4.4 Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini dilakukan pada Laporan Keuangan Pemerintah Daerah LKPD pemerintah kabupatenkota yang diterbitkan pada Ikhtisar Hasil
Pemeriksaan Keuangan dari BPK dengan menggunakan data sekunder yaitu data kuantitatif yang terdapat pada LKPD. Data yang digunakan merupakan data
dalam jangka waktu 3 tiga Tahun yaitu Tahun 2009 - 2011 time series. Data time series disebut juga longitudinal yakni studi data berkala dilakukan berulang-
ulang dalam jangka waktu tertentu, sehingga peneliti dapat mengamati perubahan dari waktu ke waktu Erlina, 2011.
4.5 Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel
Menurut Erlina 2011 variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan atau mengubah nilai. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel sebab atau variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Pengungkapan Laporan Keuangan Y.
Variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Total Belanja
X
1
, Total Aset X
2
, Tingkat Ketergantungan X
3
, dan Opini Audit X
4
. Definisi Operasional dan metode pengukuran variabel dari penelitian ini
adalah: 1. Pengungkapan Laporan Keuangan Y
Adalah pemberian informasi dan penjelasan yang cukup mengenai hasil aktivitas pemdaentitas yang terdapat pada catatan atas laporan keuangan terhadap
pengungkapan wajib dari laporan keuangan entitas pelaporan. Pengukuran
pengungkapan laporan keuangan dengan menggunakan variabel dummy. Nilai 1 satu untuk pengungkapan laporan keuangan yang diungkapkan secara penuh
pada Laporan Hasil Pemeriksaan BPK Perwakilan Sumatera Utara dan Nilai 0 nol untuk pengungkapan laporan keuangan yang tidak diungkapkan secara
penuh pada Laporan Hasil Pemeriksaan BPK Perwakilan Sumatera Utara dengan menggunakan skala ukur nominal.
2. Total Belanja X
1
Belanja adalah semua pengeluaran dari rekening kas umum negaradaerah yang mengurangi saldo anggaran lebih dalam periode tahun anggaran
bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah. Belanja merupakan kewajiban pemerintah daerah yang harus dkeluarkan untuk
membiayai program dan kegiatan Pemerintah KabupatenKota pada satu tahun periode anggaran yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih. Belanja
dikelompokkan menjadi Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung. Dalam hal ini dengan melihat total realisasi belanja langsung dan tidak langsung dengan
menggunakan skala ukur rasio. Penghitungan total realisasi belanja daerah pada penelitian ini dengan mentransformasikan ke bentuk logaritma natural Ln
dengan maksud agar data menjadi normal atau mendekati normal.
Expend = Ln Total Realisasi belanja daerah
3. Total Aset X
2
Adalah kekayaan yang dimiliki suatu daerah kabupatenkota dengan melihat total aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap, dan aset lainnya
pada laporan keuangan pemerintah daerah dengan menggunakan skala ukur rasio. Penghitungan total aset pada penelitian ini dengan mentransformasikan ke bentuk
logaritma natural Ln dengan maksud agar data menjadi normal atau mendekati normal.
Asset = Ln Total Aset 4. Tingkat Ketergantungan X
3
Ketergantungan pemerintah daerah kabupatenkota terhadap pemerintah pusat berupa dana perimbangan yang berasal dari APBN yang terdiri dari Dana
Alokasi Umum DAU, Dana Alokasi Khusus DAK dan Dana Bagi Hasil DBH untuk membantu pemerintah daerah kabupatenkota dalam membiayai
programkegiatan pemerintah daerah guna memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan untuk mendukung terlaksananya prioritas nasional. Pengukuran
yang digunakan untuk tingkat ketergantungan berupa skala rasio. Total Realisasi Dana Transfer
Depend = Total Pendapatan
5. Opini Audit X
4
Adalah Pendapat auditor BPK atas hasil pemeriksaan laporan keuangan pemerintah daerah. Sesuai dengan UUD 1945 yang menyebutkan bahwa
pemeriksaan atas laporan keuangan dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan BPK. BPK akan melakukan audit atas laporan keuangan pemerintah
daerah sesuai dengan standar audit yang berlaku dan memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan pemerintah daerah tersebut. Parameter yang
digunakan untuk opini: a.
Wajar Tanpa Pengecualian WTP dengan nilai 5 lima b.
Wajar Tanpa Pengecualian dengan Bahasa Penjelasan WTPdBP dengan nilai 4 empat
c. Wajar Dengan Pengecualian WDP dengan nilai 3 tiga
d. Tidak Memberikan Pendapat TMP dengan nilai 2 dua
e. Tidak Wajar TW dengan nilai 1 satu.
Pengukuran yang digunakan untuk opini audit menggunakan skala ukur ordinal Berdasarkan penjelasan diatas terhadap definisi operasional dan metode
pengukuran variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.2 dibawah ini.
Tabel 4.2 Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Operasional
Parameter Skala Ukur
Pengungkapan laporan
Keuangan Y Total Belanja
X
1
Pemberian informasi dan penjelasan
yang cukup mengenai hasil aktivitas
pemdaentitas yang terdapat pada catatan atas laporan
keuangan terhadap pengungkapan wajib dari
laporan keuangan entitas pelaporan
Total realisasi belanja langsung dan belanja tidak
langsung Variabel
dummy pengungkapan laporan
keuangan pemda. Nilai 1 bagi pemda kabkota yang
mengungkapkan laporan keuangan
secara penuh dalam laporan hasil
pemeriksaan BPK
Perwakilan Sumut dan nilai 0 bagi pemda kabkota yang
tidak mengungkapkan laporan keuangan secara
penuh dalam laporan hasil pemeriksaan
BPK Perwakilan Sumut
Expend = Ln Total Realisasi
Belanja Daerah
Nominal
Rasio
Total Aset X
2
Total aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap,dan
aset lainnya Asset = Ln Total Aset
Rasio
Tingkat Ketergantungan
X
3
Besarnya total realisasi dana transfer yang diterima oleh
pemerintah daerah kabupaten kota dari pemerintah pusat
untuk membiayai pengeluaran pemda.
Total Realisasi
Dana Transfer Depend =
Total Pendapatan
Rasio
Opini audit X
4
Pendapat auditor atas
pemeriksaan laporan keuangan Opini auditor:
WTP = 5 WTPdBP = 4
WDP = 3 TMP = 2
TW = 1 Ordinal
4.6 Metode Analisis Data