Pendidikan karakter Pembelajaran sejarah

yang benar atau salah, serta menarik minat siswa untuk mengembangkan jiwa jurnalisnya. b. Bagi Guru Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan wawasan kepada guru tentang pendidikan karakter dan apa saja nilai yang perlu dikembangkan untuk mendidik siswa agar menjadi warga negara yang baik. c. Manfaat bagi sekolah Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak sekolah agar dapat meningkatkan pelaksanaan pendidikan karakter, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pembelajaran sejarah maupun mata pelajaran yang lain dimasa yang akan datang.

E. Batasan Istilah

Untuk menghindari agar tidak terjadi salah pengertian dalam menafsirkan judul dalam laporan skripsi ini, maka penulis merasa perlu membuat batasan yang mempelajari dan mempertegas istilah yang digunakan tersebut, yaitu:

1. Pendidikan karakter

Pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai pendidikan yang menanamkan dan mengembangkan karakter-karakter luhur kepada anak didik, sehingga mereka memiliki karakter luhur itu, menerapkan dan mempraktikkan dalam kehidupannya, entah dalam keluarga, sebagai anggota masyarakat dan warga negara Agus Wibowo, 2012:36.

2. Pembelajaran sejarah

Pembelajaran sejarah dalam penelitian ini memiliki peran sebagai batasan, bahwa penelitian ini hanya dilakukan dalam ruang lingkup pembelajaran sejarah yang dilakukan di SMA Negeri 1 Ambarawa, sehingga penelitian hanya terfokus pada proses kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran sejarah saja bukan pada mata pelajaran lainnya. 9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Pendidikan Karakter

a. Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan yang berkembang saat ini, seperti 1 disorientasi dan belum dihayatinya nilai-nilai Pancasila; 2 keterbatasan perangkat kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai- nilai Pancasila; 3 bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; 4 memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa; ancaman disintegrasi bangsa; dan 5 melemahnya kemandirian bangsa Buku Induk Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa, 2010: 20-25. Untuk mendukung perwujudan cita-cita pembangunan karakter sebagaimana diamanatkan dalam Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 serta mengatasi permasalahan kebangsaan saat ini, maka Pemerintah menjadikan pembangunan karakter sebagai salah satu program prioritas pembangunan nasional. Thomas Lickona 2004