kesempatan siswa untuk berpikir sendiri dan kelompok. Sehingga menuntut siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
2.1.8. Model Pembelajaran Think Pair Share
Model pembelajaran Think Pair Share TPS merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Arends 1997
dalam Trianto, 2007: 61 menyatakan bahwa Think-Pair-Share merupakan suatu
cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas.
Menurut Slavin 2010: 257 dalam pembelajaran ketika guru menyampaikan pelajaran kepada kelas, para siswa duduk berpasangan dengan timnya masing-
masing. Guru memberikan pertanyaan kepada kelas. siswa diminta untuk memikirkan sebuah jawaban dari mereka sendiri, lalu berpasangan dengan pasangannya untuk
mencapai sebuah kesepakatan terhadap jawaban. Akhirnya, guru meminta para siswa untuk berbagi jawaban yang telah mereka sepakati dengan seluruh kelas. Tehnik ini
memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri Lie dalam Isjoni, 2011: 112 serta bekerja sama dengan orang lain. Keunggulan dan teknik ini adalah optimalisasi
partisipasi siswa, yaitu memberi kesempatan delapan kali lebih banyak kepada setiap
siswa untuk dikenali dan menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain.
Guru memilih menggunakan Think Pair Share Trianto, 2007: 61-62 untuk membandingkan tanya jawab kelompok keseluruhan. Guru menggunakan langkah-
langkah fase berikut. 1
Langkah 1: Berpikir Thinking
Guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan pelajaran, dan meminta siswa menggunakan waktu beberapa menit untuk berpikir sendiri
jawaban atau masalah. Siswa membutuhkan penjelasan bahwa berbicara atau mengerjakan bukan bagian berpikir.
2 Langkah 2: Berpasangan Pairing
Selanjutnya guru memninta siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh. Interaksi selama waktu yang disediakan dapat menyatukan
jawaban jika suatu pertanyaan yang diajukan atau menyatukan gagasan suatu masalah khusus yang diidentifikasi. Secara normal guru memberi waktu tidak lebih dari 4 atau
5 menit untuk berpasangan.
3 Langkah 3: Berbagi Sharing
Pada langkah akhir, guru meminta pasangan-pasangan untuk berbagi dengan keseluruhan kelas yang telah mereka bicarakan. Hal ini efektif untuk berkeliling
ruangan dari pasangan ke pasangan dan melanjutkan sampai sekitar sebagian pasangan mendapat kesempatan untuk melaporkan Arends dalam Trianto, 2007:62
Dalam Wuryanto http\\aguswuryanto.blog.commodel dan strategi pembelajaran « belajar jadi guru.htm dijelaskan sintak model pembelajaran Think Pair Share yaitu
sebagai berikut: 1
Guru mengajarkan materi seperti biasa, alat peraga disarankan . 2
Dengan tanya jawab, guru memberikan contoh soal. 3
Guru memberikan soal yang dikerjakan siswa berdasar persyaratan soal sebagai problem.
4 Siswa di pandu guru menyelesaikan soal.
5 Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil
diskusinya 6
Berawal dari kegiatan tersebut mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para siswa
7 Guru memberi kesimpulan
8 Penutup.
Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa model pembelajaran Think Pair Share merupakan jenis pembelajaran kooperatif dengan pola berpikir
berpasangan. Melalui kegiatan berfikir Thinking siswa bekerja sendiri memikirkan jawaban dari mereka sendiri serta mempunyai tanggung jawab individual. Melalui
kegiatan berpasangan Pairing siswa bekerja sama dengan siswa lain dalam proses belajar kelompok untuk mencapai kesepakatan terhadap jawaban. Melalui kegiatan
berbagi Sharing setiap kelompok mempertanggung jawabkan jawaban yang telah disepakati untuk berbagi dengan kelompok lain.
2.1.9. Pembelajaran Matematika