dibandingkan  dengan  siklus  I.  hal  ini  dikarenakan  siswa  dapat  menyelesaikan permasalahan yang diberikan dengan lebih baik, dan guru meningkatkan pengelolaan
kelas sehingga suasana kelas menjadi semakin kondusif. Sedangkan pada pertemua 2 diperoleh  rata-rata  hasil  belajar  siswa  adalah  77,67  dengan  ketuntasan  klasikal  hasil
belajar  siswa  mencapai  88,9    artinya  sebanyak  32  siswa  mengalami  ketuntasan individu dengan nilai terendah 57 dan nilai tertinggi 100. Hal ini menunjukkan terjdi
peningkatan hasil belajar dari pertemuan siklus II pertemuan 1 ke siklus II pertemuan 2.  Peningkatan  hasil  belajar  terjadi  karena  guru  melakuan  refleksi  dan  revisi  untuk
memperbaiki  kegiatan  pembelajaran  yang  dilakukan.  Diantaranya  siswa  dapat menyelesaikan  permasalahan  dengan  baik,  bekerja  sama  dengan  baik  dan  guru
meningkatkan pengelolaan kelas. Pada siklus II  hasil belajar siswa sudah memenuhi indicator keberhasilan yang ditetapkan. Degan demikian penelitian dihentikan.
Pencapaian  hasil  belajar  ini  tidak  terlepas  dari  upaya  guru  merancang pembelajaran  sedemikian  rupa  sehingga  tujuan  pembelajaran  yang  ditetapkan  dapat
tercapai.  Hal  tersebut  sesuai  dengan  pendapat    Gerlach  dan  Ely  dalam  Anni:  5, bahwa  tujuan  pembelajaran  merupakan  deskripsi  tentang  perubahan  perilaku  yang
diinginkan  atau  deskripsi  produk  yang  menunjukkan  bahwa  belajar  telah  terjadi. Perumusan  tujuan  pembelajaran  itu  adalah  hasil  belajar  yang  diinginkan  pada  diri
pebelajar.
4.2.2. Implikasi Hasil Temuan
Dalam  proses  pembelajaran  dengan  menggunakan  model  TPS  Think  Pair Share  memberikan  peluang  kepada  siswa  untuk  ikut  berpartisipasi  dalam  proses
pembelajaran  sehingga  dapat  memotivasi  siswa  agar  lebih  aktif  dalam  proses pembelajaran.  hal  ini  disebabkan,  karena  model  pembelajaran  ini  mampu
memberikan  waktu  untuk  siswa  mengemukakan  ide,  menuntut  siswa  bekerja  sama, berdiskusi, dan mempresentasikan hasil diskusinya kepada seluruh siswa.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilaksanakan pada pembelajaran siklus I maupun  siklus  II  terdapat  peningkatan.  Keterampilan  guru  meningkat  setiap
siklusnya.  Dapat  dilihat  dari  tabel  pengamatan  keterampilan  guru.  Siklus  I  jumlah skor  yang  diperoleh  adalah  33  dengan  kategori  baik  dan  siklus  II  mengalami
peningkatan,  jumlah  skor  yang  didapat  yaitu  42  dengan  kategori  sangat  baik. Aktivitas  siswa  meningkat  pada  setiap  siklusnya.  Hal  ini  dapat  dilihat  dari  tabel
pengamatan aktivitas siswa. siklus I jumlah rata-rata skor aktivitas siswa 20,2 dengan kategori baik dan siklus II mengalami peningkatan menjadi 25 dengan kategori sangat
baik.  Berdasarkan  hasil  evaluasi  yang  dilaksanakan  menunjukkan  bahwa  terdapat peningkatan hasil belajar pada setiap siklusnya. Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata
hasil belajar 66,33 dengan persentase ketuntasan belajar klasikal 72,2 dan siklus II diperoleh  rata-rata  hasil  belajar  77,67  dengan  ketuntasan  belajar  klasikal  88,9.
Peningkatan  keterampilan  guru,  aktivitas  siswa  dan  hasil  belajar  siswa  setiap siklusnya  disebabkan  adanya  refleksi  dan  revisi  yang  dilakukan  guru  setiap  akhir
pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika.
Dapat  disimpulkan  bahwa  penerapan  model  TPS  Think  Pair  Share  pada pembelajaran  matematika  pada  siswa  kelas  VB  SDN  Sampangan  02  mampu
memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kualitas pembelajaran matematika di SD.
182
BAB V PENUTUP
5.1 SIMPULAN