berjuang  untuk  mewujudkan  kesejahteraan  masyarakat  dan  setiap  warga  negara sehingga  mengharumkan  nama  bangsa  dan  negara,  yang  dalam  hal  ini  berarti
pembelajaran  sejarah  memperkokoh  rasa  nasionalisme  Kochhar,  2008:26-36. Dari  uraian  diatas  menunjukkan  bahwa  terdapat  nilai-nilai  karakter  didalam
pembelajaran sejarah itu sendiri yang secara tidak langsung pembelajaran sejarah juga  mempunyai  peran  penting  dalam  menanamkan  karakter  bangsa  pada  diri
peserta didik.
B. Kerangka Berfikir
Pada  penelitian  ini  terdapat  kerangka  berfikir  dimana  hal  ini digunakan  untuk  mempermudah  pandangan  keterkaitan  antara  variabel  yang
akan diteliti. Pada bagian tersebut dapat dijelaskan bahwa penelitian ini hanya meneliti  pada  aspek  proses  kegiatan  belajar  mengajar  pada  mata  pelajaran
sejarahnya  saja.  Pendidikan  karakter  disini  bukan  sebagai  mata  pelajaran yang  berdiri  sendiri,    tapi  disini  sebagai  konseptual  yang  diimplementasikan
kedalam  perangkat  pembelajaran  seperti  RPP,  silabus,  modul  pembelajaran dan  evaluasi  pembelajaran  yang  akan  dilaksanakan  pada  saat  proses
pembelajaran sejarah sedang berlangsung, dalam  hal ini guru mata pelajaran sejarahlah  yang  melaksanakan  kegiatan  belajar  mengajar  tersebut.  Didalam
kegiatan  belajar  mengajar  tersebut  terjadi  interaksi  diantara  peserta  didik menyangkut  materi  pelajaran.  Setelah  pelajaran  selasai  maka  akan  dicapai
tujuan  dari  diimplementasikannya  pendidikan  karakter  tersebut  yaitu  siswa yang  berkarakter  baik.  Dalam  pelajaran  sejarah  sendiri  terdapat  aspek-aspek
karakter  yang  dominan  dalam  pembelajaran  sejarah  walaupun  sebenarnya
semua nilai bisa dimasukkan didalam setiap mata pelajaran, diantaranya nilai jujur,  nilai  toleransi,  nilai  cinta  tanah  air,  dan  nilai  semangat  kebangsaan.
Nilai-nilai  tersebut  terdapat  dalam  sasaran  umum  pembelajaran  sejarah menurut S.K. Kochhar  pada buku Teaching of History.
Gambar 02. Kerangka Berfikir Pendidikan
Tujuan Aspek karakter  yang
dominan: Jujur
Toleransi Cinta tanah air
Semangat
kebangsaan Pelajaran Sejarah
Guru Sejarah
Peserta Didik PBM
38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Dasar Penelitian
Pendekatan  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  pendekatan kualitatif.  Peneliti  memilih  pendekatan  ini  karena  ingin  memahami  lebih
dalam tentang pelaksanaan pendidikan karakter tersebut sebab terdapat rumor bahwa meski sekolah ini telah melaksanakan pendidikan karakter sejak tahun
2010  tetapi  para  siswanya  terkenal  kurang  mempunyai  karakter  yang  baik dengan  warga  sekolah  tersebut.  Jadi  peneliti  ingin  meneliti  obyek  tersebut
yang  berkembang  apa  adanya,  tidak  dimanipulasi  dan  tanpa  mempengaruhi dinamika pada obyek tersebut.
Penelitian  kualitatif  bersifat  holistik  atau  menyeluruh,  sedangkan pendidikan karakter harus diteliti secara menyeluruh untuk memperoleh hasil
penelitian  yang  diinginkan  serta  tidak  ada  aspek  yang  terlupakan  dalam penelitian  ini.  Sedangkan  strategi  yang  digunakan  adalah  studi  kasus  dalam
penelitian  ini  berada  di  SMA  Negeri  1  Ambarawa,  karena  lokasi  penelitian hanya pada satu tempat serta hanya meneliti tentang implementasi pendidikan
karakter di lokasi tersebut. Penelitian  ini  mengamati  kesiapan  guru  dalam  melaksanakan
pendidikan karakter dan pelaksanaan pendidikan karakter itu sendiri di SMA Negeri 1 Ambarawa kususnya pada mata pelajaran sejarah  serta  mengetahui
kendala  yang  dialami  oleh  guru  saat  penerapan  pendidikan  karakter  pada