Free Cash Flow Pembahasan

26 Tabel 4.15 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations B Std. Error Beta Zero- order Partial Part 1 Constant 8.552 43.276 .198 .845 FCF 67.708 19.630 .567 3.449 .002 .566 .568 .564 IOS -.253 7.327 -.006 -.034 .973 -.076 -.007 -.006 EPS 2.102 3.601 .108 .584 .565 .074 .116 .096 FS .324 1.279 .047 .253 .802 .022 .051 .041 a. Dependent Variable: DPR Tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai r FCF = 0,568, r IOS = -0,007, r EPS = 0.116 dan r FS = 0,051, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien determinasi parsial variabel Free Cash Flow terhadap DPR mencapai 0,568 2 = 32,26 , untuk Investment Opportunity Set sebesar -0,007 2 = 0,005 , untuk Earning Per Share sebesar 0.116 2 = 1,35 , dan untuk Firm Size sebesar 0.051 2 = 0,26 . Dari hasil tersebut tampak sumbangan pada variabel FCF terhadap DPR lebih besar daripada IOS,EPS dan FS dan hanya variabel FCF yang mempengaruhi DPR secara signifikan.

4.4.1 Free Cash Flow

Di dalam hasil penelitian ditemukan bahwa pada variabel Free Cash Fl ow FCF memiliki nilai t hitung 3,449 dengan nilai signifikansi 0,002, lebih kecil atau kurang dari α 0,05, yang berarti variabel free cash flow FCF berpengaruh signifikan 27 terhadap DPR. Maka dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa Hipotesis pertama diterima. Hal ini menunjukkan bahwa Free Cash Flow atau aliran kas bebas mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam penentuan besar kecilnya deviden yang dibayarkan. Semakin besar sisa kas bebas perusahaan, maka akan sangat besar pula pengaruhnya bagi manajer untuk memutuskan pembagian deviden. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa Free Cash Flow memiliki pengaruh terhadap Dividend Payout Ratio. Pengaruh free cash flow terhadap dividend payout ratio bersifat positif artinya semakin tinggi free cash flow maka semakin tinggi dividend payout ratio atau semakin rendah free cash flow maka semakin rendah dividend payout ratio. Hal ini bisa dilihat dari nilai koefisien regresi dimana nilai X1 = 67,708 yang artinya setiap terjadi kenaikan free cash flow sebesar satu maka akan terjadi kenaikan dividend payout ratio sebesar 67,708 persen. begitu juga setiap terjadi penurunan free cash flow sebesar satu maka akan terjadi penurunan dividend payout ratio sebesar 67,708. Hasil ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Smith and Watts 1992 dalam Rosdini 2009:14 yang menyatakan bahwa untuk menghindari terjadinya overinvestment free cash flow problem, manajer akan membagikan dividen dalam jumlah yang tinggi. Lang and Litzenberger 1989 dalam Rosdini 2009:14 menyatakan bahwa bagi perusahaan overinvesting, kenaikan 28 dividen mengimplikasikan pengurangan kebijakan manajemen atas investasi yang telah overinvesting sehingga respon pemegang saham positif terhadap kenaikan dividen tersebut. Peningkatan dividen merupakan sinyal yang positif tentang pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, karena meningkatnya dividen diartikan sebagai adanya keuntungan yang akan diperoleh di masa yang akan datang sebagai hasil yang diperoeh dari keputusan investasi yang perusahaan dengan net present value positif.

4.4.2 Investment Opportunity Set