METODOLOGI Penyusunan Draf Manual Pre-requisite HACCP dan Draf Manual Halal

IV. METODOLOGI Penyusunan Draf Manual Pre-requisite HACCP dan Draf Manual Halal

Manual manajemen mutu merupakan kumpulan informasi tertulis mengenai aktivitas manajemen mutu dalam organisasi. Olehkarena itu kegiatan utama dalam penyusunan manual adalah mengumpulkan informasi kemudian menuliskan informasi tersebut dalam bentuk dokumen tertulis manual. Adapun metode yang digunakan dalam mengumpulkan informasi disesuaikan dengan jenis informasi yang dibutuhkan pada tiap tahap penyusunan manual. Tahapan penyusunan manual dapat dilihat pada Gambar 1. Menetapkan desain layout dan format manual Menetapkan acuan penyusunan manual Menetapkan kerangka manual Menyusun dan menetapkan struktur isi manual Memberi nomor manual coding dan halaman Menyusun daftar isi draf manual Mengajukan draf manual siap terbit Gambar 1. Diagram alir penyusunan manual Menetapkan konsep penyusunan manual Konsep manual merupakan hal pertama yang harus ditetapkan, karena sebuah konsep akan menjiwai keseluruhan isi manual. Olehkarena itu Informasi yang dibutuhkan dalam menetapkan konsep manual juga harus bersifat menyeluruh global meliputi informasi dari dalam internal dan dari luar organisasi eksternal. Informasi internal diperoleh melalui audit dokumen, wawancara, dan observasi lapang. Sedangkan informasi eksternal diperoleh melalui studi literatur dari buku dan modul pelatihan mutu. Adapun detail penerapan konsep dijabarkan pada tahapan berikutnya. Menetapkan acuan penyusunan manual Standar atau persyaratan yang dapat dijadikan acuan haruslah standar yang dikeluarkan oleh lembaga yang diakui. Untuk produk yang dipasarkan didalam negeri dapat memakai standar yang dikeluarkan oleh pemerintah atau lembaga terkait, sedangkan untuk produk ekspor lebih baik memakai standar yang berlaku secara internasional. Olehkarena itu diperlukan informasi mengenai standar dan regulasi yang berlaku untuk suatu sistem mutu. Informasi ini diperoleh melalui studi literatur dari buku maupun modul pelatihan mutu yang memuat daftar standar atau regulasi yang berlaku untuk suatu sistem mutu beserta rincian isi standarnya. Rincian isi suatu standar juga dapat diunduh melalui internet pada situs lembaga yang mengeluarkan standar tersebut. Menetapkan kerangka manual Setelah acuan ditetapkan maka langkah selanjutnya adalah menetapkan kerangka manual. Suatu kerangka menentukan aspek-aspek yang dibahas untuk menjadi isi manual. Aspek-aspek ini akan menjadi bab utama pada kerangka manual. Masing-masing bab utama terbagi lagi atas beberapa sub bab. Sub bab manual yang disebutkan pada kerangka manual hanyalah sub bab minimal yang harus ada pada tiap bab, sedangkan sub bab yang lebih terperinci ada pada struktur isi manual. Adapun struktur isi manual baru ditetapkan pada tahap selanjutnya tahap menyusun dan menetapkan struktur isi manual. Menetapkan desain manual Sebelum menyusun dan menuliskan informasi yang akan menjadi isi manual, terlebih dahulu harus ditentukan desain layout dan format manual. Layout dan format harus memenuhi syarat desain yang baik, yaitu 1 membantu pengguna menemukan informasi, 2 membantu pengguna membaca informasi, dan 3 membantu pembaca memahami informasi yang disajikan pada manual. Informasi mengenai desain manual yang baik dapat diperoleh melalui studi literatur berupa buku yang mengupas tuntas mengenai desain manual yang baik. Selain studi literatur, metode lain yang dapat ditempuh adalah benchmarking aspek desain manual mutu. Benchmarking aspek desain manual dapat bersumber dari manual organisasi yang sudah berhasil mendapatkan sertifikat mutu maupun lampiran contoh desain manual pada buku yang membahas tentang penulisan manual. Hal yang harus diingat adalah desain yang digunakan harus sesuai dengan konsep manual yang sudah ditetapkan sebelumnya. Menyusun dan menetapkan struktur isi manual Setelah desain manual ditetapkan maka langkah selanjutnya adalah menuliskan aktivitas manajemen mutu organisasi berdasarkan kerangka dan struktur isi yang ditetapkan sebelumnya. Tahapan ini memerlukan interpretasi isi standar yang diacu sehingga aktivitas manajemen mutu perusahaan dapat memenuhi persyaratan yang diacu. Informasi mengenai aktivitas mananajemen mutu dalam organisasi diperoleh melalui observasi lapang dan wawancara semua pihak yang mewakili berbagai aktivitas manajemen mutu organisasi. Struktur isi manual harus disusun secara logis untuk memudahkan manual diingat dan dipahami. Informasi mengenai ciri kerangka dan struktur isi yang baik diperoleh melalui studi literatur yang membahas seluk-beluk menulis manual termasuk menyusun kerangka dan struktur isi manual dengan urutan yang logis. Memberi nomor manual dan halaman Setelah draf manual selesai disusun, maka langkah selanjutnya adalah memberi nomor manual dan halaman. Wawancara dan audit dokumen internal dilakukan untuk mengetahui sistem penomoran yang selama ini berlaku dalam organisasi. Studi literatur juga dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai metode penomoran halaman untuk manual. Menyusun daftar isi dan mengajukan draf manual Daftar isi disusun dengan menuliskan judul tiap bab dan sub bab pada draf manual beserta nomor halamannya. Setelah daftar isi disusun, langkah selanjutnya adalah mengajukan draf manual melalui proses serahterima draf manual yang terlebih dahulu dipresentasikan didepan tim manajemen.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN