1. Pembeli tidak tertarik pada atribut merek karena sesungguhnya mereka lebih tertarik pada manfaat merek.
2. Pesaing dapat dengan mudah meniru atribut-atribut tersebut. 3. Atribut yang ada sekarang ini kelak akan berkurang nilainya.
Sebuah nama merek terdiri dari huruf, kata, angka, yang dapat kita baca atau kita ucapkan. Sedangkan bagian merek yang berupa simbol, desain,
warna, huruf yang khas, yang kesemuanya tidak dapat diucapkan namun dapat dikenali disebut tanda merek. Merek dagang adalah merek yang dilindungi
oleh hukum, termasuk didalamnya nama merek dan tanda merek. Hak cipta adalah hak istimewa untuk memproduksi sebuah karya, baik itu karya tulis,
karya musik, maupun karya seni.
2.1.6 Karakteristik dan Manfaat Merek
Setiap perusahaan tentu menginginkan merek produknya unggul dalam bersaing dengan merek produk pesaing yang beredar di pasaran, sehingga
kemudian produknya akan mendapat tempat di dalam benak konsumen. Untuk itu sebuah merek harus memenuhi beberapa karakteristik seperti yang
disebutkan oleh Kotler 2007:470: 1. Merek harus menyatakan sesuatu tentang manfaat produk.
2. Merek harus menyatakan kualitas produk seperti tindakan atau warna. 3. Merek harus mudah diucapkan, dikenal dan diingat.
4. Merek harus berbeda dan khas. 5. Merek tidak berarti buruk di negara dan bahasa lain.
Universitas Sumatera Utara
Sebuah merek yang baik harus memiliki karakteristik yang disebutkan diatas, meskipun pada kenyataannya tidak semua karakteristik itu dapat
dipenuhi dalam sebuah merek, tetapi bagaimana perusahaan harus berusaha untuk memenuhi karakteristik tersebut.
Keberhasilan atau kegagalan suatu merek tergantung pada pengalaman yang diperoleh konsumen dari merek tersebut, apa pun yang membentuk suatu
merek, dan bagaimanapun merek tersebut dikomunikasikan kepada manusia. Merek secara nyata merupakan pengalaman itu. Hasil dari pemberian merek
yang baik adalah pengalaman bahwa kesenangan konsumen cukup baik untuk membuat mereka kembali. Temporal,2002:57.
Ketika suatu brand image telah mampu untuk membangun karakter produk dan memberikan value proposition, kemudian menyampaikan karakter
produk tersebut kepada konsumennya secara unik, berarti brand tersebut telah memberikan suatu kekuatan emocional lebih dari kekuatan rasional yang
dimiliki oleh produk tersebut. Hal ini akan membuat konsumen mengasosiasikan hal yang positif dalam pikirannya ketika mereka memikirkan
brand tersebut. Bagi produsen walaupun pemberian merek berarti pertambahan biaya dan
memiliki resiko jika ternyata mereka tidak dapat memuaskan konsumen, akan tetapi merek juga memberikan banyak manfaat, menurut Amstrong
2004:285, antara lain:
Universitas Sumatera Utara
1. Merek memudahkan produsen untuk memproses pemesanan dan menelusuri masalah yang timbul.
2. Merek memberikan perlindungan hukum. 3. Merek memberikan kesempatan produsen untuk menarik pelanggan yang
setia dan menguntungkan. 4. Merek membantu produsen dalam mensegmentasi pasar.
5. Merek yang baik akan membantu citra perusahaan. Para distributor juga ingin agar para produsen memberi merek pada
produknya, karena merek memudahkan penanganan produk, menjaga produksi pada suatu standar kualitas, memperkuat referensi pembelian serta
memudahkan identitas pemasok. Citra merek mempresentasikan keseluruhan persepsi terhadap merek dan
dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan
preferensi terhadap suatu merek. Konsumen dengan citra yang positif terhadap suatu merek, lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian.
Setiadi,2003:180
2.1.7 Konsep-Konsep Merek Brand