49
XY
: jumlah perkalian skor item dan skor total. Setelah diperoleh harga
kemudian dibandingkan dengan dengan
taraf signifikan . Jika
maka soal dikatakan valid dan sebaliknya. Dalam penelitian ini, jika indikator belum terwakili dalam soal maka peneliti
mengganti butir yang tidak valid dengan butir lainnya yang memiliki indikator yang sama. Sedangkan jika indikator sudah terwakili oleh butir lain yang telah valid dalam
soal maka peneliti tidak menggunakan atau membuang butir yang tidak valid tersebut. Hasil perhitungan validitas soal dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut. Adapun
perhitungan validitas butir soal selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 09. Tabel 3.1 Validitas Butir Soal Uji Coba Instrumen
Kriteria Butir Soal
Keterangan Valid
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,9,10 Dipakai
3.8.1.2 Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes, berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes. Atau seandainya hasilnya berubah
–ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti Arikunto: 2006.
Dalam penelitian ini untuk mencari reliabilitas digunakan rumus alpha, sebagai berikut.
50
2 2
11
1 1
t b
k k
r
dengan
n n
X X
t
2 2
2
Keterangan: r
11
: reliabilitas instrumen, k
: banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal,
2
i
: jumlah varians skor tiap – tiap item,
2 t
: varians total.
n : banyak subyek pengikut tes.
X : skor tiap item
Arikunto, 2006: 109 Klasifikasi reliabilitas soal adalah sebagai berikut: 0,800 r ≤ 1,000 : sangat tinggi,
0,600 r ≤ 0,800 : tinggi, 0,400 r ≤ 0,600 : cukup,
0,200 r ≤ 0,400 : rendah, dan
51 0,000 r ≤ 0,200 : sangat rendah.
Hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan dengan
Product Moment dengan taraf signifikan
. Jika maka item tes yang diuji
cobakan dapat dikatakan reliabel. Berdasarkan pengujian reliabilitas, diperoleh nilai Alpha sebesar 0,8649 Nilai
ini kemudian dibandingkan dengan niai dengan signifikansi 0,05 dan jumlah
soal n = 10 yaitu = 0,329. Nilai Alpha yang diperoleh lebih besar dari pada
nilai sehingga dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen tersebut reliabel
dengan kriteria tinggi. Perhitungan reliabel selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 10.
3.8.1.3 Taraf kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha
memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar
jangkauannnya Arikunto, 2007: 207. Jawaban terhadap butir soal bentuk essai secara teoritis tidak ada yang salah
mutlak, sehingga derajat kebenaran jawaban tersebut akan berperingkat sesuai dengan mutu jawaban masing-masing peserta didik.
Berikut langkah-langkah untuk menghitung tingkat kesukaran soal berbentuk uraian.
52 a. Menghitung rata-rata skor untuk tiap butir soal dengan rumus:
b. Menghitung tingkat kesukaran dengan rumus:
c. Membandingkan tingkat kesukaran dengan kriteria sebagai berikut. 0,00
tingkat kesukaran 0,30
: sukar 0,30 tingkat kesukaran
0,70 : sedang
0,70 tingkat kesukaran 1,00
: mudah d. Membandingkan
penafsiran tingkat
kesukaran dengan
cara membandingkan koefisien tingkat kesukaran dengan kriteria.
Berdasarkan hasil uji coba instrumen yang dilakukan, diperoleh hasil pengujian tingkat kesukaran butir soal pada Tabel 3.2 sebagai berikut.
Tabel 3.2 Tingkat Kesukaran Butir Soal
Ktiteria 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
Mudah
√ √
√ √
Sedang
√ √
√ √
√ √
Sukar
Perhitungan mengenai tingkat kesukaran masing-masing butir soal selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 11.
53
3.8.1.4 Daya pembeda