BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kinerja Kuangan
Bastian 2001:329 mendefenisikan kinerja keuangan sebagai suatu gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatanprogramkebijaksanaan dalam mewujudkan
sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategis suatu
organisasi.
Pengukuran kinerja merupakan analisis data serta pengendalian bagi perusahaan. Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan perbaikan diatas kegiatan operasionalnya agar
dapat bersaing dengan perusahaan lain. Pengukuran kinerja dilakukan untuk menekan perilaku yang tidak semestinya, untuk merangsang dan menegakkan perilaku yang semestinya diinginkan
melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya, serta penghargaan. Metode yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan dapat dilakukan dengan analisis
rasio keuangan. Salah satu analisis rasio keuangan adalah rasio profitabilitas. Menurut Van Horne 2005:255, “rasio profitabilitas adalah rasio laporan keuangan yang menghubungkan laba
dengan penjualan dan investasi pada perusahaan.” Rasio ini menggambarkan kemampuan
Universitas Sumatera Utara
perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya.
B. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
1. Defenisi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Sebuah organisasi dunia World Busines Council for Sustainable Development WBCSD yang dikutip oleh Wibisono 2007:7, mendefenisikan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
sebagai berikut: Tanggung Jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam
ekonomi pembangunan berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut, berikut komunitas-komunitas setempat lokal dan komunitas secara
keseluruhan, dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan.
Berdasarkan defenisi tersebut, secara umum tanggung jawab sosial perusahaan dapat dikatakan sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas kehidupan manusia dimana manusia
sebagai anggota individu dari anggota komunitas menanggapi keadaan sosial yang ada, dan dapat menikmati, memanfaatkan serta memelihara lingkungan hidup termasuk perubahan-
perubahan yang ada. Dengan kata lain, tanggung jawab sosial merupakan cara perusahaan untuk mengatur proses usaha untuk memproduksi dampak positif pada komunitas. Hubungan
mutualisme dapat diciptakan sehingga tidak hanya perusahaan yang beruntung karena tujuan utamanya yang tercapai yaitu mendapatkan laba, tetapi masyarakat serta lingkungan juga
mendapatkan manfaat akan keberadaan perusahaan, sehingga masyarakat serta lingkungan bersedia menerima keberadaaan perusahaan bahkan ikut menjaga terjaminnya keberlanjutan
hidup perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Perusahaan tidak dapat hidup sendiri karena dalam melakukan kegiatan usahanya, perusahaan juga sangat memerlukan dukungan baik dari pihak internal maupun dari pihak
eksternal perusahaan. Jika hubungan perusahaan dengan pihak-pihak tersebut dapat terjalin dengan baik, maka keberlanjutan perusahaan dapat terjamin dan perusahaan juga dapat lebih
mudah dalam mencapai tujuan utamanya.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi CSR
a. Komitmen Kepemimpinan Perusahaan Perusahaan yang pimpinannya tidak tanggap dalam masalah sosial tidak akan
memperdulikan aktivitas sosial. Perusahaan secara keseluruhan sebaiknya meyakini bahwa program tanggung jawab sosial perusahaan merupakan investasi demi pertumbuhan dan
keberlanjutan usaha. b. Ukuran dan Kematangan Perusahaan
Perusahaan besar dan mapan memiliki peran yang lebih besar untuk memberikan kontribusi daripada perusahaan kecil dan belum mapan. Tanggung jawab sosial perusahaan adalah wujud
kesadaran perusahaan yang merupakan bagian dari masyarakat, dimana sebaiknya antara perusahaan dan masyarakat memiliki hubungan yang bersifat simbiosa mutualisme sehingga
tercipta harmonisasi hubungan bahkan meningkatkan citra dan kinerja perusahaan. c. Regulasi dan Sistem Perpajakan yang Diatur oleh Pemerintah
Regulasi dan penataan system pajak yang kacau akan memperkecil ketertarikan perusahaan untuk memberikan donasi dan sumbangan sosial kepada masyarakat. Peran aktif pemerintah
sangat diperlukan sehingga perusahaan dapat menjadi penolong dalam mengatasi masalah sosial yang ada di negeri ini.
Universitas Sumatera Utara
3. Lingkup Program CSR
Menurut Wibisono 2007:134, terdapat beberapa jenis lingkup program CSR antara lain: a. Program komunitas dan masyarakat luas
Program komunitas dan masyarakat luas ini berfungsi untuk menjalin hubungan timbal balik bagi perusahaan maupun masyarakat. Adapun contoh dari pengimplementasian program ini:
1 Mempekerjakan tenaga lokal 2 Membeli produl lokal
3 Mendukung karyawan yang bersedia menjadi sukarelawan 4 Jadwal kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal
5 Filantropi 6 Kajian dampak sosial, dan
7 Program pengembangan masyarakat
b. Program-Program Karyawan Program-program karyawan ini berfungsi untuk menjalin hubungan timbal balik bagi
perusahaan maupun karyawan. Adapun contoh dari pengimplementasian program ini: 1 Pelatihan kemajuan karir
2 Manfaat bagi karyawan paruh waktu 3 Partisipasi karyawan dan pengambilan keputusan
4 Kesehatan dan keselamatan kerja 5 Saluran komunikasi yang terbuka antara karyawan dan manajer
6 Survey kepuasan karyawan
Universitas Sumatera Utara
c. Program-program Penanganan Pelanggan Produk Program ini merupakan salah satu upaya perusahaan untuk menjalin hubungan baik dengan
pelanggannya. Contoh dari pengimplementasian program ini : 1 Program pelabelan
2 Informasi kesehatan 3 Kajian pelanggan
4 Komunikasi dengan pelanggan berdasarkan standard perusahaan 5 Keterlibatan pelanggan dalam pengembangan produk
d. Program-program Lingkungan Program ini berfungsi agar perusahaan dapat menjalankan kegiatan usahanya dan
berwawasan lingkungan sehingga menciptakan hubungan timbal balik yang menguntungkan antara organisasi lingkungan dengan perusahaan. Contoh dari pengimplementasian program ini :
1 Manajemen daur ulang 2 Evaluasi lingkungan atas investasi atau proyek modal
3 Program gas rumah kaca 4 Program energi alternative
5 Program efisiensi sumber daya air, bahan baku, energi 6 Transportasi serta distribusi
e. Program Komunikasi dan Pelaporan Komunikasi dan pelaporan diperlukan dalam rangka membangun system reformasi baik bagi
stakeholders maupun bagi shareholders. Contoh pengimplementasian program ini :
Universitas Sumatera Utara
1 Memasukkan data kontribusi sosial ke pelaporan tahunan 2 Membuat laporan tersendiri tentang lingkungan hidup
3 Membuat laporan tersendiri tentang tanggung jawab sosial korporat 4 Situs web
5 Berbagai laporan kepada pemerintah f. Program-Program Pemegang Saham
Pemegang saham merupakan pihak yang berkuasa dalam perusahaan. Contoh pengimplementasian program ini:
1 Semua informasi tentang program atau kegiatan yang dijalankan perusahaan untuk melibatkan pemegang saham dalam hal-hal yang bersifat non finansial.
2 Semua informasi tentang cara yang dilakukan perusahaan dalam menyampaikan informasi kepada pemegang saham minoritas yang meyakinkan mereka bisa berpartisipasi secara
efektif dalam pengambilan keputusan perusahaan
g. Program-Program Pemasok Program ini berfungsi untuk menjalin hubungan timbal balik bagi perusahaan maupun
pemasok. Contoh dari pengimplementasian program ini: 1. Kajian atas pemasok lingkungan, kondisi kerja
2. Komunikasi dengan pemasok
Universitas Sumatera Utara
3. Audit pemasok dan, 4. Pelatihan atau bekerja bersama pemasok untuk memperbaiki kinerja
h. Program Tata Pamong Pedoman Perilaku Standar-standar yang berlakeropersi sehingga masalah tidak muncul karena perusahaan telah
mengikuti standard tersebut. Contoh dari pengimplementasian program ini : 1 Kode etik
2 Sistem akuntabilitas 3 Kajian investasi HAM dan lingkungan hidup
4. Manfaat dan Faktor Penghambat Tantangan dari Program CSR
Wibisono 2007:131 memberikan manfaat dari program tanggung jawab sosial perusahaan:
a. Bagi individu karyawan 1 Belajar metode alternatif dalam bisnis
2 Menghadapi tantangan penembangan dan bisa berprestasi dalam lingkungan baru 3 Mengembangkan keterampilan yang ada dan keterampilan baru
4 Memperbaiki pengetahuan perusahaan atas komunitas local dan membrikan kontribusi bagi komunitas local
5 Mendapat persepsi baru atau bisnis b. Manfaat bagi penerima program
1 Mendapatkan keahlian dan keterampilan profesional yang tak dimiliki organisasi atau tidak memiliki dana untuk mengadakannya
Universitas Sumatera Utara
2 Mendapatkan keterampilan manajemen yang membawa pendekatan yang kreatif dalam pemecahan masalah
3 Memperoleh pengalaman dari organisasi besar sehingga melahirkan pengelolaan organisasi seperti menjalankan tugas
c. Manfaat bagi perusahaan 1 Memperkaya kapabilitas karyawan yang telah menyelesaikan tugas bekerja bersama
komunitas 2 Peluang untuk menanamkan bantuan praktis pada komunitas
3 Meningkatkan pengetahuan tentang komunitas lokal 4 Mendapatkan citra dan profil perusahaan karena para karyawan menjadi duta besar
perusahaan Selain manfaat, terdapat juga faktor penghambat dalam menjalankan program tanggung
jawab sosial perusahaan. Rudito 2007:240 memberikan beberapa faktor penghambat tesebut, antara lain:
1 Kualitas sumber daya manusia yang rendah 2 Jumlah staf yang kurang memadai
3 Kurangnya dukungan pemerintah 4 Perbedaan persepsi di internal dan atau dengan para pihak eksternal terhadap praktek
tanggung jawab sosial perusahaan.
5. Ukuran Keberhasilan Program CSR
Universitas Sumatera Utara
Menurut Wibisono 2007:145, untuk melihat sejauh mana efektivitas program CSR, diperlukan parameter atau indicator untuk mengukurnya. Setidaknya ada dua indikator
keberhasilan yang dapat digunakan yaitu:
a. Indikator Internal
1. Ukuran Primer a Minimize, yaitu meminimalkan perselisihan, konflik, atau potensi konflik antara
perusahaan dengan masyarakat dengan harapan terwujudnya hubungan yang harmonis dan kondusif.
b Asset, yaitu asset perusahaan yang terdiri dari pemilik, pemimpin perusahaan, karyawan, pabrik, dan fasilitas pendukungnya terjaga dan terpelihara dengan aman.
c Operational, yaitu seluruh kegiatan perusahaan berjalan aman dan lancar. 2. Ukuran Sekunder
a Tingkat penyaluran dan kolektibilitas umumnya untuk PKBL BUMN. b Tingkat compliance pada aturan yang berlaku
b. Indikator Eksternal
1. Indikator Ekonomi a Tingkat pertambahan kualitas sarana dan prasarana umum
b Tingkat peningkatan kemandirian masyarakat secara ekonomis. c Tingkat peningkatan kualitas hidup bagi masyarakat secara berkelanjutan
2. Indikator Sosial a Frekuensi terjadinya gejolak atau konflik sosial
Universitas Sumatera Utara
b Tingkat kualitas hubungan sosial antara perusahaan denga masyarakat c Tingkat kepuasan masyarakat
I. Tinjauan Penelitian Terdahulu
1. Penelitian Sitorus 2008
Judul penelitian “Analisis terhadap hubungan antara program Corporate Social Responsibilities dengan Profitabilita Perusahaan Studi Kasus PT. Toba Pulp Lestari
Tbk. Hasil penelitian membuktikan bahwa program CSR tidak memiliki hubungan
dengan rasio profitabilitas yang dalam penelitian ini diwakili dengan rasio GPM dan rasio ROA.
2. Penelitian Nurfadillah Ummi 2010
Judul penelitian “Perbandingan Profitabilitas Sebelum dan Sesudah Penerapan Program Corporate Social Responsibilities Studi Kasus pada PT. Pelabuhan Indonesia
I Medan Hasil penelitian membuktikan bahwa Program CSR dan Profitabilitas
Perusahaan tidak berhubungan secara nyata atau program CSR tidak berdampak langsung terhadap profitabilitas perusahaan. Penelitian ini diwakili dengan rasio ROA.
Universitas Sumatera Utara
II. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
A. Kerangka Konseptual
Tanggung jawab sosial sektor dunia usaha yang dikenal dengan nama Corporate Social Responsibilities CSR merupakan wujud kesadaran perusahaan sebagai upaya
meningkatkan hubungan dengan masyarakat dan lingkungannya. Pada umumnya aktivitas yang dilakukan perusahaan harus dilaporkan kepada para stakeholder.
Stakeholder terdiri dari beragam pihak antara lain: pemegang saham shareholder, pemerintah government, dan masyarakat secara umum.
ROA X1 dan GPM X2 diperkirakan memiliki hubungan yang positif dengan pengungkapan CSR, dimana pada umumnya yang menjadi orientasi dari sebuah
perusahaan adalah untuk menghasilkan laba. Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan pustaka maka dirumuskan
kerangka konseptual penelitian ini sebagai berikut:
Return On Asset X
1
Pengungkapan Corporate Social Responsibilities
CSRD Y
Gross Profit Margin X
2
B. Hipotesis Penelitian
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kinerja Kuangan
Bastian 2001:329 mendefenisikan kinerja keuangan sebagai suatu gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatanprogramkebijaksanaan dalam mewujudkan
sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategis suatu
organisasi.
Pengukuran kinerja merupakan analisis data serta pengendalian bagi perusahaan. Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan perbaikan diatas kegiatan operasionalnya agar
dapat bersaing dengan perusahaan lain. Pengukuran kinerja dilakukan untuk menekan perilaku yang tidak semestinya, untuk merangsang dan menegakkan perilaku yang semestinya diinginkan
melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya, serta penghargaan. Metode yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan dapat dilakukan dengan analisis
rasio keuangan. Salah satu analisis rasio keuangan adalah rasio profitabilitas. Menurut Van Horne 2005:255, “rasio profitabilitas adalah rasio laporan keuangan yang menghubungkan laba
dengan penjualan dan investasi pada perusahaan.” Rasio ini menggambarkan kemampuan
Universitas Sumatera Utara