5.2. Interpretasi Variabel Penjelas 5.2.1. Laba BUS pada Satu Periode Sebelumnya LNLB
t-1
Berdasarkan hasil estimasi, besarnya laba BUS pada satu periode sebelumnya berpengaruh secara signifikan pada taraf nyata 1 persen
α = 1 . Hal ini menunjukkan bahwa besarnya laba BUS pada satu periode sebelumnya
berpengaruh terhadap laba BUS di Indonesia saat ini. Nilai elastisitas laba BUS pada satu periode sebelumnya sebesar 0.09
yang berarti bahwa jika laba BUS pada periode sebelumnya naik sebesar 1 persen, maka laba BUS pada saat ini
akan mengalami kenaikan sebesar 0.09 persen.
Uji ekonomi menunjukkan bahwa tanda koefisien adalah positif yang sesuai dengan hipotesis penelitian. Hal ini sesuai dengan teori bahwa laba BUS
pada satu periode sebelumnya merupakan proksi dari harga input perusahaan. Jika laba BUS pada periode sebelumnya tinggi, maka hal itu akan menyebabkan
biaya untuk membayar harga input BUS akan turun, karena sebagian telah terpenuhi oleh laba periode sebelumnya. Tingkat laba BUS pada satu periode
sebelumnya juga akan mempengaruhi nasabah rasional untuk melihat prospek dari kinerja BUS. Jika prospektif, maka ia akan memilih menjadi nasabah BUS dan
sebaliknya.
5.2.2. Nisbah Bagi Hasil DPK Bank Umum Syariah
Berdasarkan hasil estimasi, besarnya nisbah bagi hasil DPK BUS berpengaruh secara signifikan pada taraf nyata 1 persen
α = 1 . Hal ini menunjukkan bahwa besarnya nisbah bagi hasil DPK berpengaruh terhadap laba
BUS di Indonesia saat ini. Nilai elastisitas nisbah bagi hasil DPK sebesar 0.85 yang berarti bahwa jika nisbah bagi hasil DPK naik sebesar 99 persen
α = 1 , maka laba BUS pada saat ini akan mengalami kenaikan sebesar 0.85
persen. Uji ekonomi menunjukkan bahwa tanda koefisien adalah positif yang
sesuai dengan hipotesis penelitian. Hal ini sesuai dengan teori bahwa nisbah bagi hasil DPK BUS merupakan harga jual yang ditawarkan BUS kepada masyarakat.
Nisbah bagi hasil DPK menunjukkan tingkat pengembalian BUS terhadap dana yang dititipkan oleh deposan. Semakin tinggi tingkat nisbah bagi hasil DPK,
maka semakin besar kemungkinan masyarakat menyimpan dananya di BUS, begitu pula sebaliknya.
5.2.3. Suku Bunga Deposito Bank Konvensional IDEP
Berdasarkan hasil estimasi, IDEP berpengaruh secara signifikan pada tarap nyata 1 persen
α = 1 . Artinya besarnya IDEP berpengaruh terhadap laba BUS di Indonesia. Nilai elastisitas IDEP sebesar -0.13 yang berarti bahwa jika IDEP
naik sebesar 1 persen, maka laba BUS akan mengalami penurunan sebesar 0.13 persen.
Hasil uji ekonomi menunjukkan bahwa tanda koefisien IDEP adalah negatif yang berarti sesuai dengan hipotesis penelitian. Hal ini sesuai dengan teori
bahwa IDEP merupakan substitusi dari besarnya nisbah bagi hasil DPK BUS. hal ini berarti bahwa bagi nasabah rasional, bank syariah merupakan substitusi dan
alternatif dari bank konvensional. Nasabah rasional akan melihat manakah dari kedua bank tersebut yang dapat memberikan tingkat pengembalian yang lebih
menguntungkan. Jika tingkat suku bunga deposito lebih tinggi daripada tingkat bagi hasil dari BUS, maka nasabah rasional akan memilih untuk menyimpan
dananya di bank konvensional, dan sebaiknya.
5.2.4. Non Performing Financing NPF