Uji Normalitas Pengujian Autokorelasi

12 Size sebesar 21,59 sedangkan tahun 2008 naik menjadi 21,80 dan pada tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 21,82. Rata – rata Firm Size adalah 0,3576. Selama tiga tahun tersebut terlihat bahwa nilai rata – rata terendah sebesar 11,23 pada PT. Astra Internasional Tbk. sedangkan nilai rata – rata Firm Size tertinggi pada PT. Mayora Indah Tbk. sebesar 28,59.

4.2 Uji Asumsi Klasik

4.2.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas yang dilakukan dalam sebuah model regresi, untuk menguji variabel dependen yaitu deviden payout ratio, variabel independen yaitu free cash flow, investment opportunity set, earning per share, dan firm size, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Pengujian ini dilakukan dengan uji grafik yaitu analisa dengan melihat grafik histogram dan grafik normal P-Plot dan uji statistik non-parametrik Kolmogrov- Smirnov K-S. Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis : H0 = Data residual berdistribusi normal HA = Data residual tidak berdistribusi secara normal Jika sig α 5 maka H0 ditolak Jika sig α 5 maka H0 diterima 13 Tabel 4.7 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 30 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 30.81565164 Most Extreme Differences Absolute .143 Positive .143 Negative -.127 Kolmogorov-Smirnov Z .781 Asymp. Sig. 2-tailed .576 a. Test distribution is Normal. Berdasarkan tabel 4.2 diatas nilai signifikansi 0.576 yang lebih besar dari nilai α 5. Hal ini berarti H0 diterima, yang berarti data terdistribusi secara normal. Selain dari uji statistik tersebut untuk lebih mendukung bahwa data berdistribusi normal juga dapat dilihat pada grafik histogram dan grafik normal P-Plot berikut : 14 Gambar 4.1 Gambar 4.2 Dengan melihat tampilan grafik histogram pada gambar tersebut diatas terlihat bahwa batang histogram mempunyai kemiripan bentuk dengan kurva normal berbentuk seperti lonceng 15 yang disertakan sehingga dapat disimpulkan bahwa pada grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal. Dan juga dapat dilihat dari grafik normal P-Plot tersebut tampak bahwa titik – titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas yang berarti data terdistribusi normal.

4.2.2 Pengujian Autokorelasi

Pengujian autokorelasi ini dimaksudkan untuk mengetahui variabel independen yang saling berurutan terjadi serial auto korelasi atau tidak. Pengujian ini menggunakan parameter Durbin- Watson. Hipotesa Uji Durbin-Watson adalah sebagai berikut : d dl = Ada korelasi ositif 4 – dl d 4 = Ada korelasi negatif du d 4 – du = Tidak ada korelasi dl ≤ d ≤ du = Tidak bisa disimpulkan 4-du ≤ d ≤ 4-dl = Tidak bisa disimpulkan 16 Tabel 4.8 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .575 a .331 .223 33.18947 1.925 a. Predictors: Constant, FS, FCF, IOS, EPS b. Dependent Variable: DPR Dengan n = 30 dan k = 3, diperoleh nilai dl =1,214 dan du = 1,650. dan berdasarkan tabel diatas didapat nilai d Durbin- Watson sebesar 1,925. Daerah yang menyatakan tidak terdapat autokorelasi adalah du d 4-du, yang berarti 1,214 1,925 4- 1,650 atau 1,214 1,925 2,350. Hal ini berarti bahwa nilai d sebesar 1,925 berada dalam daerah tidak terjadi autokorelasi.

4.2.3 Pengujian Multikolinieritas