umum, belanja operasi dan pemeliharaan, serta belanja modalpembangunan yang dialokasikan pada atau digunakan untuk membiayai kegiatan yang hasil, manfaat
dan dampaknya tidak secara langsung dinikmati oleh masayakat, sebaliknya belanja pelayanan publik langsung dinikmati oleh masyarakat BPS, 2005.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Model yang dirumuskan pada penelitian ini adalah model linear persamaan simultan, dengan metode pendugaan two stage least squares method 2SLS. Pada
bagian ini akan dijelaskan hasil estimasi setiap persamaan struktural structural behavior berdasarkan pada tanda dan besarannya magnitude and sign, koefisien
determinasi R², statistik probality t dan elastisitas.
5.1. Keragaan Umum Hasil Pendugaan Model
Hasil pendugaan keterkaitan wilayah di Indonesia dalam penelitian ini cukup baik sebagaimana terlihat dari nilai koefisien determinasinya R² dari masing-masing
persamaan perilakunya yaitu berkisar antara 0.50 sampai 0.99 Lampiran 3. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum peubah-peubah penjelas exogenous variable
yang ada dalam persamaan perilaku mampu menjelaskan dengan baik peubah endogen endogenous variable. Nilai statistik-t, digunakan untuk menguji apakah
masing-masing peubah penjelas berpengaruh nyata terhadap peubah endogennya. Hasil statistik-t yang diperoleh menunjukkan bahwa ada beberapa peubah penjelas
yang tidak signifikan atau tidak berpengaruh nyata terhadap peubah endogennya pada taraf
α=0.05. Namun demikian, persamaan struktural mempunyai besaran parameter dan tandanya sesuai dengan harapan dan cukup logis dari sudut pandang teori
ekonomi. Berdasarkan hasil uji statistik terdapat beberapa persaman perilaku yang mempunyai masalah serial korelasi Lampiran 3.
78
Menurut Pindyck dan Rubinfeld 1991, masalah serial korelasi hanya mengurangi efisiensi pendugaan parameter dan serial korelasi tidak menimbulkan
bias parameter regresi, maka hasil dalam pendugaan model dalam penelitian ini dapat dinyatakan cukup refresentatif dalam menggambarkan fenomena ekonomi wilayah di
Indonesia.
5.2. Keragaan Model Keterkaitan Wilayah di Indonesia
Setelah melakukan beberapa alternatif spesifikasi model, maka akhirnya diperoleh model keterkaitan wilayah di Indonesia yang terdiri dari beberapa
persamaan perilaku. Hasil estimasi persamaan struktural dibahas berdasarkan blok, yang terdiri dari blok PDRB, blok permintaan tenaga kerja, blok penawaran tenaga
kerja, blok upah, blok kemiskinan, blok migrasi dan blok perdagangan.
5.2.1. Blok PDRB
Blok Produk Domestik Regional Bruto PDRB dalam penelitian ini terdiri dari 3 persamaan struktural, yaitu persamaan struktural PDRB wilayah Sumatera,
PDRB wilayah Jawa-Bali dan PDRB wilayah Timur Indonesia. Berikut ini akan dijelaskan hasil pendugaan dari masingg-masing persamaan.
5.2.1.1. Respon PDRB Wilayah Sumatera
Hasil pendugaan parameter Produk Domestik Regional Bruto wilayah Sumatera dipengaruhi oleh jumlah tenaga kerja, investasi swasta dan investasi
pemerintah. Hasil estimasi blok PDRB ditampilkan pada Tabel 7.