5.1. Analisis Statistik dan Pengujian Hipotesis
Secara keseluruhan, semua variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap laba BUS, hal ini dapat dilihat pada hasil uji estimasi pada tabel 5.1
diatas. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa semua variabel dapat menjelaskan variasi Adjusted R-squared dari variabel laba sebesar 97.02 persen. Sisanya
sebesar 2.98 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat di dalam model.
Hasil uji parsial masing-masing variabel dapat menjelaskan bahwa laba BUS dipengaruhi secara signifikan oleh laba BUS periode sebelumnya, Suku
bunga deposito bank konvensional, NPF, dan fatwa MUI tentang bunga bank. Hipotesis bahwa suku bunga deposito bank konvensional dan NPF berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap laba BUS dapat diterima. Demikian pula dengan hipotesis bahwa laba BUS pada satu periode sebelumnya, nisbah laba per DPK
dan fatwa MUI tentang bunga bank berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba BUS juga dapat diterima.
5.1.1. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah variabel pengganggu memiliki varians yang sama homoskedastisitas. Langkah yang
digunakan untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisistas adalah uji White Heteroskedasticity,
dimana nilai probability obsR-squared harus lebih besar dari nilai kritis
α yang digunakan. Hasil uji tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.3 berikut.
Tabel 5.2. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji White Heteroskedasticity
F-statistic ObsR-squared
0.522396 5.965981
Probability Probability
0.836525 0.743318
Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai probability obsR-squared pada model persamaan adalah 0.74 yang artinya bernilai lebih besar dari
α = 1 . Oleh karena itu, model persamaan yang digunakan dalam penelitian ini tidak
memiliki masalah heteroskedastisitas.
5.1.2. Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi pada perangkat Eviews 4.1 dapat diketahui melaui Serial Corelation LM test
, dimana nilai probability obsR-squared harus lebih besar dari nilai kritis
α. Hasil uji tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.4 berikut. Tabel 5.3. Hasil Uji Autokorelasi
Breush-Godfrey Serial Correlation LM Test
F-statistic ObsR-squared
0.267504 0.366092
Probability Probability
0.611309 0.545142
Nilai probability obsR-squared pada model persamaan adalah 0.54 yang artinya bernilai lebih besar dari
α = 1 . Hal ini menunjukkan bahwa model persamaan yang digunakan dalam penelitian ini tidak memiliki masalah
autokorelasi.
5.1.3. Uji Multikolinearitas
Berdasarkan Correlation Matrix pada tabel 5.5, maka dapat diketahui bahwa tidak terdapat masalah multikolinearitas diantara variabel-variabel
penjelas. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi variabel independennya
yang nilai mutlaknya lebih kecil dari 0.8. Ketentuan dari uji Klein menyebutkan bahwa masalah korelasi sederhana diantara variabel penjelas ini dapat diabaikan
apabila nilai koefisien korelasinya lebih kecil daripada nilai koefisien korelasi dalam keseluruhan model koefisien keragaman. Nilai R-squared yang
menunjukkan koefisien keragaman persamaan memperlihatkan nilai sebesar 0.98. sehingga dapat dikatakan bahwa model persamaan dalam penelitian ini tidak
memiliki masalah multikolinearitas . Gujarati 1978 menyebutkan bahwa tanda yang paling jelas dari
multikolinearitas adalah ketika Nilai R-squared sangat tinggi, tetapi tidak satu pun koefisien regresi penting signifikan secara statistik atas dasar pengujian t yang
konvensional. Jika dilihat pada tabel 5.1, dapat dilihat bahwa t-statistik menunjukkan semua variabel penjelas adalah penting signifikan. Dari beberapa
uji yang berbeda sebagaimana yang telah dijelaskan diatas, dapat disimpulkan bahwa model persamaan dalam penelitian ini tidak memiliki masalah
multikolinearitas.
Tabel 5.5. Hasil Uji Multikolinearitas
LNLB
t-1
NDPK
t
IDEP
t
NPF
t-1
DUMMY LNLB
t-1
1.000000 0.535049
-0.112455 -0.445208
0.144564
NDPK
t
0.535049 1.000000
0.397545 -0.049406
-0.221220
IDEP
t
-0.112455 0.397545
1.000000 0.559817 -0.414179
NPF
t-1
-0.445208 -0.049406 0.559817
1.000000 -0.388852 DUMMY
0.144564 -0.221220
-0.414179 -0.388852
1.000000
5.2. Interpretasi Variabel Penjelas 5.2.1. Laba BUS pada Satu Periode Sebelumnya LNLB