Opini Audit X Pengujian Parsial Test

logaritma natural. Statistik deskriptif variabel total aset menunjukkan bahwa nilai minimum untuk total aset sebesar 24,54 dengan nilai total aset Rp. 45.497.787.268,- terdapat pada Pemerintah Kota Gunung Sitoli di tahun 2010 dan nilai maksimumnya sebesar 30,76 dengan nilai total aset Rp. 22.858.193.509.227,- terdapat pada Pemerintah Kota Medan di tahun 2011 sedangkan nilai rata-rata dari total aset sebesar 27,59 dengan nilai total aset Rp. 966.861.006.178,- serta nilai standar deviasinya sebesar 0,96.

3. Tingkat Ketergantungan X

3 Tingkat ketergantungan pada penelitian ini merupakan total realisasi dana transfer yang terdiri dari Dana Alokasi Umum DAU, Dana Alokasi Khusus DAK, dan Dana Bagi Hasil DBH dibagi dengan total pendapatan yang diterima oleh pemerintah kabupatenkota. Statistik deskriptif variabel tingkat ketergantungan menunjukkan bahwa nilai minimum untuk tingkat ketergantungan sebesar 0,52 dengan jumlah dana transfer Rp. 1.422.441.737.194,- pada jumlah pendapatan Rp. 2.747.359.034.421,34 terdapat pada Pemerintah Kota Medan di tahun 2011 dan nilai maksimumnya sebesar 0,94 dengan jumlah dana transfer Rp. 611.580.296.984,- pada jumlah pendapatan Rp. 649.616.644.193,93 terdapat pada Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai di tahun 2010 sedangkan nilai rata-rata dari tingkat ketergantungan sebesar 0,81 serta nilai standar deviasinya sebesar 0,07.

4. Opini Audit X

4 Opini audit pada penelitian ini berasal dari opini yang dikeluarkan oleh BPK sebagai auditor. Opini auditor ini diberikan nilai yang menyatakan peringkat terhadap laporan keuangan pemerintah kabupatenkota yang diaudit oleh BPK yang terdiri dari Wajar Tanpa Pengecualian WTP, Wajar Tanpa Pengecualian dengan Bahasa Penjelasan WTPdBP, Wajar Dengan Pengecualian WDP, Tidak Memberikan Pendapat TMP, dan Tidak Wajar TW. Statistik deskriptif variabel opini audit menunjukkan bahwa nilai minimum untuk opini audit dengan angka 1satu terdapat pada 2 dua Pemerintah KabupatenKota yang terdiri dari: − Pemerintah Kota Binjai di tahun 2009 dan 2010; − Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan di tahun 2009 dan 2010; dan nilai maksimumnya dengan angka 5 lima terdapat pada 4 empat Pemerintah KabupatenKota yang terdiri dari: − Pemerintah Kota Medan di tahun 2011; − Pemerintah Kota Pematang Siantar di tahun 2011; − Pemerintah Kota Sibolga di tahun 2011; − Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan di tahun 2011. sedangkan nilai rata-rata dari opini audit sebesar 2,69 serta nilai standar deviasinya sebesar 0,75.

5. Pengungkapan Laporan Keuangan Y

Pengukuran pengungkapan laporan keuangan pada penelitian ini dengan menggunakan variabel dummy. Nilai 1 satu untuk pengungkapan laporan keuangan yang diungkapkan secara penuh pada Laporan Hasil Pemeriksaan BPK Perwakilan Sumatera Utara dan Nilai 0 nol untuk pengungkapan laporan keuangan yang tidak diungkapkan secara penuh pada Laporan Hasil Pemeriksaan BPK Perwakilan Sumatera Utara. Hasil dari statistik deskriptif variabel pengungkapan laporan keuangan menunjukkan bahwa nilai minimum 0 nol terdapat pada Pemerintah Kabupaten Nias Utara pada tahun 2010 yang hanya mengungkapkan 3 tiga butir pengungkapan pada catatan atas laporan keuangan sedangkan nilai maksimum 1 satu terdapat pada 28 dua puluh delapan pemerintah daerah kabupatenkota: − Pemerintah Kota Binjai pada tahun 2010 dan 2011; − Pemerintah Kota Tebing Tinggi pada tahun 2009 - 2011; − Pemerintah Kota Pematang Siantar pada tahun 2009 - 2011; − Pemerintah Kota Tanjung Balai pada tahun 2009 - 2011; − Pemerintah Kota Padang Sidempuan pada tahun 2009 - 2011; − Pemerintah Kota Gunung Sitoli pada tahun 2010 dan 2011; − Pemerintah Kota Sibolga pada tahun 2009 - 2011; − Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai pada tahun 2011; − Pemerintah Kabupaten Langkat pada tahun 2009 - 2011; − Pemerintah Kabupaten Karo pada tahun 2010 dan 2011; − Pemerintah Kabupaten Batubara pada tahun 2009 - 2011; − Pemerintah Kabupaten Asahan pada tahun 2009 - 2011; − Pemerintah Kabupaten Dairi pada tahun 2009 - 2011; − Pemerintah Kabupaten Simalungun pada tahun 2009 - 2011; − Pemerintah Kabupaten Toba Samosir pada tahun 2011; − Pemerintah Kabupaten Samosir pada tahun 2009 - 2011; − Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu pada tahun 2009 - 2011; − Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu Utara pada tahun 2010 dan 2011; − Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan pada tahun 2009 - 2011; − Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 2009 - 2011; − Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah pada tahun 2009 - 2011; − Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan pada tahun 2010 dan 2011; − Pemerintah Kabupaten Padang Lawas Utara pada tahun 2009; − Pemerintah Kabupaten Padang Lawas pada tahun 2010 dan 2011; − Pemerintah Kabupaten Nias pada tahun 2010 dan 2011; − Pemerintah Kabupaten Nias Barat pada tahun 2010 dan 2011; − Pemerintah Kabupaten Nias Selatan pada tahun 2009 - 2011; − Pemerintah Kabupaten Nias Utara pada tahun 2011.

5.3 Hasil Pengujian Hipotesis

Untuk menguji pengaruh total belanja, total aset, tingkat ketergantungan, dan opini audit terhadap pengungkapan laporan keuangan dengan melakukan uji regresi logistik pada SPSS dengan tingkat ketergantungan 5. Pengujian statistik pada penelitian ini menggunakan uji statistik regresi logistik untuk menilai model fit dari variabel independen total belanja, total aset, tingkat ketergantungan, dan opini audit terhadap variabel dependennya pengungkapan laporan keuangan yang terdiri dari: a. Menilai Keseluruhan Model Overall Model Fit dengan menggunakan Likelihood ratio; b. Menilai Goodness of Fit dengan cara: Pengujian Nagelkerke R Square, Pengujian Hosmer and Lemeshow, dan Pengujian Classification Table.

5.3.1 Menilai Keseluruhan Model Overall Model Fit

Model Overall adalah model di dalam SEM Structural Equation Model yang melibatkan model struktural dan model pengukuran secara terintegrasi yang menjadi keseluruhan model. Alat untuk mengukur overall fit adalah likehood ratio chi square statistic. Chi Square ini bersifat sangat sensitif terhadap besarnya sampel yang digunakan. Model dikatakan baik fit apabila nilai Chi Square rendah artinya semakin kecil nilai χ 2 maka semakin baik model tersebut. Uji ini digunakan untuk menilai model yang telah dihipotesiskan telah fit atau tidak dengan data. Tabel 5.2 Iteration History pada Block 0 Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant Step 0 1 110.953 .894 2 110.865 .960 3 110.865 .961 a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 110,865 c. Estimation terminated at iteration number 3 because parameter estimates changed by less than ,001. Tabel 5.3 Iteration History pada Block 1 Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant X1 X2 X3 X4 Step 1 1 105.911 26.278 -1.169 .267 -2.038 .130 2 105.476 32.769 -1.435 .311 -2.684 .174 3 105.475 33.228 -1.452 .313 -2.740 .178 4 105.475 33.230 -1.452 .313 -2.740 .178 5 105.475 33.230 -1.452 .313 -2.740 .178 a. Method: Enter b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 110,865 d. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than ,001. Berdasarkan output dari tabel 5.2 dan 5.3 diatas maka dapat dilihat bahwa nilai -2 log likelihood pada block number = 0 sebesar 110,865 mengalami pengurangan nilai pada block number = 1 menjadi 105,475, dan koefisien dari -2 log likelihood pada block number = 0 sebesar 0,961 yang lebih besar dari alpha 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data.

5.3.2 Menilai Goodness of Fit

Untuk menilai Goodness of Fit dengan 3 tiga cara yaitu:

a. Pengujian Nagelkerke R Square

Uji Nagelkerke’s R Square dilakukan untuk melihat seberapa besar model yang digunakan dalam penelitian ini mampu menjelaskan variabel dependen Pengungkapan Laporan Keuangan dengan menggunakan variabel-variabel independen Total Belanja, Total Aset, Tingkat Ketergantungan, dan Opini Audit yang digunakan dalam penelitian ini. Untuk mengetahui hasil pengujian ini dengan cara melihat tabel 5.4 dibelakang ini. Tabel 5.4 Model Summary Step -2 Log likelihood Cox Snell R Square Nagelkerke R Square 1 105.475 a .056 .080 a. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than ,001. Merujuk pada tabel diatas menunjukkan nilai Nagelkerke R Square adalah sebesar 0,080 yang berarti variabilitas variabel total belanja, total aset, tingkat ketergantungan, dan opini audit yang dapat dijelaskan oleh variabel pengungkapan laporan keuangan adalah sebesar 8 sedangkan sisanya sebesar 92 dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model penelitian.

b. Pengujian Hosmer and Lemeshow

Uji Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit Test dilakukan untuk menguji hipotesis nol untuk mendapatkan bukti bahwa data empiris yang digunakan cocok atau sesuai dengan model. Untuk mengetahui hasil pengujian ini dengan cara melihat tabel 5.5 dibawah ini. Tabel 5.5 Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig. 1 8.317 8 .403 Dari hasil pada tabel terlihat bahwa nilai signifikansi sebesar 0,403 yang berarti lebih besar dari 0,05 sehingga keputusannya adalah terima H0. Ini menjelaskan bahwa dengan tingkat keyakinan 95 dapat diyakini bahwa model regresi logistik yang digunakan cukup mampu menjelaskan data.

c. Pengujian Classification Table

Untuk mengetahui hasil pengujian ini dengan cara melihat tabel 5.6 dibawah ini. Tabel 5.6 Classification Table Observed Predicted PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN Percentage Correct 1 Step 1 PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN Y 6 20 23.1 1 1 67 98.5 Overall Percentage 77.7 a. The cut value is ,500 Classification Table menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan pemerintah daerah kabupatenkota mengungkapkan laporan keuangannya adalah sebesar 77,7. Ini menunjukkan bahwa sebanyak 26 dua puluh enam pemerintah daerah kabupatenkota 23,1 yang diprediksi tidak mengungkapkan laporan keuangan dari total 94 sembilan puluh empat data pemerintah daerah kabupatenkota sebagai populasi sekaligus sampel selama 3 tiga tahun periode penelitian 2009 – 2011 yang tidak mengungkapkan laporan keuangannya. Kekuatan prediksi dari model regresi untuk kemungkinan pemerintah daerah kabupatenkota yang mengungkapkan laporan keuangannya adalah sebesar 98,5. Ini berarti bahwa sebanyak 68 enam puluh delapan pemerintah daerah kabupatenkota 98,5 yang diprediksi mengungkapkan laporan keuangannya dari total 94 sembilan puluh empat data pemerintah daerah kabupatenkota sebagai populasi sekaligus sampel selama 3 tiga tahun periode penelitian 2009 – 2011 yang mengungkapkan laporan keuangannya.

5.4 Pengujian Regresi Logistik

1. Pengujian Parsial Test

Untuk menilai Partial Test dengan melihat tabel 5.7 dibawah ini. Tabel 5.7 Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. ExpB Step 1 a X1 -1.452 .770 3.550 1 .060 .234 X2 .313 .457 .468 1 .494 1.367 X3 -2.740 3.968 .477 1 .490 .065 X4 .178 .348 .261 1 .610 1.194 Constant 33.230 16.181 4.217 1 .040 2.701E14 a. Variables entered on step 1: X1, X2, X3, X4. Dari output variables in the equation diatas menunjukkan nilai signifikansi berdasarkan Wald statistik. Dengan mengacu pada nilai Wald yang tertinggi sebesar 3,550 terdapat pada variabel total belanja X 1 terlihat bahwa Sig terkecil = 0,060 yang berarti lebih besar dari 0,05 sehingga keputusannya adalah terima H0. Ini menjelaskan bahwa dengan tingkat keyakinan 95 total belanja, total aset, tingkat ketergantungan, dan opini audit tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan laporan keuangan. Nilai-nilai pada kolom ExpB adalah odds ratio yang dapat diinterpretasikan sebagai berikut: a. Jika dengan asumsi variabel lain konstan, maka kemungkinan pemerintah daerah kabupatenkota yang mengungkapkan laporan keuangannya adalah sebesar 0,234 untuk setiap penambahan 1 Rupiah total belanja. b. Jika dengan asumsi variabel lain konstan, maka kemungkinan pemerintah daerah kabupatenkota yang mengungkapkan laporan keuangannya adalah sebesar 1,367 untuk setiap penambahan 1 Rupiah total aset. c. Jika dengan asumsi variabel lain konstan, maka kemungkinan pemerintah daerah kabupatenkota yang mengungkapkan laporan keuangannya adalah sebesar 0,065 untuk setiap penambahan 1 Rupiah tingkat ketergantungan. d. Jika dengan asumsi variabel lain konstan, maka kemungkinan pemerintah daerah kabupatenkota yang mengungkapkan laporan keuangannya adalah sebesar 1,194 untuk setiap penambahan 1 nilai opini audit yang diberikan oleh BPK Perwakilan Sumatera Utara terhadap laporan keuangan pemerintah daerah kabupatenkota. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diatas maka model yang dihipotesiskan fit pada data dengan model persamaan regresi logistik yang dihasilkan adalah: ������������ ������������ �� = Ŷ = e 33.230+−1.452X1+ 0.313X2 +−2.740X3+0.178X4 1 + e 33.230+−1.452X1+ 0.313X2+−2.740X3+0.178X4 Keterangan: Ŷ = Probabilitas Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah KabupatenKota. A = Konstanta intersep B 1, B 2, B 3, B 4 = Koefisien Regresi Variabel Bebas X 1 = Total Belanja X 2 = Total Aset X 3 = Tingkat Ketergantungan X 4 = Opini Audit e = Eksponensial kemungkinan Interpretasi dari persamaan diatas sebagai berikut: Bahwa log odds pemerintah daerah kabupatenkota yang mengungkapkan laporan keuangannya dipengaruhi oleh variabel total belanja X 1 , total aset X 2 , tingkat ketergantungan X 3 , dan opini audit X 4 . a. Jika X 2, X 3, dan X 4 dianggap konstan, maka probabilitas atau odds pemerintah daerah kabupatenkota yang mengungkapkan laporan keuangannya jika X 1 adalah sebesar -1,452, artinya pemerintah daerah kabupatenkota yang kemungkinan mengungkapkan total belanjanya pada laporan keuangannya 1,452 kali lebih kecil dibanding dengan yang tidak mengungkapkannya. b. Jika X 1, X 3, dan X 4 dianggap konstan, maka probabilitas atau odds pemerintah daerah kabupatenkota yang mengungkapkan laporan keuangannya jika X 2 adalah sebesar 0,313 artinya pemerintah daerah kabupatenkota yang kemungkinan mengungkapkan total asetnya pada laporan keuangannya 0,313 kali lebih besar dibanding dengan yang tidak mengungkapkannya. c. Jika X 1, X 2, dan X 4 dianggap konstan, maka probabilitas atau odds pemerintah daerah kabupatenkota yang mengungkapkan laporan keuangannya jika X 3 adalah sebesar -2,740 artinya pemerintah daerah kabupatenkota yang kemungkinan mengungkapkan tingkat ketergantungan pada laporan keuangannya 2,740 kali lebih kecil dibanding dengan yang tidak mengungkapkannya. d. Jika X 1, X 2, dan X 3 dianggap konstan, maka probabilitas atau odds pemerintah daerah kabupatenkota yang mengungkapkan laporan keuangannya jika X 4 adalah sebesar 0,178 artinya pemerintah daerah kabupatenkota yang kemungkinan mengungkapkan laporan keuangannya sehingga BPK dapat memberikan opini auditnya 0,178 kali lebih besar dibanding dengan yang tidak mengungkapkannya.

2. Pengujian Simultan Test

Dokumen yang terkait

Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

7 89 130

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Independensi Auditor dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah di Lingkungan Provinsi Sumatera Utara

5 76 116

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Independensi Auditor Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Di Lingkungan Provinsi Sumatera Utara

3 61 116

Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 40 109

2. Biaya Penelitian - Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 0 30

Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 1 6

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Infeksi parasit soil-transmitted helminth 2.1.1. Definisi - Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 0 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) - Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 2 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian - Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 0 11

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Independensi Auditor dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah di Lingkungan Provinsi Sumatera Utara

0 0 11