a. Narasumber atau informan informant, yaitu
siswa dan guru mata pelajaran sejarah
SMA Negeri 1 Ambarawa karena merekalah yang
melakukan kegiatan ini, jadi mereka mempunyai peran besar dalam penelitian ini. Guru disini adalah guru mata pelajaran sejarah, sedangkan
siswanya adalah siswa kelas X dan XI sebab kelas XII sedang dalam persiapan menuju ujian nasional, jadi peneliti ditakutkan menganggu jika
mengambil kelas tersebut untuk penelitian. Selain itu peneliti juga akan mewawancarai kepala sekolah, waka kurikulum sebab mereka juga
mempunyai wewenang dilaksanakannya pendidikan karakter ini di SMA
Negeri 1 Ambarawa .
b. Peristiwa dan lokasi, yaitu peristiwa disini berupa kegiatan pembelajaran
sejarah dimana didalamnya terdapat unsur pendidikan karakter, sedangkan lokasi penelitian akan dilakukan di SMA Negeri 1 Ambarawa.
c. Dokumen atau arsip, dalam hal ini berupa
dokumen sekolah berkenaan dengan profil dari
SMA Negeri 1 Ambarawa . Seperti surat keputusan
pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah ini, tata tertib sekolah, perangkat pembelajaran guru sejarah, rekaman wawancara, dan foto.
E. Teknik Sampling
Pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan
tertentu, disini peneliti menentukan sumber data dengan pertimbangan- pertimbangan tertentu seperti yang telah dijelaskan pada sub bab sumber data
penelitian.
Lincoln dan Guba 1985 dalam buku Sugiyono 2010 memberi gambaran tentang ciri-ciri khusus sampel purposive, yaitu 1 Emergent
sampling design sementara 2 Serial selection of sample units menggelinding seperti bola salju snow ball 3 Continuous adjustment or
‘focusing’ of the sample disesuaikan dengan kebutuhan 4 Selection to the point of redundancy dipilih sampai jenuh. Jadi, penentuan sampel dalam
penelitian kualitataif dilakukan saat peneliti mulai memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung emergent sampling design. Dalam proses
penentuan sampel tidak dapat ditentukan sebelumnya. Dalam sampel purposive, besar sampel ditentukan oleh pertimbangan informasi. Sampel
sumber dikemukakan masih bersifat sementara. S. Nasution 1988 menjelaskan bahwa penentuan unit sampel informan dianggap telah
memadai apabila telah sampai kepada taraf “redundancy” datanya telah jenuh. Ditambah sampel lagi tidak memberikan informasi yang baru.
Sesuai dengan penjelasan diatas, maka peneliti akan mengambil sampel dalam penelitian ini yaitu informan utama adalah guru mata pelajaran
sejarah karena dialah yang melaksanakan dan mengatur secara langsung penerapan pendidikan karakter di kelas, selain itu peneliti juga akan
mengambil siswa kelas X dan XI sebagai sampelnya sebab merekalah yang menerima secara langsung penerapan pendidikan karakter tersebut. Peneliti
tidak mengambil sampel kelas XII dikarenakan kelas ini sedang dalam proses menuju ujian nasional jadi ditakutkan akan mengganggu konsentrasi belajar
mereka. Selain sampel diatas, peneliti juga akan mengambil sampel kepala
sekolah serta waka kurikulum dikarenakan mereka yang mempunyai wewenang langsung dalam penerapan pendidikan karakter secara langsung di
SMA Negeri 1 Ambarawa ini.
F. Teknik Pengumpulan Data