Kondisi Hidrologi Hidrogeologi Kondisi Penggunaan Lahan

4.1.6 Kondisi Hidrologi Hidrogeologi

Wilayah kabupaten klaten dilalui oleh 28 sungai parenial atau sungai yang mengalir sepanjang tahun, sungai-sungai tersebut antara lain yaitu sungai bengawan solo, sungai dengkeng, sungai pususur, sungai gawe, dan sungai ujung. Sungai-sungai ini mengalir di beberapa kecamatan dengan banyak anak sungai dan sungai musiman. Potensi sumberdaya air dari beberapa sungai parenial tersebut dimanfaatkan dan dikelola dengan membuat saluran-saluran irigasi, baik teknis maupun setengah teknis maupun sederhana. Berdasarkan pola aliran dan batas administrasi, departemen pekerjaan umum sub bidang pengairan telah membagi kabupaten klaten ke dalam lima wilayah irigasi atau UPTD Unit Pelayanan Teknis Daerah yaitu: UPDT Delanggu, UPDT Pedan, Jatinom, Gondang, Kota. Jenis akuifer yang berada di Kabupaten Klaten terdiri dari beberapa tingkatan produktivitas air tanah yaitu: 1. Akuifer dengan produktivitas tinggi, penyebaran luas 2. Akuifer dengan produktivitas sedang, penyebaran luas 3. Akuifer dengan produktivitas sedang, penyebaran setempat 4. Akuifer produktif kecil penyebaran luas 5. Akuifer produktif kecil penyebaran setempat 6. Daerah airtanah langka Persebaran jenis akuifer tersebut dapat dilihat pada gambar 4.6 Gambar 4.6 Peta Hidrogeologi Kabupaten Klaten

4.1.7 Kondisi Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan di Kabupaten Klaten dibedakan menjadi enam jenis yaitu pemukiman, kebun, tegalan, semakbelukar, sawah dan rawa. Berdasarkan peta yang diperoleh dari BAPPEDA Kabupaten Klaten Gambar 4.7, pada tahun 2011 Kabupaten Klaten memiliki luas kebun 3.921,11 ha 5,5, pemukiman seluas 20.368,94 ha 29, rawa seluas 163,28 ha 0,2, sawah seluas 30723,95 ha 43,8, semak belukar seluas 3.657,04 ha 5,2 dan tegalan seluas 11.226,41 ha 16. Perhitungan luasan penggunaan lahan pada tiap-tiap kecamatan di Kabupaten Klaten dapat dilihat pada tabel 4.4. Jenis penggunaan lahan pada penelitian ini menjadi salah satu parameter kondisi fisiografis yang berpengaruh terhadap kekeringan. Setiap jenis penggunaan lahan dikelaskan berdasarkan tingkat pengaruhnya terhadap kekeringan. Tabel 4.4 Luasan Penggunaan Lahan Kabupaten Klaten No Penggunaan lahan Luas ha Persentase 1 Kebun 3.921,111 5,59 2 Pemukiman 20.368,904 29,07 3 Rawa 163,287 0,23 4 Sawah 30.723,950 43,85 5 Semak Belukar 3.657,046 5,21 6 Tegalan 11.226,412 16,02 Total 70.060,710 100 Sumber: BAPPEDA Kabupaten Klaten, 2012 Gambar 4.7 Peta Penggunaan lahan Kabupaten Klaten

4.2 Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

PEMANFAATAN TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENDUGAAN POTENSI PERESAPAN AIR DAS WEDI KABUPATEN KLATEN-BOYOLALI

0 2 14

ANALISIS POTENSI KEKERINGAN GEOMORFOLOGI MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Analisis Potensi Kekeringan Geomorfologi Menggunakan Sistem Informasi Geografis Di Kabupaten Purworejo.

0 3 13

ANALISIS POTENSI KEKERINGAN GEOMORFOLOGI MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Analisis Potensi Kekeringan Geomorfologi Menggunakan Sistem Informasi Geografis Di Kabupaten Purworejo.

2 8 14

ESTIMASI POTENSI LIMPASAN PERMUKAANPENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Estimasi Potensi Limpasan Permukaan Menggunakan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis di Daerah Aliran Sungai Serang.

0 6 16

ANALISIS TINGKAT RAWAN KEKERINGAN LAHAN SAWAH DENGAN PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH DAN Analisis Tingkat Rawan Kekeringan Lahan Sawah dengan Pemanfaatan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis di Kabupaten Sragen Tahun 2014.

0 5 20

ANALISIS TINGKAT RAWAN KEKERINGAN LAHAN SAWAH DENGAN PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH DAN Analisis Tingkat Rawan Kekeringan Lahan Sawah dengan Pemanfaatan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis di Kabupaten Sragen Tahun 2014.

2 7 16

PENDAHULUAN Analisis Tingkat Rawan Kekeringan Lahan Sawah dengan Pemanfaatan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis di Kabupaten Sragen Tahun 2014.

2 9 27

TINGKAT KERENTANAN BANJIR DENGAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Tingkat Kerentanan Banjir Dengan Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis Daerah Aliran Sungai Juwana Di Kabupaten Pati Jawa Tengah.

0 1 13

ESTIMASI DISTRIBUSI SPASIAL KEKERINGAN LAHAN DI KABUPATEN TUBAN MENGGUNAKAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

0 0 6

PENENTUAN LOKASI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KABUPATEN KLATEN MENGGUNAKAN TEKNIK PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

0 2 7