Indeks Keragaman Jenis Indeks Kekayaan Jenis

Berdasarkan data pada Tabel 15. dapat diketahui bahwa dominasi jenis tingkat herba dan semak didominasi oleh jenis Bagedor paku Cyathea contaminans dan Ilateun Agrostis infirma dengan nilai INP adalah 34,77 dan 30,64. vi. Tingkat Liana dan Epifit Hasil analisis vegetasi.dapat diketahui bahwa dominasi jenis tingkat liana didominasi oleh jenis Seureuh leuweung Piper sulcatum dengan nilai INP adalah 102.86 sedangkan untuk tingkat efipit didominansi oleh jenis Anggrek Vanilla planifolia dengan nilai INP sebesar 97,14.

2. Indeks Keragaman Jenis

Indeks keanekaragaman menunjukkan tingkat keanekaragaman vegetasi disuatu komunitas yang ditentukan dua hal yaitu kelimpahan jenis dan kemerataannya. Pada gambar 3 dapat dilihat besarnya nilai indeks keragaman Shannon-Wiener pada masing-masing tingkat vegetasi dan lokasi pengamatan Indeks Keragaman 0.00 0.53 0.42 1.74 2.45 2.40 2.53 2.31 0.68 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.40 0.00 0.00 0.00 0.03 1.53 1.93 1.49 1.42 1.75 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 semai pancang tiang pohon herba dan semak Liana dan Epifit Tingkat Vegetasi Nilai Indeks 2300 m dpl terkena letusan 2300 m dpl tidak terkena letusan 2500 m dpl terkena letusan 2500 m dpl tidak terkena letusan Gambar 3. Indeks Keragaman Jenis Dari Gambar 3 dapat dilihat bahwa di ketinggian 2300 m dpl hutan yang terkena letusan memiliki indeks keragaman yang lebih kecil dibandingkan hutan yang tidak terkena letusan. Pada hutan yang terkena letusan untuk semua tingkat vegetasi memiliki nilai indeks keragaman sebesar 0,00. Berbeda pada hutan yang tidak terkena letusan untuk tingkat semai, pancang dan herba dan semak memiliki nilai indeks keragaman masing-masing sebesar 0,53; 0,03; dan 1,40 sedangkan untuk tingkat tiang, pohon da n liana dan epifit memiliki nilai indeks keragaman yang sama yaitu 0,00. Begitu juga dengan hutan di ketinggian 2500 m dpl, hutan yang terkena letusan memiliki indeks keragaman yang lebih kecil dibandingkan dengan hutan yang tidak terkena letusan. Hutan yang terkena letusan untuk tingkat semai, pancang, tiang, pohon, herba dan semak dan liana dan efifit memiliki nilai indeks keragaman masing-masing sebesar 1,53; 1,75; 1,42; 1,49; 1,93 dan 0,42 sedangkan pada hutan yang tidak terkena letusan nilai indeks keragaman untuk tingkat semai, pancang, tiang, pohon, herba dan semak dan liana dan epifit memiliki nilai indeks keragaman masing-masing sebesar 1,74; 2,45; 2,40; 2,53; 2,31 dan 0,68.

3. Indeks Kekayaan Jenis

Indeks yang menunjukkan kekayaan jenis suatu komunitas, dimana besarnya indeks kekayaan ini nilainya dipengaruhi oleh banyaknya spesies vegetasi. Pada Gambar 4 dapat dilihat besarnya nilai Indeks Kekayaan margalef R1 pada masing-masing tingkat vegetasi dan lokasi pengamatan. Indeks Kekayaan 1.18 2.00 2.37 3.79 2.00 0.51 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.22 0.10 0.00 0.00 0.57 0.00 0.51 1.00 2.22 1.01 1.30 0.85 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 semai pancang tiang pohon herba dan semak Liana dan Epifit Tingkat Vegetasi Nilai Indeks 2300m dpl terkena letusan 2300 m dpl tidak terkena letusan 2500 m dpl terkena letusan 2500 m dpl tidak terkena letusan Gambar 4. Indeks Kekayaan Jenis Dari Gambar 4 dapat dilihat bahwa di ketinggian 2300 m dpl hutan yang terkena letusan memiliki indeks kekayaan yang lebih kecil dibandingkan hutan yang tidak terkena letusan. Pada hutan yang terkena letusan untuk semua tingkat vegetasi memiliki nilai indeks kekayaan sebesar 0,00. Berbeda pada hutan yang tidak terkena letusan untuk tingkat semai, pancang dan herba dan semak memiliki nilai indeks kekayaan masing-masing sebesar 0,22; 0,10; dan 0,57 sedangkan untuk tingkat tiang, pohon dan liana dan epifit memiliki nilai indeks kekayaan yang sama yaitu 0,00. Begitu juga dengan hutan di ketinggian 2500 m dpl, hutan yang terkena letusan memiliki indeks kekayaan yang lebih kecil dibandingkan dengan hutan yang tidak terkena letusan. Hutan yang terkena letusan untuk tingkat semai, pancang, tiang, pohon, herba dan semak dan liana dan epifit memiliki nilai indeks kekayaan masing-masing sebesar 0,85; 1,30; 1,01; 2,22; 1,00 dan 0,51 sedangkan pada hutan yang tidak terkena letusan nilai indeks kekayaan untuk tingkat semai, pancang, tiang, pohon, herba dan semak dan liana dan efifit memiliki nilai indeks kekayaan masing-masing sebesar 1,18; 2,00; 2,37; 3,79; 2,00 dan 0,51.

4. Indeks Kemerataan Jenis