Keefektifan Model Guided Discovery Learning Pembelajaran berbasis Multiple Intelligences

9 1. Bagi siswa, pelaksanaan pembelajaran berbasis Multiple Intelligences diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa terhadap mata pelajaran matematika serta dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika yang dipelajari. 2. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang keefektifan pemanfaatan pembelajaran berbasis Multiple Intelligences terhadap hasil belajar siswa serta memperoleh pengetahuan dalam mengadakan variasi pembelajaran matematika yang efektif dan inovatif. 3. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pembelajaran menggunakan pembelajaran berbasis Multiple Intelligences untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di sekolah. 4. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk memperoleh pengalaman langsung dalam memilih strategi pembelajaran dalam meningkatkan rata-rata hasil belajar siswa.

1.5. Penegasan Istilah

1.5.1. Keefektifan

1 Keefektifan berasal dari kata dasar efektif, yang berarti dapat membawa hasil; berhasil guna usaha, tindakan Poerwadarminta: 1976. Keefektifan dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai suatu keberhasilan atau ketepatgunaan dari suatu pembelajaran matematika pokok bahasan kubus dan 10 balok. Indikator keefektifan dalam penelitian ini adalah apabila Kemampuan pemecahan masalah siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran discovery learning berbasis multiple intelligences mencapai batas tuntas belajar yaitu 80 untuk KKM klasikal dan kemampuan pemecahan masalah siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran discovery learning berbasis multiple intelligences lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran ekspositori.

1.5.2. Model Guided Discovery Learning

Model Guided Discovery Learning adalah model pembelajaran yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan dapat mengorganisasi sendiri Kemendikbud: 2013. Sesuai dengan namanya, model ini mengarahkan siswa untuk dapat menemukan konsep melalui proses pembelajaran yang dilakukannya. Pembelajaran penemuan model ini merupakan bagian dari kerangka pendekatan saintifik pada kurikulum 2013.

1.5.3. Pembelajaran berbasis Multiple Intelligences

Pembelajaran berbasis Multiple Intelligences pada hakikatnya adalah suatu upaya mengoptimalkan kecerdasan majemuk yang dimiliki setiap siswa untuk mencapai kompetensi tertentu dengan cara 11 mengkombinasikan berbagai kecerdasan yang dimiliki oleh siswa. Chatib 2014 menekankan bahwa dalam pembelajaran semua siswa sama, tidak ada siswa yang bodoh maupun siswa yang pintar. Dalam penelitian ini yang dimaksud berbasis Multiple Intelligences dalam pembelajaran adalah usaha sadar guru untuk membantu siswa agar memperoleh pengetahuannya sendiri dalam proses belajar dan pembelajaran materi kubus dan balok sesuai dengan kecerdasan yang dimilikinya. Ada lima langkah pembelajaran berbasis multiple inteligences yaitu 1 hipotesis; 2 pengumpulan data; 3 analisis; 4 kesimpulan; 5 tantangan.

1.5.4. Kemampuan Pemecahan Masalah