3. Audit pemasok dan, 4. Pelatihan atau bekerja bersama pemasok untuk memperbaiki kinerja
h. Program Tata Pamong Pedoman Perilaku Standar-standar yang berlakeropersi sehingga masalah tidak muncul karena perusahaan telah
mengikuti standard tersebut. Contoh dari pengimplementasian program ini : 1 Kode etik
2 Sistem akuntabilitas 3 Kajian investasi HAM dan lingkungan hidup
4. Manfaat dan Faktor Penghambat Tantangan dari Program CSR
Wibisono 2007:131 memberikan manfaat dari program tanggung jawab sosial perusahaan:
a. Bagi individu karyawan 1 Belajar metode alternatif dalam bisnis
2 Menghadapi tantangan penembangan dan bisa berprestasi dalam lingkungan baru 3 Mengembangkan keterampilan yang ada dan keterampilan baru
4 Memperbaiki pengetahuan perusahaan atas komunitas local dan membrikan kontribusi bagi komunitas local
5 Mendapat persepsi baru atau bisnis b. Manfaat bagi penerima program
1 Mendapatkan keahlian dan keterampilan profesional yang tak dimiliki organisasi atau tidak memiliki dana untuk mengadakannya
Universitas Sumatera Utara
2 Mendapatkan keterampilan manajemen yang membawa pendekatan yang kreatif dalam pemecahan masalah
3 Memperoleh pengalaman dari organisasi besar sehingga melahirkan pengelolaan organisasi seperti menjalankan tugas
c. Manfaat bagi perusahaan 1 Memperkaya kapabilitas karyawan yang telah menyelesaikan tugas bekerja bersama
komunitas 2 Peluang untuk menanamkan bantuan praktis pada komunitas
3 Meningkatkan pengetahuan tentang komunitas lokal 4 Mendapatkan citra dan profil perusahaan karena para karyawan menjadi duta besar
perusahaan Selain manfaat, terdapat juga faktor penghambat dalam menjalankan program tanggung
jawab sosial perusahaan. Rudito 2007:240 memberikan beberapa faktor penghambat tesebut, antara lain:
1 Kualitas sumber daya manusia yang rendah 2 Jumlah staf yang kurang memadai
3 Kurangnya dukungan pemerintah 4 Perbedaan persepsi di internal dan atau dengan para pihak eksternal terhadap praktek
tanggung jawab sosial perusahaan.
5. Ukuran Keberhasilan Program CSR
Universitas Sumatera Utara
Menurut Wibisono 2007:145, untuk melihat sejauh mana efektivitas program CSR, diperlukan parameter atau indicator untuk mengukurnya. Setidaknya ada dua indikator
keberhasilan yang dapat digunakan yaitu:
a. Indikator Internal
1. Ukuran Primer a Minimize, yaitu meminimalkan perselisihan, konflik, atau potensi konflik antara
perusahaan dengan masyarakat dengan harapan terwujudnya hubungan yang harmonis dan kondusif.
b Asset, yaitu asset perusahaan yang terdiri dari pemilik, pemimpin perusahaan, karyawan, pabrik, dan fasilitas pendukungnya terjaga dan terpelihara dengan aman.
c Operational, yaitu seluruh kegiatan perusahaan berjalan aman dan lancar. 2. Ukuran Sekunder
a Tingkat penyaluran dan kolektibilitas umumnya untuk PKBL BUMN. b Tingkat compliance pada aturan yang berlaku
b. Indikator Eksternal
1. Indikator Ekonomi a Tingkat pertambahan kualitas sarana dan prasarana umum
b Tingkat peningkatan kemandirian masyarakat secara ekonomis. c Tingkat peningkatan kualitas hidup bagi masyarakat secara berkelanjutan
2. Indikator Sosial a Frekuensi terjadinya gejolak atau konflik sosial
Universitas Sumatera Utara
b Tingkat kualitas hubungan sosial antara perusahaan denga masyarakat c Tingkat kepuasan masyarakat
I. Tinjauan Penelitian Terdahulu
1. Penelitian Sitorus 2008
Judul penelitian “Analisis terhadap hubungan antara program Corporate Social Responsibilities dengan Profitabilita Perusahaan Studi Kasus PT. Toba Pulp Lestari
Tbk. Hasil penelitian membuktikan bahwa program CSR tidak memiliki hubungan
dengan rasio profitabilitas yang dalam penelitian ini diwakili dengan rasio GPM dan rasio ROA.
2. Penelitian Nurfadillah Ummi 2010