bruto bank syariah, karena bank syariah adalah alternatif dari bank konvensional yang berintikan suku bunga. Kurs dan IHSG juga tidak berpengaruh terhadap
laba bruto bank syariah karena keduanya banyak dipenuhi unsur maupun pelaku spekulasi. Sehingga bukanlah substitusi yang ideal terhadap perbankan syariah
yang mengharamkan semua jenis usaha atau proyek yang berindikasi spekulasi atau judi.
Laba bruto dalam penelitian Budiman adalah jumlah hasil investasi yang diperoleh bank syariah dari hasil investasi melalui pembiayaan yang diberikan
kepada pihak debitur bank syariah setelah dikurangi bagi hasil kepada pihak
penabung deposan bank syariah setiap periodenya. Laba yang dipakai dalam
penelitian yang dilakukan penulis adalah laba bersih BUS yang diperoleh dari selisih antara laba bagi hasil pembiayaan dengan bagi hasil yang harus diberikan
kepada deposan, ditambah pendapatan dari jasa-jasa. Penelitian ini juga hanya menganalisis faktor- faktor internal BUS dan
tidak menyertakan variabel makroekonomi sebagaimana pada penelitian yang dilakukan oleh Irawan dan Mardiyansyah. Sampel yang dipilih dalam penelitian
Budiman adalah Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri dan BNI unit syariah, sedangkan sampel dalam penelitian penulis mencakup seluruh BUS dan UUS di
Indonesia.
2.2.8. Kerangka Pemikiran
Bank Umum Syariah memperoleh laba dari kegiatan intermediasinya dalam bentuk kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana. Kegiatan BUS
dalam menghimpun dana menghasilkan laba berupa bagi hasil simpanan. Kegiatan BUS dalam menyalurkan dana menghasilkan laba berupa bagi hasil
pembiayaan. Bank Umum syariah juga memperoleh laba dari pemberian jasa-jasa lainnya. Laba yang dipungut dari biaya jasa-jasa lainnya disebut dengan fee
based. Laba BUS diperoleh dari fee based ditambah selisih antara bagi hasil simpanan dengan bagi hasil pembiayaan.
Besarnya laba yang diperoleh oleh BUS di Indonesia akan dipengaruhi oleh faktor internal. Faktor internal disini maksudnya adalah faktor-faktor yang
berasal dari dalam BUS itu sendiri. Faktor-faktor yang dianalisis dalam penelitian ini adalah tingkat laba BUS pada satu periode sebelumnya, tingkat suku bunga
deposito bank konvensional, Non Performing Financing NPF, dan fatwa MUI mengenai keharaman bunga bank. Kerangka pemikiran tersebut disajikan dalam
gambar 2.4 berikut.
Kerangka Pemikiran
Keterangan : ---------------- : Ruang lingkup penelitian
Gambar 2.4. Kerangka Pemikiran
Bank Umum Syariah BUS
Menghimpun Dana Menyalurkan Dana
Memberikan Jasa-jasa lainnya
Bagi Hasil Simpanan Bagi Hasil Pembiayaan
Biaya-biaya
Selisih Bagi Hasil Simpanan dengan
Bagi Hasil Pembiayaan
Fee Based
LABA BUS
Faktor-faktor yang mempengaruhi Laba BUS.
- Laba satu periode sebelumnya, - Nisbah Laba per DPK,
- Suku bunga deposito bank
konvensional, - NPF,
- Fatwa MUI.
2.2.9. Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah : 1 Diduga bahwa laba BUS satu periode sebelumnya berpengaruh secara
signifikan dan memiliki hubungan yang positif terhadap laba BUS; 2 Diduga bahwa nisbah bagi hasil Dana Pihak Ketiga DPK BUS
berpengaruh secara signifikan dan memiliki hubungan yang positif terhadap laba BUS;
3 Diduga bahwa suku bunga deposito bank konvensional berpengaruh secara signifikan dan memiliki hubungan yang negatif terhadap laba BUS;
4 Diduga bahwa Non Performing Financing NPF berpengaruh secara signifikan dan memiliki hubungan yang negatif terhadap laba BUS;
5 Diduga bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan memiliki hubungan yang positif antara masa sebelum dan sesudah keluarnya fatwa MUI
Dummy terhadap laba BUS.
III. METODE PENELITIAN