Pembuatan Herbarium Analisis Tanah

b. Pancang sapling, yaitu permudaan yang tingginya ≥ 1,50 m sampai pohon muda yang berdiameter ≤ 10 cm. c. Tiang pole, yaitu pohon muda yang berdiameter 10-20 cm. d. Pohon dewasa, yaitu pohon yang berdiameter lebih dari 20 cm. Untuk analisis vegetasi herba dan semak dilakukan pada subpetak contoh yang berukuran 5 m x 5 m. Sedangkan analisis vegetasi liana dan epifit dilakukan pada subpetak contoh yang sama dengan pohon yaitu yang berukuran 20 m x 20m.

2. Pembuatan Herbarium

Langkah-langkah pembuatan herbarium adalah sebagai berikut : a. Bahan herbarium diambil dari pohon bukan yang sudah jatuh ke tanah, berupa ranting yang berdaun. Setiap jenis pohon diambil satu ranting. Bahan herbarium yang telah diambil diberi etiket gantung label secara berurutan sesuai dengan urutan pengambilannya. b. Pencacatan setiap bahan herbarium yang telah diberi label da lam buku lapangan untuk kegiatan risalah pohon. c. Bahan-bahan herbarium dimasukkan ke dalam lipatan kertas koran satu lembar kertas koran untuk satu contoh tumbuhan. d. Bahan herbarium yang telah dibungkus koran disusun sebanyak 20-25 di dalam sasak bambu dan kemudian diikat dengan tali rafia. e. Setiap sasak dimasukkan ke dalam kantong plastik lalu disiram dengan alkohol 70 . f. Kemudian bahan herbarium tersebut disimpan selama satu malam. g. Penggantian semua kertas koran yang digunakan untuk membungkus bahan herbarium dengan kertas koran yang kering. h. Bahan herbarium disusun kembali di dalam sasak bambu dan diikat dengan tali rafia. i. Semua bahan herbarium yang telah disasak, selanjutnya dikeringkan menggunakan oven bersuhu 60 ° C sampai bahan herbarium tersebut kering. j. Bahan herbarium yang telah kering selanjutnya siap untuk diidentifikasi.

3. Analisis Tanah

Contoh tanah sample tanah diambil pada masing-masing ketinggian 2300 m dpl dan 2500 m dpl baik di hutan yang terkena letusan maupun hutan yang tidak terkena letusan. Hal ini sangat diperlukan agar data yang didapat lebih akurat. Pengambilan contoh tanah dilakukan pada dua kedalaman yaitu 0-20 cm dan 20-40 cm dengan menggunakan metode contoh tanah terusikterganggu, dimana untuk metode ini contoh tanah dapat diambil menggunakan alat berupa bor tanahgolokpisau. Contoh tanah diambil di dalam petak contoh secara acak random sebanyak 3 kali ulangan pada masing-masing kedalaman. Setelah contoh tanah diambil kemudian dimasukkan ke dalam kantong palstik dan diberi label sesuai tempat dan kedalaman pengambilan contoh tanah tersebut.

4. Dokumentasi