Pengajaran sejarah merupakan suatu aktifitas belajar mengajar, di mana seorang guru menerangkan pada siswanya tentang gambaran
kehidupan masyarakat masa lampau yang menyangkut peristiwa-peristiwa penting dan memiliki arti khusus. Sejarah telah lama menduduki posisi
yang penting di antara berbagai mata pelajaran yang diajarkan diberbagai tingkat pendidikan. Oleh karena itu guru sejarah harus yakin dan tahu
benar apa tujuan yang hendak dikejar dan dicapai dalam pembelajarannya. Sedangkan menurut Kochhar dalam bukunya Teaching of History
menyebutkan sasaran
umum pembelajaran
sejarah yaitu:
a mengembangkan pemahaman tentang diri sendiri, b memberikan
gambaran yang tepat tentang konsep waktu, ruang, dan masyarakat, c membuat masyarakat mampu mengevaluasi nilai-nilai dan hasil yang telah
dicapai oleh generasinya, d mengajarkan toleransi, e menanamkan sikap intelektual, f memperluas cakarawala intelektualitas, g
mengajarkan prinsip-prinsip moral, h menanamkan orientasi kemasa depan, i memberikan pelatihan mental, j melatih siswa menangani isu-
isu kontroversial, k membantu mencarikan jalan keluar bagi berbagai masalah sosial dan perseorangan, l memperkokoh rasa nasionalisme, m
mengembangkan pemahaman
internasional, n
menembangkan keterampilan-keterampilan yang berguna.
3. Kaitan Pendidikan Karakter dengan Pembelajaran Sejarah
Tidak ada mata pelajaran yang dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah dengan tujuan sekedar mata pelajaran itu ada, semua mata pelajaran selalu
didahului dengan sejumlah sasaran dan tujuan tertentu termasuk mata pelajaran sejarah. Dalam hal ini kaitannya dengan pendidikan karakter itu sendiri. Didalam
sasaran umum pembelajaran sejarah terdapat beberapa point yang menjelaskan hubungan pembelajaran sejarah dengan pendidikan karakter, yaitu pembelajaran
sejarah mengajarkan toleransi dimana sejarah perlu diajarkan untuk mendidik para siswa agar memiliki toleransi terhadap perbedaan keyakinan, kesetiaan,
kebudayaan, gagasan, dan cita-cita. Pengetahuan sejarah merupakan pengetahuan praktis yaitu merupakan
pembelajaran filsafat yang disertai contoh-contoh dan merupakan penglihatan yang berasal dari pengalaman. Sejarah memaparkan perbuatan yang buruk,
membuka kedok kebaikan yang palsu, menunjukkan kesalahan dan prasangka, dan menghilangkan pesona kekayaan. Sejarah menunjukkan dengan ribuan
contoh, lebih meyakinkan daripada semua pernyataan, bahwa tidak ada yang lebih baik untuk disuarakan kecuali kehormatan dan kejujuran. Sejarah mengajarkan
siswa agar memiliki kesan tentang bagaimana orang-orang besar, yang demi kehormatan negaranya, berjuang dan mengorbankan semua miliknya. Dalam hal
ini pembelajaran sejarah mengajarkan tentang prinsip-prinsip moral. Sedangkan sasaran khusus dalam pembelajaran sejarah adalah
menumbuhkan semangat dalam diri para siswa untuk terus-menerus menghidupkan prinsip-prinsip keadilan dan kemanusiaan sebagai pilar kehidupan
bangsa. Sejarah menjadi jalan untuk menanamkan semangat patriotisme dalam diri para siswa, yaitu patriotisme yang mampu membangkitkan semangat akan
kegemilangan dimasa lampau dan masa sekarang, dan pada saat yang sama
berjuang untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan setiap warga negara sehingga mengharumkan nama bangsa dan negara, yang dalam hal ini berarti
pembelajaran sejarah memperkokoh rasa nasionalisme Kochhar, 2008:26-36. Dari uraian diatas menunjukkan bahwa terdapat nilai-nilai karakter didalam
pembelajaran sejarah itu sendiri yang secara tidak langsung pembelajaran sejarah juga mempunyai peran penting dalam menanamkan karakter bangsa pada diri
peserta didik.
B. Kerangka Berfikir
Pada penelitian ini terdapat kerangka berfikir dimana hal ini digunakan untuk mempermudah pandangan keterkaitan antara variabel yang
akan diteliti. Pada bagian tersebut dapat dijelaskan bahwa penelitian ini hanya meneliti pada aspek proses kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran
sejarahnya saja. Pendidikan karakter disini bukan sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri, tapi disini sebagai konseptual yang diimplementasikan
kedalam perangkat pembelajaran seperti RPP, silabus, modul pembelajaran dan evaluasi pembelajaran yang akan dilaksanakan pada saat proses
pembelajaran sejarah sedang berlangsung, dalam hal ini guru mata pelajaran sejarahlah yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar tersebut. Didalam
kegiatan belajar mengajar tersebut terjadi interaksi diantara peserta didik menyangkut materi pelajaran. Setelah pelajaran selasai maka akan dicapai
tujuan dari diimplementasikannya pendidikan karakter tersebut yaitu siswa yang berkarakter baik. Dalam pelajaran sejarah sendiri terdapat aspek-aspek
karakter yang dominan dalam pembelajaran sejarah walaupun sebenarnya