Aktivitas sehari-hari 2 Aktivitas sekolah 3 Pergerakan dan keseimbangan 4 Nyeri dan sakit 5 Kelelahan 6 Aktivitas untuk makan 7 Berbicara dan
komunikasi.
24,25
PedsQL 3.0 ini dapat digunakan untuk: menentukan faktor yang mempengaruhi kualitas hidup anak, membantu mengoptimalkan terapi
yang diberikan pada anak.
25
2.7 Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup palsi serebral
1. Kondisi kesehatan atau penyakit anak Hal ini merupakan faktor utama yang mempengaruhi kualitas hidup anak.
Kondisi kesehatan fisik terutama ditentukan oleh struktur dan fungsi tubuh anak. Anak palsi serebral mempunyai gangguan beberapa sistem tubuh
seperti sistem saraf pusat, respirasi, kardiovaskular, dan muskuloskeletal.
26
Gangguan anatomi tubuh disebabkan karena perubahan struktur dan morfologi otot. Penelitian secara immunohistochemical pada anak palsi
serebral, menunjukkan adanya peningkatan jaringan lemak intramuskular, penumpukan kolagen pada otot, dan hipotrofi serat otot.
27
Perubahan struktur dan fungsi tubuh pada anak palsi serebral akan mengakibatkan penurunan
aktivitas dan partisipasi anak dalam melakukan kegiatan sehari-hari, sehingga menurunkan kualitas hidup anak.
26
Universitas Sumatera Utara
2. Faktor personal Faktor personal berkaitan dengan aspek emosional dan perilaku internalisasi
dan eksternalisasi. Perlindungan yang berlebihan dari orang tua dapat menimbulkan masalah psikologis pada anak palsi serebral seperti
kecemasan dan depresi. Suatu penelitian di Hongkong tahun 2008 menunjukkan bahwa tingkatan gangguan motorik tidak mempengaruhi
psikologi anak.
28
Anak dengan gangguan emosional dan perilaku menunjukkan penurunan komunikasi dan fungsi sosial, yang mengakibatkan
rendahnya kualitas hidup.
12,29
3.Faktor lingkungan Keluarga, masyarakat, dan pemerintah memegang peranan penting dalam
faktor lingkungan.
30
Kurangnya penerimaan anak palsi serebral dalam masyarakat berupa adanya sikap diskriminasi, stigmatisasi, dan kurang
pengertian dari masyarakat terhadap kondisi anak palsi serebral, menyebabkan menurunnya kualitas hidup anak.
31
Faktor keluarga dipengaruhi oleh: tingkat pendidikan orang tua, status perkawinan orang tua,
serta kesehatan fisik dan mental orang tua.
29
2.8. Terapi Fisik pada anak palsi serebral
Terapi fisik adalah bentuk pengobatan dengan latihan dan peralatan khusus agar anak dapat memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan
Universitas Sumatera Utara
kemampuan fisiknya. Disebut juga fisioterapi. Terapi fisik sebaiknya diberikan dalam satu tahun pertama kehidupan atau segera setelah diagnosis palsi
serebral dibuat. Pemberian terapi fisik juga terbukti dapat memperbaiki
panjang langkah, urutan langkah, kecepatan dan irama gaya berjalan, peningkatan rentang gerakan, pengurangan spastisitas dan rigiditas.
31
Terapi fisik bertujuan untuk memperbaiki struktur dan fungsi tubuh, sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan partisipasi anak.
8
Manfaat pemberian terapi fisik pada anak palsi serebral antara lain: mencegah
komplikasi muskuloskeletal seperti kelemahan atau atrofi otot, menghindari kontraktur otot, mencegah deformitas tulang, dan membantu anak melakukan
aktivitas sehari-hari.
32
Terapi fisik pada anak palsi serebral mencakup peregangan, penguatan, dan pengaturan posisi.
9
Frekuensi pemberian terapi fisik masih bervariasi diantara beberapa sentra. Suatu penelitian menggambarkan
bahwa perbaikan motorik dicapai bila terapi dilakukan empat kali dalam sebulan, dan tiga jam setiap kali latihan, selama dua tahun. Terapi fisik
diberikan sepanjang hidup anak.
33
Universitas Sumatera Utara
2.9. Kerangka Konseptual