Kondisi Jenis Tanah Kondisi Curah Hujan

4.1.4 Kondisi Jenis Tanah

Berdasarkan peta jenis tanah yang diperoleh dari BAPPEDA Kabupaten Klaten Gambar 4.4, jenis tanah di Kabupaten Klaten terdiri atas beberapa jenis, baik yang terdapat secara tunggal, campuran beberapa jenis tanah, maupun kelompok tanah. a. Aluvial Kelabu: Terbentuk dari lumpur sungai yang mengendap di dataran rendah, memiliki sifat tanah yang subur. Tanah jenis ini berada di sebagian Kecamatan Bayat, Cawas, Juwiring, Karangdowo, Trucuk dan Wonosari. b. Grumosol: Bahan induk berupa abu dan pasir vulkan intermidier terdapat di sebagian Kecamatan Cawas, Bayat, Gantiwarno dan Wedi. c. Komplek Litosol Mediteran Latosol: bahan induk dari skis kristal dan batu tulis yang terdapat di Kecamatan Bayat. d. Komplek Litosol Regosol Kelabu: Tanah campuran dari litosol dan regosol terdapat pada daerah puncak gunung dan kaki gunung tepatnya di Kecamatan Kemalang, Manisrenggo, Prambanan, Gantiwarno, Jogonalan dan Wedi. e. Komplek Regosol Coklat dan Kealabu: bahan induk berupa abu dan pasir vulkan intermidier terdapat di Kecamatan Bayat dan Kalikotes. f. Regosol kelabu: Bahan induk abu dan pasir dan pasir vulkanik intermidier terdapat di sebagian besar Kabupaten Klaten bagian tengah hingga utara. Gambar 4.4 Peta Jenis Tanah Kabupaten Klaten

4.1.5 Kondisi Curah Hujan

Kondisi curah hujan di Kabupaten Klaten berdasarkan hasil analisis dari data yang diperoleh Badan Meteorologi dan Geofisika menunjukkan rata-rata curah hujan pada tahun 2008 – 2011 sebesar 1000 – 2500 mmth. Data curah hujan di 7 stasiun penakar hujan dapat dilihat pada lampiran 3. Dari data tersebut dibuat menjadi peta curah hujan dengan menggunakan metode polygon thiessen. Proses pembuatan peta curah hujan menggunakan metode polygon thiessen dapat dilihat pada lampiran 2.2. Berdasarkan hasil pembuatan peta curah hujan didapatkan informasi 50 dari wilayah Kabupaten Klaten mempunyai kisaran curah hujan antara 2000 – 2500 mmth, 25 dari wilayah Kabupaten Klaten mempunyai kisaran curah hujan antara 1500 – 2000 mmth dan 25 dari wilayah Kabupaten Klaten mempunyai kisaran curah hujan antara 1000 – 1500 mmth. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.5. Peta curah hujan ini yang nantinya menjadi salah satu parameter untuk menduga daerah berpotensi terhadap kekeringan. Temperatur udara Kabupaten Klaten rata-rata 28°-30° Celsius dengan kecepatan angin rata-rata sekitar 153 mm setiap bulannya. Gambar 4.5 Peta Curah Hujan Kabupaten Klaten

4.1.6 Kondisi Hidrologi Hidrogeologi

Dokumen yang terkait

PEMANFAATAN TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENDUGAAN POTENSI PERESAPAN AIR DAS WEDI KABUPATEN KLATEN-BOYOLALI

0 2 14

ANALISIS POTENSI KEKERINGAN GEOMORFOLOGI MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Analisis Potensi Kekeringan Geomorfologi Menggunakan Sistem Informasi Geografis Di Kabupaten Purworejo.

0 3 13

ANALISIS POTENSI KEKERINGAN GEOMORFOLOGI MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Analisis Potensi Kekeringan Geomorfologi Menggunakan Sistem Informasi Geografis Di Kabupaten Purworejo.

2 8 14

ESTIMASI POTENSI LIMPASAN PERMUKAANPENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Estimasi Potensi Limpasan Permukaan Menggunakan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis di Daerah Aliran Sungai Serang.

0 6 16

ANALISIS TINGKAT RAWAN KEKERINGAN LAHAN SAWAH DENGAN PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH DAN Analisis Tingkat Rawan Kekeringan Lahan Sawah dengan Pemanfaatan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis di Kabupaten Sragen Tahun 2014.

0 5 20

ANALISIS TINGKAT RAWAN KEKERINGAN LAHAN SAWAH DENGAN PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH DAN Analisis Tingkat Rawan Kekeringan Lahan Sawah dengan Pemanfaatan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis di Kabupaten Sragen Tahun 2014.

2 7 16

PENDAHULUAN Analisis Tingkat Rawan Kekeringan Lahan Sawah dengan Pemanfaatan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis di Kabupaten Sragen Tahun 2014.

2 9 27

TINGKAT KERENTANAN BANJIR DENGAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Tingkat Kerentanan Banjir Dengan Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis Daerah Aliran Sungai Juwana Di Kabupaten Pati Jawa Tengah.

0 1 13

ESTIMASI DISTRIBUSI SPASIAL KEKERINGAN LAHAN DI KABUPATEN TUBAN MENGGUNAKAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

0 0 6

PENENTUAN LOKASI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KABUPATEN KLATEN MENGGUNAKAN TEKNIK PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

0 2 7