tidak diketahui. Ini mungkin berhubungan dengan rendahnya pH cairan sklerosing pH 2,97. Dikensoy,Light; 2005, Olivares-Torres dkk; 2002
2. Bleomycin
Agen lain yang sering direkomendasikan untuk pleurodesis adalah bleomycin. Bleomycin adalah antibiotik-antineoplastik dari streptomyces verticillus yang
mengikat DNA menimbulkan kerusakan, hingga menghambat sintesa DNA. Bleomycin digunakan secara luas karena ini merupakan bahan sklerosis untuk
pleurodesis, dan sukses dalam mengontrol efusi pleura ganas pada beberapa percobaan yang telah dipublikasikan. Ini dihubungkan dengan reaksi toksik yang
minimal. Walker-Renard dkk; 1994 Dosis yang direkomendasikan 60 IU bleomycin dicampur dengan 50-100 ml saline steril. Antunes dkk; 2003, Walker-
Renard; 1994 Bleomycin relatif lebih mahal dibandingkan dengan agen sklerosis lain.
Rodriguez-Panadero; 2004, Venugopal; 2007 Mekanisme aksi bleomycin terutama sebagai sklerosis kimia sama dengan talc dan tetrasiklin. Meskipun 45
pemberian bleomycin diabsorbsi secara sistemik, ini ditunjukkan dengan menyebabkan minimal atau tidak ada myelosupresi. Bleomycin merupakan agen
sklerosis yang efektif dengan angka kesuksesan setelah pemberian antara 58-85 dengan rata-rata 61. Efek samping yang terjadi adalah demam, sakit dada, dan
mual. Antunes dkk; 2003
2.2.3 Definisi Sukses atau Gagalnya pleurodesis pada Efusi Pleura Ganas
Rendahnya pH cairan pleura nilai pada atau dibawah pH 7,28 merupakan tanda terjadinya peningkatan aktivitas metabolik dari kumpulan tumor pleura, yang
Universitas Sumatera Utara
berhubungan dengan peningkatan bagian terbesar tumor, rendahnya pH cairan pleura diperediksi pleurodesis gagal pada efusi pleura ganas. Venugopal; 2007
Baru-baru ini, Joint Task Force dari American Thoracic Society and European Respiratory Society membuat suatu penyataan tentang konsensus pengelolaan efusi
pleura ganas. Menurut pernyataan ini defenisi ini diusulkan : Rodriguez-Panadero; 2004, Venugopal;
2007 a.
Sukses Pleurodesis : -
Sukses komplit : Membaiknya gejala jangka panjang berhubungan dengan efusi tersebut, dimana tidak adanya cairan terakumulasi kembali terlihat dari
foto toraks sampai pasien mati. -
Sukses partial : Berkurangnya sesak nafas berhubungan dengan efusi tersebut, dimana cairan terakumulasi kembali kurang dari 50 terlihat
secara foto toraks dan tidak lagi diperlukan tindakan torakosintesis pada pasien selama hidup.
b. Gagal Pleurodesis : Tidak berhasil pleurodesis, tidak seperti yang didefinisikan diatas.
2.2.4 Pertimbangan sebelum dilakukan pleurodesis Amin Z, Masna IAK; 2007
1. Apakah gejala terutama sesak nafas berhubungan langsung dengan efusi
pleura? Jika sesak nafas tidak disebabkan oleh efusi pleura melainkan karena
gangguan pada parenkim atau jaringan ekstratoraks maka pleurodesis tidak
Universitas Sumatera Utara
akan mengurangi gejala sesak nafas. Pasien yang mengalami perbaikan gejala paska torakosintesis menunjukkan keterkaitan efusi pleura dengan
sesak nafas. 2.
Apakah efusi pleura berulang? Rekurensi efusi pleura biasanya terjadi pada keganasan, baik segera maupun
tidak. Hal tersebut menyebabkan sebagian ahli menyarankan untuk melakukan pleurodesis sebelum terjadi rekurensi. Selain itu, tingkat
keberhasilan pleurodesis pada kanker stadium lanjut relatif lebih rendah daripada yang dilakukan pada kanker stadium awal.
3. Apakah paru dapat mengembang dengan baik?
Hal ini merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pleurodesis. Gangguan pengembangan paru mungkin disebabkan sumbatan bronkus atau
trapped lung akibat massa tumor pada pleura. 4.
Bagaimana harapan hidup pasien? Pleurodesis merupakan tindakan yang invasif sehingga tidak dianjurkan
untuk pasien dengan harapan hidup yang singkat. Parameter klinis seperti indeks Karnofsky dapat membantu pengambilan keputusan. Selain itu,
berdasarkan penelitian, pemeriksaan pH dan kadar gula pada cairan pleura juga dapat membantu pengambilan keputusan. Kadar pH 7,20 dan kadar
gula 60 mgdl telah dihubungkan dengan harapan hidup yang singkat rerata harapan hidup hanya 1,9 bulan. Pada kasus tersebut, torakosintesis
berulang dapat menjadi tindakan alternatif.
Universitas Sumatera Utara
2.2.5. Kontra Indikasi Pleurodesis Amin Z, Masna IAK; 2007