Kualitas Pembelajaran KAJIAN TEORI

2.1.3 Kualitas Pembelajaran

Kualitas pembelajaran terdiri dari dua kata yaitu kualitas dan pembelajaran. Kualitas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005 diartikan sebagai tingkat baik buruknya sesuatu. Sedangkan Menurut Glazer dalam Uno, 2009:153 kualitas lebih mengarah pada sesuatu yang baik. Davis dalam Yamit dalam http:definisipengertian.com2011pengertian-kualitas : 05 April 2012 membuat definisi kualitas yang lebih luas cakupannya yaitu kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Kualitas pembelajaran Depdiknas, 2004: 7 dapat diartikan sebagai intensitas keterkaitan secara sistemik dan sinergi guru, siswa, kurikulum dan bahan ajar, media, fasilitas, dan sistem pembelajaran dalam menghasilkan proses dan hasil belajar yang optimal sesuai dengan tuntutan kurikuler. Indikator kualitas pembelajaran meliputi perilaku pembelajaran guru teacher educator’s behavior, perilaku dampak belajar siswa student teacher behavior, iklim pembelajaran learning climate, materi pembelajaran, media pembelajaran, dan sistem pembelajaran. Dengan kata lain dalam kegiatan pembelajaran guru harus mampu memfasilitasi proses belajar siswa dengan memilih materi dan media pembelajaran yang relevan dan efektif, penggunaan berbagai metode dalam penyampaian pembelajaran, memberikan motivasi atau menarik perhatian sehingga dapat tercipta suasana belajar yang mendukung terciptanya belajar yang menyenangkan dan bermakna. Menurut Uno 2009: 153 Kualitas pembelajaran artinya mempersoalkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan selama ini berjalan dengan baik serta menghasilkan luaran yang baik pula. Untuk mengukur kualitas pembelajaran terdapat tiga strategi yang menjadi pusat perhatian yang meliputi : strategi pengorganisasian, strategi penyampaian dan strategi pengelolaan. Uno, 2009: 154. Diknas 2004: 6 menyatakan bahwa konsep pembelajaran merupakan salah satu unsur dari paradigma baru pengelolaan pendidikan tinggi Indonesia. Sehingga kualitas pembelajaran dapat diartikan sebagai kemampuan lembaga pendidikan untuk menghasilkan “… better students learning capacity” sangatlah tepat. Dalam pengertian kualitas pembelajaran tekandung masukan instrumental yang berkaitan langsung dengan “better student learning capacity” adalah pendidk, kurikulum dan bahan ajar, iklim pembelajaran, media belajar, fasilitas belajar, dan materi belajar. 1 Pendidik Dilihat dari sisi pendidik guru, kualitas dapat dilihat dari seberapa optimal guru mampu memfasilitasi proses belajar siswa. 2 Kurikulum Sementara itu dari sudut kurikulum dan bahan belajar kualitas dapat dilihat dari seberapa luwes dan relevan kurikulum dan bahan belajar mampu menyediakan aneka stimuli dan fasilitas belajar secara berdiversifikasi. 3 Iklim Pembelajaran Dari aspek iklim pembelajaran, kualitas dapat dilihat dari seberapa besar suasana belajar mendukung terciptanya kegiatan pembelajaran yang menarik, menantang, menyenangkan dan bermakna bagi pembentukan profesionalitas kependidikan. 4 Media Belajar Dari sisi media belajar kualitas dapat dilhat dari seberapa efektif media belajar digunakan oleh guru untuk meningkatkan intensitas belajar siswa. 5 Fasilitas Belajar Dari sudut fasilitas belajar kualitas dapat dilihat dari seberapa kontributif fasilitas fisik terhadap terciptanya situasi belajar yang aman dan nyaman. 6 Materi Belajar Sedangkan dari aspek materi, kualitas dapat dilihat dari kesesuaiannya dengan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai siswa Depdiknas, 2004:6. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas pembelajaran merupakan ketercapaian tujuan dalam proses pembelajaran serta menghasilkan output yang lebih baik. Ketercapaian pembelajaran tersebut didapatkan melalui intensitas keterkaitan guru, siswa, kurikulum dan bahan ajar, media, fasilitas, dan sistem pembelajaran dalam menghasilkan proses dan hasil belajar. Guru harus mampu memfasilitasi proses belajar siswa dengan memilih materi sesuai kurikulum yang relevan dan media yang efektif untuk meningkatkan intensitas belajar siswa, dalam penyampaian pembelajaran guru menggunakan berbagai metode untuk mendukung terciptanya suasana pembelajaran yang menarik, menantang dan menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. Dalam konteks ini peneliti membatasi kualitas pembelajaran yang digunakan yaitu keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar.

2.1.4 Keterampilan Guru

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VA SDN SAMPANGAN 01 SEMARANG

0 15 497

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) BERBASIS CD PEMBELAJARAN SISWA KELAS IV A SDN WONOSARI 02 SEMARANG

0 6 260

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS VA SDN SAMPANGAN 02 SEMARANG

0 10 247

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS V SDN SEKARAN 01 SEMARANG

0 5 181

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION BERBASIS MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS VB SD N SAMPANGAN 02 KOTA SEMARANG

0 5 353

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN SUKOREJO 02 SEMARANG

0 14 260

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN BRINGIN 02 KOTA SEMARANG

0 3 269

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF COURSE REVIEW HORAY BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN DI KELAS VB SDN SAMPANGAN 02

1 22 325

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN SAMPANGAN 02 KOTA SEMARANG

0 3 276

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENYIMAK CERITA MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) BERBANTUAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS VB SDN PETOMPON 01

0 0 60