Teknik Pleurodesis Agen Sklerosis

1997, Venugopal; 2007 Pleurodesis merupakan terapi simptomatis jangka panjang serta diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan aktivitas kehidupan sehari-hari, sehingga pleurodesis dapat dilakukan untuk terapi paliatif penderita efusi pleura ganas. .Amin Z, Masna IAK; 2007, Das dkk; 2008, Dikensoy, Light; 2005, Rodriguez - Panadero F and Antony VB; 1997 Secara umum, tujuan dilakukannya pleurodesis adalah untuk mencegah berulangnya efusi pleura terutama bila terjadi dengan cepat, torakosintesis, atau pemasangan selang dada berikutnya serta menghindari morbiditas yang berkaitan dengan efusi pleura atau pneumotoraks berulang trapped lung, atelektasis, pneumonia, insuffisiensi respirasi, tension pneumothorax. Amin Z, Masna IAK; 2007 Pemilihan teknik yang tepat, agen sklerosis, kriteria pemilihan pasien merupakan hal yang sering diperdebatkan serta menentukan keberhasilan tindakan pleurodesis. Amin Z, Masna IAK; 2007

2.2.1 Teknik Pleurodesis

Teknik pleurodesis diklasifikasikan menjadi 2 aspek , yaitu : Amin Z, Masna IAK; 2007, Rodriguez - Panadero F ,Antony; 1997 1. Aspek Mekanis Untuk menghasilkan perlekatan antara lapisan pleura parietal dengan pleura viseralis diperlukan evakuasi udara dan cairan secara sempurna. Obstruksi oleh bekuan dapat dicegah dengan penggunaan selang dada. Penggunaan selang dada yang dipasang sebelum tindakan dilakukan, serta meninggalkannya beberapa waktu untuk monitoring paska tindakan dapat meningkatkan keberhasilan. Universitas Sumatera Utara 2. Aspek Biologis Agar terjadi perlekatan yang sempurna, permukaan pleura harus teriritasi baik secara mekanik maupun dengan pemberian agen sklerosis. Selain itu, telah berkembang konsep baru yaitu peran fungsional respon mesothelium terhadap stimulus sklerosis.

2.2.2 Agen Sklerosis

Agen sklerosis ideal yang dapat digunakan untuk pleurodesis harus efektif, murah, aman dan mudah diperoleh. Olivares-Torres dkk; 2002 Namun tidak ada agen yang ideal, semuanya berbeda tingkat keberhasilan dan efek samping yang timbul. Dikensoy, Light; 2005 Ada lebih dari 30 jenis agen sklerosis yang digunakan untuk prosedur pleurodesis, diantaranya adalah povidon iodin dan bleomycin. Amin Z, Masna IAK; 2007 1. Povidon Iodin Povidon iodin merupakan antiseptik topikal. Povidon iodin merupakan bahan yang efektif, murah, aman dan mudah diperoleh. Das dkk; 2008 Dikensoy, Light; 2005, Olivares-Torres dkk; 2002, Syahruddin dkk; 2009 Povidon iodin diabsobsi dengan baik pada permukaan mukosa yang mungkin berperan sampai 10 4 meningkatnya konsentrasi serum iodin dibandingkan nilai normal. Povidon iodin mungkin diabsorbsi oleh kelenjar tiroid dan mungkin muncul pada saliva, keringat dan susu. Povidon iodin mengalami paling sedikit metabolisme dan dieksresikan melalui urine. Meknisme.dengan menggunakan povidon iodin dimana aktivitas pleurodesis Universitas Sumatera Utara tidak diketahui. Ini mungkin berhubungan dengan rendahnya pH cairan sklerosing pH 2,97. Dikensoy,Light; 2005, Olivares-Torres dkk; 2002 2. Bleomycin Agen lain yang sering direkomendasikan untuk pleurodesis adalah bleomycin. Bleomycin adalah antibiotik-antineoplastik dari streptomyces verticillus yang mengikat DNA menimbulkan kerusakan, hingga menghambat sintesa DNA. Bleomycin digunakan secara luas karena ini merupakan bahan sklerosis untuk pleurodesis, dan sukses dalam mengontrol efusi pleura ganas pada beberapa percobaan yang telah dipublikasikan. Ini dihubungkan dengan reaksi toksik yang minimal. Walker-Renard dkk; 1994 Dosis yang direkomendasikan 60 IU bleomycin dicampur dengan 50-100 ml saline steril. Antunes dkk; 2003, Walker- Renard; 1994 Bleomycin relatif lebih mahal dibandingkan dengan agen sklerosis lain. Rodriguez-Panadero; 2004, Venugopal; 2007 Mekanisme aksi bleomycin terutama sebagai sklerosis kimia sama dengan talc dan tetrasiklin. Meskipun 45 pemberian bleomycin diabsorbsi secara sistemik, ini ditunjukkan dengan menyebabkan minimal atau tidak ada myelosupresi. Bleomycin merupakan agen sklerosis yang efektif dengan angka kesuksesan setelah pemberian antara 58-85 dengan rata-rata 61. Efek samping yang terjadi adalah demam, sakit dada, dan mual. Antunes dkk; 2003

2.2.3 Definisi Sukses atau Gagalnya pleurodesis pada Efusi Pleura Ganas