2. Macam Suksesi
Manan 1978, membedakan proses terjadinya suksesi menjadi dua macam, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder. Suksesi primer bermula
dari suatu habitat yang tidak bervegetasi sebelumnya, sedangkan suksesi sekunder bermula dari suatu habitat yang tadinya sudah ditumbuhi vegetasi
yang kemudian terjadi kerusakan yang disebabkan oleh adanya gangguan, seperti bencana alam kebakaran, banjir, longsor, gunung meletus atau
kerusakan oleh adanya perladangan, vegetasinya rusak dan musnah digantikan oleh jenis tumbuhan baru yang sesuai dengan keadaan tempat terbuka.
Soerianegara dan Indrawan 1988, membedakan pula suksesi atas dua bagian, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder. Suksesi primer merupakan
perkembangan vegetasi mulai dari habitat yang tidak bervegatasi hingga mencapai masyarakat yang stabil atau klimaks, sedangkan suksesi sekunder
terjadi apabila klimaks atau suksesi yang normal terganggu atau dirusak. Jika gangguan atau kerusakan itu tidak hebat, maka suksesi sekunder ini dapat
mencapai klimaks semula, tetapi apabila kerusakan yang terjadi berat sekali, sehingga kondisi klimaks tidak mungkin lagi tercapai, maka terbentuklah apa
yang disebut disklimaks.
3. Karakteristik Suksesi
Odum 1971, menyebutkan tiga karakteristik suksesi yang berperan penting dalam perkembangan ekosistem, yaitu :
a. Suksesi merupakan suatu perkembangan komunitas yang meliputi
perubahan di dalam struktur jenis dan metabolisme komunitas yang searah dengan waktu sehingga dapat diramalkan.
b. Suksesi merupakan proses induksi komunitas dan organisme yang
meneruskan perubahan lingkungan fisik. Perubahan dalam lingkungan fisik menentukan pola dan dasar dari suksesi dalam habitat.
c. Suksesi berperan penting untuk pembentukan stabilitas komunitas
dengan biomassa maksimum, keanekaragaman jenis dan penggunaan semua kemungkinan tempat hidup organisme.
Kecepatan proses suksesi menurut Kartawinata, dkk. 1992 dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
a. Luasnya komunitas asal yang rusak karena gangguan.
b. Jenis-jenis yang terdapat di sekitar komunitas yang terganggu.
c. Kehadiran pemancar biji dan benih
d. Iklim, terutama arah dan kecepatan angin yang membawa biji dan spora
serta perkembangan semai selanjutnya. e.
Macam substrat baru yang terbentuk. f.
Sifat-sifat jenis tumbuhan yang ada di sekitar terjadinya suksesi.
4. Tahapan Perkembangan Suksesi