Ruang Lingkup Pendidikan Karakter

c. Ruang Lingkup Pendidikan Karakter

Menurut Undang-Undang UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada Pasal 13 Ayat 1 disebutkan bahwa jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, non-formal, dan informal. Pendidikan formal mengacu pada pendidikan di sekolah secara umum, pendidikan informal mengacu pada jalur pendidikan di lingkungan keluarga dan masyarakat sekitarnya. Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Kemendiknas 2010, diketahui bahwa rata-rata anak didik mengikuti pendidikan di sekolah hanya sekitar 7 jam per hari, atau kurang dari 30 persen. Selebihnya atau sekitar 70 persen, anak didik berada dalam keluarga dan lingkungan sekitarnya. Jika dilihat dari aspek kuantitas waktu, pendidikan di sekolah berkontribusi hanya sebesar 30 persen saja terhadap hasil pendidikan anak didik. Hanya saja selama ini pendidikan informal terutama dalam lingkungan keluarga belum efektif. Penyebabnya, lantaran kesibukan dan aktifitas kerja orang tua dalam mendiidka anak di lingkungan keluarga, pengaruh di lingkungan sekitar, pengaruh media elektronik dan sebagainya Agus Wibowo, 2012: 52. Ruang Lingkup Pendidikan karakter meliputi dan berlangsung pada: 1 Pendidikan Formal Pendidikan karakter pada pendidikan formal berlangsung pada lembaga pendidikan TKRA, SDMI, SMPMTs, SMAMA, SMK, MAK dan Perguruan Tinggi melalui pembelajaran, kegiatan ko dan ekstrakurikuler, penciptaan budaya satuan pendidikan, dan pembiasaan. Sasaran pada pendidikan formal adalah peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan. 2 Pendidikan Nonformal Pada pendidikan nonformal pendidikan karakter berlangsung pada lembaga kursus, pendidikan kesetaraan, pendidikan keaksaraan, dan lembaga pendidikan nonformal lain melalui pembelajaran, kegiatan ko dan ekstrakurikuler, penciptaan budaya satuan pendidikan, dan pembiasaan. Sasaran pada pendidikan nonformal adalah peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan. 3 Pendidikan Informal Pendidikan karakter pada pendidikan informal berlangsung pada keluarga yang dilakukan oleh orangtua dan orang dewasa lain terhadap anak-anak yang menjadi tanggungjawabnya. Proses pendidikan karakter didasarkan pada totalitas psikologis yang mencakup seluruh potensi individu manusia kognitif, afektif, psikomotorik dan fungsi totalitas sosiokultural pada konteks interaksi dalam keluarga, satuan pendidikan serta masyarakat. Totalitas psikologis dan sosiokultural dapat dikelompokkan sebagaimana yang digambarkan dalam bagan berikut: Gambar 01. Ruang Lingkup Pendidikan Karakter Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter, Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2011. Berdasarkan bagan di atas, pengkategorian nilai didasarkan pada pertimbangan bahwa pada hakekatnya perilaku seseorang yang berkarakter merupakan perwujudan fungsi totalitas psikologis yang mencakup seluruh potensi individu manusia kognitif, afektif, dan psikomotorik dan fungsi totalitas sosial-kultural dalam konteks interaksi dalam keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat dan berlangsung sepanjang hayat. Konfigurasi karakter dalam konteks totalitas proses psikologis dan sosial-kultural dapat dikelompokkan dalam: 1 olah hati ; 2 olah pikir; 3 olah ragakinestetik; dan 4 olah rasa dan karsa. Proses itu secara holistik dan koheren memiliki saling keterkaitan dan saling melengkapi, serta masing-masingnya secara konseptual merupakan gugus nilai luhur yang di dalamnya OLAH HATI OLAH PIKIR OLAH RASA KARSA OLAH RAGA beriman dan bertakwa, jujur , amanah, adil, bertanggung jawab , berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotik ramah, saling menghargai, toleran, peduli , suka menolong , gotong royong, nasionalis, kosmopolit , mengutamakan kepentingan umum, bangga menggunakan bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos kerja bersih dan sehat, disiplin , sportif, tangguh, andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif, determinatif, kompetitif, ceria, dan gigih cerdas , kritis, kreatif , inovatif, ingin tahu, berpikir terbuka, produktif, berorientasi Ipteks, dan reflektif RUANG LINGKUP PENDIDIKAN KARAKTER terkandung sejumlah nilai sebagaimana dapat di lihat pada gambar diatas Sumber: Desain Induk Pendidikan Karakter, 2010: 8-9.

d. Strategi Pembentukan Karakter