mendatangkan  polisi  secara  langsung  dan  kerjasama  dengan perusahaan motor. Hal ini sesuai dengan penuturan WK, bahwa:
Butuh biaya yang banyak, soalnya biayanya kan banyak, kan untuk
kebersihan untuk
nanti mau
lomba, itukan
berhubungan tidak hanya sekolah sampai ke komite ke dinas, itu  ternyata  biayanya  tidak  cukup  hanya  dari  sekolah
sebenarnya, jadi juga mungkin bantuan dari pihak-pihak lain, jadi  tadi  mendatangkan  polisi  dari  pihak  luar  itu  kan  juga
butuh biaya, jadi kendalanya seperti itu, untuk mengatasinya ya  dengan  mendatangkan  sponsor,  ada  tertib  berlalu  lintas
juga ada jadi kita mendatangkan langsung, kerja sama dengan honda terus mendatangkan pak polisi. wawancara tanggal 23
April 2013
5. Persepsi  dan  Apresiasi  Tanggapan  Siswa  terhadap  Pelaksanaan
Pendidikan Karakter di SMA Negeri 1 Ambarawa
Siswa  adalah  sasaran  utama  dari  pelaksanaan  program pendidikan  karakter  ini.  Walaupun  dari  pihak  sekolah  mengatakan
bahwa  pendidikan  karakter  ini  juga  berlaku  untuk  semua  warga sekolah, sesuai dengan penuturan  WK  yang mengatakan bahwa:
“kita juga menerapkannya ke semua anak-anak, dan semua guru serta warga
sekolah”. wawancara tanggal 23 April 2013
Pelaksanaan  pendidikan  karakter  di  SMA  Negeri  1  Ambarawa dirasa sudah dilaksanakan dengan baik, walaupun begitu bukan berarti
pelaksanaanya  berjalan  dengan  lancar.  Masih  banyak  siswa  yang kurang  dalam  penerapan  karakter  ini,  sebab  masih  banyak  karakter
siswa yang dinilai kurang sesuai dengan karakter bangsa. Ada banyak faktor  yang  mempengaruhi  hal  ini  masih  terjadi  di  sekolah,  seperti
dari  pihak  guru  atau  sekolah  yang  kurang  tegas  dalam  penangannya,
kurangnya sosialisasi kepada para siswa, seperti hasil dari wawancara oleh salah satu siswa bernama S5, bahwa:
“pelaksanaanya  sudah  baik  tapi  masih  kurang,  sosialisasinya  masih kurang,  bagaimana  caranya  agar  18  karakter  bangsa  itu  sudah
tertanam  dengan  baik,  itu  mah  kurang  jadinya  cuman  ini-ini  tok sehingga  hasilnya  kurang  baik  gitu”.  wawancara  tanggal  19  April
2013 Hal  di  atas  juga  diperkuat  dengan  keterangan  dari  S6  yang
menyatakan bahwa: Kurang,  ada  sebagian  orang  mungkin  sudah  menerapkannya
tapi  ada  sebagian  orang  yang  jauh  dari  18  karkter  itu,  karena kurang  sosialisasinya  karena  hanya  dengan  tempelan  di  kelas-
kelas  itu,  mungkin  gurunya  sendiri  waktu  mengajarnya  kurang, kalau di pelajaran sejarahnya sendiri kurang karena hanya 1 jam.
wawancara tanggal 19 April 2013
Sesuai  dengan  pengamatan  dari  peneliti  selama  observasi  pada bulan Februari 2013 sampai Maret 2013 serta penelitian selama bulan
April  2013  bahwa  tingkah  laku  siswa  menunjukkan  sikap  yang  baik hal ini juga didukung karena adanya ketegasan aturan yang diterapkan
dari sekolah tentang kedisiplinan, dan pembiasaan seperti 3S senyum, salam,  sapa.  Hal  tersebut  juga  didukung  dengan  pernyataan  dari
kebanyakan siswa yang telah diwawancarai oleh peneliti, diantaranya yaitu S7 yang menyatakan bahwa:
“mungkin sudah baik ya, karena mereka memberi secara dari kognitif ke afektifnya , jadi mereka itu memberi pengetahuan bukan hanya ke
pelajaran  tapi  juga  memberi  pengetahuan  pendidikan  karaktrer”. wawancara tanggal 19 April 2013
Begitu juga dengan pernyataan dari S8, bahwa: “Pelaksanaanya
cukup  baik,  mungkin  masih  banyak  yang  melanggar  tapi  sebagian beasar  sud
ah  melaksanakan  dengan  baik”.  wawancara  tanggal  19 April 2013
Pernyataan  diatas  juga  diperkuat  dengan  hasil  wawancara peneliti yang menyatakan bahwa sebagian besar siswa telah mengerti
makna  dari  pendidikan  karakter  itu  sendiri.  Hal  ini  terjadi  juga  atas dukungan  dari  semua  pihak  warga  sekolah  yang  ikut  serta
bertanggungjawab dalam pelaksanaan pendidikan karakter ini, seperti halnya pernyataan dari WK, bahwa:
“banyak dukungan dari bapak ibu guru, dan kita juga menerapkannya ke  semua  anak-anak,  ya  kita  kerja  sama  juga,  strateginya  kita  saling
bekerja sama, saling di klopkan antar semua ”. wawancara tanggal 23
April 2013
B. Pembahasan
1. Kesiapan  Guru  Sejarah  Dalam  Melaksanakan  Pendidikan
Karakter Di SMA Negeri 1 Ambarawa
Dalam  buku  induk  pembangunan  karakter  2010  menyebutkan bahwa  pendidikan  merupakan  salah  satu  strategi  dasar  dari
pembangunan  karakter  bangsa  yang  dalam  pelaksanaannya  harus dilakukan  secara  koheren  dengan  beberapa  strategi  lain.  Strategi