu yang dituangkan dalam perasaan
positifmenyenangkan maupun perasaan negatiftidak menyenangkan.
2.3.3 Pengukuran Sikap Attitude