Rumusan Masalah Hipotesis Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Definisi palsi serebral Etiologi dan faktor risiko palsi serebral:

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan pertanyaan : Bagaimana perbandingan kualitas hidup anak palsi serebral yang mendapat terapi fisik lebih dari 10 bulan dan kurang dari 10 bulan?

1.3. Hipotesis

Ada perbedaan kualitas hidup anak palsi serebral yang mendapat terapi fisik lebih dari 10 bulan dan kurang dari 10 bulan.

1.4. Tujuan Penelitian

1.4.1. Tujuan Umum : membandingkan kualitas hidup anak palsi serebral yang mendapat terapi fisik lebih dari 10 bulan dan kurang dari 10 bulan. 1.4.2. Tujuan Khusus : membandingkan tingkatan motorik kasar anak palsi serebral sebelum dan sesudah mendapat terapi fisik.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Di bidang akademik ilmiah : meningkatkan pengetahuan peneliti mengenai dampak palsi serebral terhadap kualitas hidup, dan pengaruh terapi fisik dalam meningkatkan kualitas hidup anak. 2. Di bidang pelayanan masyarakat : dengan mengetahui dampak dari palsi serebral terhadap kualitas hidup anak, diharapkan dapat meningkatkan Universitas Sumatera Utara pelayanan kesehatan terhadap anak dan mempermudah akses dalam mencapai tempat pelayanan kesehatan. 3. Di bidang pengembangan penelitian : memberikan kontribusi ilmiah mengenai pengaruh terapi fisik terhadap peningkatan kualitas hidup anak palsi serebral. Universitas Sumatera Utara BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi palsi serebral

Menurut Rosenbaum dkk, palsi serebral adalah gangguan permanen gerakan dan bentuk tubuh, yang menyebabkan keterbatasan aktivitas fisik, gangguan tidak bersifat progresif, terjadi saat perkembangan otak janin dan bayi. Gangguan motorik sering disertai dengan gangguan sensasi, persepsi, kognisi, komunikasi, gangguan perilaku, epilepsi, dan gangguan muskuloskeletal. 14

2.2. Etiologi dan faktor risiko palsi serebral:

Penyebab palsi serebral pada sebagian besar anak tidak diketahui. 1 Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya palsi serebral antara lain: faktor risiko prenatal korioamnionitis pada ibu, pertumbuhan janin terganggu, terpapar dengan toksin, infeksi Toksoplasma, Rubella, Sitomegalovirus, Herpes simpleks TORCH kongenital; kerusakan otak di masa perinatal hipoksik-iskemik, strok neonatal, trauma, perdarahan intrakranial, kerusakan otak pada prematuritas periventricular leukomalacia PVL, gangguan perkembangan malformasi otak intrauterin, gangguan metabolik dan genetik; kerusakan otak di masa postnatal kern icterus, infeksi susunan saraf pusat seperti meningitis neonatal. 2,15 Universitas Sumatera Utara

2.3. Diagnosis palsi serebral