Uji Hipotesis II Analisis Data Akhir

64 : nilai yang dihipotesiskan x : banyaknya siswa yang tuntas secara individual n : jumlah sampel Sudjana 2005 : 233 Kriteria pengujiannya adalah H ditolak jika , dimana didapat dari daftar distribusi normal baku dengan peluang Sudjana, 2005: 234. Jika H ditolak maka kelas eksperimen yang memperoleh materi pembelajaran dengan model discovery learning berbasis multiple intelligences mencapai ketuntasan belajar secara klasikal.

3.8.3.4. Uji Hipotesis II

Uji hipotesis II dilakukan dengan menguji kesamaan rata-rata hasil belajar dari dua kelompok sampel yang tidak berhubungan menggunakan uji kesamaan dua rata-rata. Uji kesamaan dua rata-rata dilakukan dengan menggunakan uji t satu pihak kanan. hipotesis yang diajukan sebagai berikut. H : artinya kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar dengan model discovery learning berbasis multiple intelligences tidak lebih baik dari siswa yang diajar dengan model pembelajaran ekspositori. H 1 : artinya kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar dengan model discovery learning berbasis multiple intelligences lebih baik dari siswa yang diajar dengan model pembelajaran ekspositori. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut. 65 ̅ ̅ √ dengan Keterangan: : Distribusi Student ̅ : rata-rata data kelompok eksperimen ̅ : rata-rata data kelompok kontrol : banyaknya anggota kelompok eksperimen : banyaknya anggota kelompok kontrol : varians kelompok eksperimen : varians kelompok kontrol : varians gabungan nilai data awal Kriteria pengujiannya adalah H ditolak jika  , dengan  didapat dari daftar distribusi t dengan dan peluang Sudjana, 2005: 243. Jika H ditolak maka kelas eksperimen yang diajar dengan model pembelajaran discovery learning berbasis multiple intelligences lebih baik daripada kelas yang diajar dengan dengan model pembelajaran ekspositori. 85

BAB 5 PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai keefektifan model guided discovery learning berbasis multiple intelligences terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII, diperoleh simpulan bahwa model guided discovery learning berbasis multiple intelligences efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ungaran pada materi kubus dan balok. Keefektifan dalam penelitian ini dapat dilihat dari indikator sebagai berikut. 1 Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa yang menggunakan model guided discovery learning berbasis multiple intelligences mencapai hasil yang signifikan pada ketuntasan klasikal. Hal tersebut dapat diartikan bahwa pembelajaran menggunakan model guided discovery learning berbasis multiple intelligences mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal sebesar 91,66. 2 Kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar dengan menerapkan pembelajaran model guided discovery learning berbasis multiple intelligences lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar dengan menerapkan model pembelajaran ekspositori.