Pengertian Investasi Investment Opportunity Set

9 perusahaan. Bagi perusahaan yang melakukan pengeluaran modal, free cash flow akan mencerminkan dengan jelas mengenai perusahaan manakah yang masih mempunyai kemampuan di masa depan dan yang tidak Halsey, 2005:23. Free cash flow dikatakan mempunyai kandungan informasi bila free cash flow memberi signal bagi pemegang saham. Dapat dikatakan pula bahwa free cash flow yang mempunyai kandungan informasi menunjukkan bahwa free cash flow mampu mempengaruhi hubungan antara rasio pembayaran dividen dan pengeluaran modal dengan earnings response coefficients .

2.3 Investment Opportunity Set

2.3.1 Pengertian Investasi

Investasi adalah kegiatan menanamkan dana, dan perusahaan mengharapkan untuk memperoleh hasil yang lebih besar laba dari pengorbanannya. Keputusan investasi akan tercermin dalam sisi aktiva perusahaan. Menurut Halsey 2005:66, penilaian terhadap investasi yang dilakukan perusahaan dapat menggunakan alat-alat analisis sebagai berikut: a. Net Present Value NPV adalah suatu ukuran mengenai nilai yang dihasilkan atau ditambahkan saat ini, dengan melakukan sebuah investasi. Apabila dalam mengestimasi nilai NPV dihasilkan nilai positif, maka proyek investasi diterima. Dan sebaliknya apabila menghasilkan nilai yang negative maka proyek investasi ditolak. 10 b. Payback Period PP adalah sejumlah waktu yang diperlukan oleh sebuah investasi untuk menghasilkan arus kas yang cukup untuk mengembalikan modal awal. Investasi akan diterima bila waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal awal kurang dari waktu yang ditentukan. c. Average Rate of Return ARR adalah rata-rata laba setelah pajak yang dibagi dengan rata-rata investasi. Sebuah investasi dikatakan lebih menarik apabila ARRnya semakin tinggi. d. Internal Rate of Return IRR adalah potongan tarif yang membuat NPV sebuah investasi menjadi nol. Berdasarkan konsep IRR, investasi akan diterima bila nilai IRRnya melebihi pengembalian yang dibutuhkan. e. Profitability Index PI adalah nilai sekarang dari sebuah arus kas di masa yang akan datang dibagi dengan modal awal investasi. Investasi diterima apabila index lebih dari 1, dan sebaliknya ditolak apabila indexnya kurang dari 1. Menurut Ross 2000:245 menyatakan bahwa suatu investasi dikatakan menguntungkan jika investasi tersebut bisa membuat pemodal atau pemegang sahamnya menjadi lebih kaya. Dengan kata lain, kesejahteraan pemodal menjadi lebih besar setelah melakukan investasi. Hal ini konsisten dengan tujuan untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Semakin besar kesempatan investasi maka deviden yang bisa dibagikan akan semakin sedikit. Akan lebih baik jika ditanamkan pada investasi yang 11 menghasilkan NPV positif, Apabila kondisi perusahaan sangat baik maka pihak manajemen akan cenderung lebih memilih investasi baru daripada membayar dividen yang tinggi. Dana yang seharusnya dapat dibayarkan sebagai dividen tunai kepada pemegang saham akan digunakan untuk pembelian investasi yang menguntungkan, bahkan untuk mengatasi masalah underinvestment. Sebaliknya, perusahaan yang mengalami pertumbuhan lambat cenderung membagikan dividen lebih tinggi untuk mengatasi masalah overinvestment. Hasil penelitian Wirjolukito dkk. 2003 dalam Sulastri dan Harmadi 2009:59 menemukan hubungan parameter estimasi dan arah variabel peluang investasi kepada kebijakan dividen bernilai positif. Dengan demikian, hal itu dapat memberikan sinyal bagi perusahaan untuk melaksanakan kebijakan dividen. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa perusahaan di Indonesia dan beberapa negara yang menjadi sampel di dalam penelitian tentang dividen cenderung menggunakan kebijakan dividen untuk memberikan sinyal atas arus kas di masa yang akan datang dan menggunakan arus kas tersebut untuk mendanai investasi yang menguntungkan di masa yang akan datang.

2.3.2 Definisi Investment Opportunity Set